JatengKita.id- Plastik sudah menjadi bagian dari hidup manusia sejak akhir abad 20 lalu. Di bidang industri, John Wesley Hatt pada tahun 1869 berhasil menciptakan plastik melalui sebuah sayembara perusahaan. Sayembara tersebut ditujukan untuk menggantikan ketergantungan industri terhadap gading hewan. Berkat berhasil memenangkan sayembara tersebut, John berhasil mendapatkan sepuluh ribu dollar.
Plastik dikenal sebagai salah satu penemuan terbaik manusia. Materialnya yang ringan, mudah dibentuk, cenderung awet, serta harganya yang relatif terjangkau membuat plastik menjadi pilihan terbaik bagi banyak bidang. Mulai dari kesehatan, industri, pemerintahan, hingga rumah tangga.
Dilansir dari IEC (Indonesia Environment & Energy Center) Pelaut kawakan asal Inggris, Ellen MacArthur telah menjelajahi lautan seumur hidupnya. Kini, perempuan yang mendapat gelar kehormatan ‘Dame’ dari Kerajaan Inggris itu memperingatkan bahwa pada 2050 di laut bakal ditemukan lebih banyak plastik dibanding ikan.
Fakta Mengerikan Tentang Plastik
Berdasarkan laporan dari yayasan yang ia bentuk– Ellen MacArthur Foundation– yang dikeluarkan di World Economic Forum pada Selasa, 19 Januari 2022 lalu, konsumsi plastik diperhitungkan akan menyentuh angka 20 persen lebih tinggi daripada industri minyak dalam 35 tahun mendatang.
Produksi plastik meningkat hingga 20 kali lipat semenjak 1964. Pada 2014, produksinya mencapai 311 juta ton. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat dua kali lipat dalam 20 tahun mendatang dan terus hingga meningkat empat kali lipat pada 2050.
Lebih lanjut, data tersebut mengungkapkan bahwa setidaknya terdapat 8 juta ton plastik ditemukan mengambang di laut. Angka tersebut setara dengan 1 truk sampah plastik yang ditumpahkan ke lautan setiap menit. Jika tak ada tindakan signifikan, angka tersebut akan mengganda menjadi dua truk per menit pada 2030 hingga empat truk per menit pada tahun 2050.
“Jika dihitung, di lautan akan ada 1 ton plastik untuk tiap 3 ton ikan pada 2025, dan pada 2050 akan lebih banyak plastik dibanding ikan.” jelas laporan tersebut.
Plastik yang Merepotkan
Fakta ironis mengungkapkan bahwa dari jutaan ton produksi plastik, nyatanya hanya sekitar 5 persen yang dapat didaur ulang. Sementara itu, 40 persen lainnya harus berakhir di tempat pembuangan sampah akhir atau bahkan di lautan. Plastik sendiri membawa masalah baru jika dikubur maupun dibakar. Keduanya akan mencemari lingkungan dan bahkan penyakit pernapasan dan kanker akibat asap pembakaran.
Hal lebih mengejutkan datang dari plastik ramah lingkungan. Plastik yang kondang dapat terurai dengan cepat diam-diam merupakan monster lingkungan yang sangat mengerikan. Pasalnya jenis plastik tersebut berpotensi hancur menjadi potongan-potongan kecil atau dikenal dengan mikroplastik. Mikroplastik ini akan tetap berada di alam, dengan bentuknya yang sangat kecil dan bahkan tidak bisa kita lihat dengan mata telanjang. Plastik dalam ukuran luar biasa kecil ini sangat berbahaya karena dapat dengan mudah tertelan oleh biota laut misalnya. Bukan tak mungkin cemaran mikroplastik itu akan berujung pada pencernaan manusia sebagai puncak rantai makanan.
Berbahayanya mikroplastik tak mengerdilkan ancaman masalah yang timbul dari sampah plastik ukuran besar. Dilansir dari BBC, puluhan paus sperma dan paus bergigi lainnya ditemukan mati dengan perut penuh dengan kantong plastik, onderdil mobil dan detritus (hancuran, serpihan) manusia lainnya.
Sampah plastik tak jarang menarik minat beberapa hewan. Warna, tekstur, hingga bunyinya terkadang menyerupai hewan lain seperti ubur-ubur misalnya. Tak pelak penyu-pun mengira tas plastik bening yang lunak adalah ubur-ubur yang lezat.
Di lain sisi plastik-pun sering berwarna menarik. Hal tersebut kemudian mampu mengecoh hewan seperti burung laut shearwater untuk menyantap plastik berwarna merah. Sangat ironis ya Sobat!
Fakta tentang plastik di atas akhirnya menyadarkan kita akan betapa mengerikannya efek ketergantungan manusia akan plastik. Meski tak sepenuhnya bisa menghindari penggunaan plastik, sobat bisa mulai mengurangi jumlah konsumsi plastik. Ada baiknya Sobat mengurangi penggunaan produk eceran, seperti shampo kemasan renceng, air minum gelasan, piring sekali pakai, dan produk sejenis lainnya.