20 Lambang Kota Indonesia di Masa Hindia Belanda

lambang kota Indonesia
Lambang Kota Semarang Zaman Hindia Belanda

Jatengkita.id – Masa Hindia Belanda adalah periode yang panjang dan kompleks dalam sejarah Indonesia yang dipenuhi dengan perlawanan, eksploitasi, dan pembangunan. Pengaruhnya masih terasa hingga saat ini. Salah satunya yakni Lambang Kota pada masa Hindia Belanda yang beberapa masih eksis.

Setelah Jepang menyerah pada akhir Perang Dunia II, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, dan periode berikutnya adalah perjuangan untuk mengamankan dan mempertahankan kemerdekaan negara tersebut.

Pada masa-masa tersebut kota-kota yang ada di Indonesia memiliki lambang tersendiri. Berikut adalah 20 lambang kota yang ada di masa Hindia Belanda.

  1. Batavia (Jakarta)

Dilambangkan dengan sebilah pedang yang menembus mahkota dan daun salam.

  1. Soerabaja (Surabaya)

Kota Surabaya sudah sejak dulu akrab dengan simbol ikan (sura) dan buaya (baya). Simbol itu sebenarnya digunakan untuk menggambarkan peristiwa heroik yang terjadi di kawasan Ujung Galuh, yakni pertempuran antara prajurit yang dipimpin Raden Wijaya dengan pasukan Tar Tar pada 1293.

  1. Semarang

Lambang Kota Semarang terdiri dari seorang anak perawan dengan kepala menggunakan sebuah mahkota.

Tangan kirinya memegang sebuah jangkar, sementara tangan kanannya memegang kepala singa yang pada kakinya nampak memegang 19 buah anak panah.

  1. Ambonia

Kota ini dilambangkan dengan kapal VOC dan kastil Victoria.

  1. Manado

Memiliki lambang pohon kelapa atau nyiur

  1. Palembang

Memiliki lambang tongkat Dewa Niaga Merkurius dan Kapal Jung Sriwijaya

  1. Cheribon (Cirebon)

Lambang kota Cirebon direpresentasikan dengan tiga udang. Selain itu terdapat tulisan “Per Aspera Ad Astra”, yang artinya menuju bintang melalui jerih payah.

  1. Magelang

Paku menjadi salah satu benda yang ada di dalam lambang Kota Magelang. Banyak orang percaya paku adalah representasi dari bukit Tidar, yang dipercaya sebagai pakunya pulau Jawa, atau ‘Pakuning Tanah Jawi’.

Baca Juga Stasiun Tertua di Indonesia, 4 Ada di Jawa Tengah 

  1. Madioen

Dilambangkan dengan dua gunung, yaitu gunung lawu dan gunung wilis. Serta pada bagian bawahnya mengalir sungai Bengawan Solo.

  1. Makassar

Dilambangkan lewat pohon kelapa dengan pedang perak yang menancap di batang kelapanya.

  1. Medan

Dilambangkan dengan pohon tembakau. Hal ini karena Kota Medan dikenal sebagai penghasil.

  1. Padang

Motto Kota Padang saat zaman kolonial adalah ‘Salus Populi Suprema Lex’, yang berarti keselamatan rakyat itu adalah hukum tertinggi suatu negara.

  1. Bandoeng (Bandung)

Digambarkan dengan sungai mengalir, melambangkan daerah Bandung yang dialiri sungai Citarum, Cikapundung, dan sungai-sungai lainnya. Di bawahnya juga terdapat motto ‘Ex Undis Sol’ yang artinya mentari muncul di atas gelombang.

  1. Malang

Dalam lambang Kota Malang, terdapat sebuah kalimat yang bertuliskan ‘Malang Nominor, Sursum Moveor’, yang artinya Malang Namaku, Maju Tujuanku.

  1. Buitenzorg (Bogor)

Kota Bogor di masa Hindia Belanda dikenal dengan nama Buitenzorg. Lambang Buitenzorg terdiri dari perisai yang terbagi menjadi tiga bagian.

  1. Pasoeroean (Pasuruan)

Dilambangkan dengan daun sirih dan benteng De Wide yang menjadi tanda awal berkuasanya Belanda

  1. Blitar

Dilambangkan dengan gunung kelud dan candi penataran.

  1. Salatiga

Pada kota salatiga ini melambangkan legenda kota salatiga yaitu tiga kesalahan yang sudah dibuat oleh ki agung pandanaran.

  1. Tegal

Pada masa Hindia Belanda, lambang yang dipakai Kota Tegal adalah perahu layar untuk merepresentasikan sebagai wilayah bahari. Karakter bahari tersebut juga masih tersimpan dalam lambang yang digunakan sekarang.

  1. Pekalongan

Kota Pekalongan direpresentasikan sebagai tempat penangkapan ikan laut. Karena itulah dalam lambang Pekalongan terdapat gambar jaring dengan tiga ikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *