Jatengkita.id – Ajang bergengsi Indonesia Open 2024 yang dimulai sejak 04 hingga 09 Juni resmi berakhir. Turnamen level 1000 ini merupakan kelas tertinggi super series Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Indonesia Open juga menjadi salah satu turnamen favorit bagi atlet dunia, mengingat atmosfer Istora yang begitu luar biasa dan khas, yang tidak didapatkan di negara-negara lain.
Pada musim 2024 ini, gelaran Indonesia Open memiliki beberapa fakta yang perlu kita tahu. Berikut ini rangkumannya.
- Istora Sepi Penonton
Istora Senayan, Jakarta, selalu penuh saat Indonesia Open berlangsung. Teriakan Indonesia diikuti tepuk balon menjadi hiburan khas yang bisa memompa energi sekaligus tekanan bagi atlet.
Selain itu, ada salam “Ea Ea Ea” yang kerap digaungkan penonton untuk para atlet favorit mereka. Beberapa pemain seperti Loh Kean Yew (Singapura), Anders Antonsen (Denmark), Chou Tien Chen (China-Taipei) bahkan mendapat sebutan Istora Boy.
Namun, ada pemandangan sedikit berbeda dari hari pertama Indonesia Open 2024. Penonton dirasa lebih sepi ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
2. STY Saksikan Langsung Final An Se Young VS Chen Yu Fei
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Young menonton langsung laga final antara An Se Young melawan Chen Yu Fei. Ia ditemani istrinya di tribun penonton.
Pelatih yang akrab disebut STY ini menyaksikan penampilan atlet sesama kewarganegaraan Korea Selatan yang berhasil menyita perhatian publik lewat penampilan apik dan prestasinya yang gemilang di usia muda.
Ia terlihat kerap memberikan tepuk tangan sebagai apresiasi saat An Se Young mencetak poin. Sayangnya, An Se Young harus takluk dari peraih emas Olimpiade Tokyo 2020, Chen Yu Fei.
3. Shi Yu Qi Patahkan Kutukan MS China Gagal Raih Juara Indonesia Open
Terakhir kali China menjuarai Indonesia Open di sektor tunggal putra adalah tahun 1989. Setelah itu, tidak ada atlet yang berhasil menang, bahkan sekelas Chen Long dan peraih Grand Slam, Lin Dan.
Dengan kemenangan ini, Shi Yu Qi berhasil mengukuhkan ranking satu dunianya yang ia rebut dari tahta Viktor Axelsen pertanggal 11 Juni 2024 mendatang.
4. PBSI Cetak Hattrick Gagal Kirim Wakil di Final Indonesia Open
Kegagalan PBSI tak berhenti di persoalan pembatalan Indonesia Arena sebagai venue Indonesia Open 2024, namun juga prestasi atletnya.
Tahun lalu, official PBSI resmi mengumumkannya, diikuti BWF melalui akun media sosialnya. Bahkan, para atlet juga sudah menyampaikan kesan-pesan selama pertandingan di Istora. Banyak penonton kecewa dan tak henti menghujani PBSI dengan kritik.
Tahun 2024 menjadi tahun ketiga dimana Indonesia gagal mengirimkan wakilnya di laga final. Semuanya berguguran di babak awal.
Nama Indonesia cukup terselamatkan oleh Sabar Karyaman/Moh Reza Pahlevi yang berhasil menembus babak semifinal. Menariknya, keduanya berstatus nonpelatnas dan maju atas nama PB Djarum.
Gelar terakhir yang berhasil ditorehkan di Indonesia Open adalah tahun 2021 dengan kemenangan bintang ganda putra Kevin Sanjaya/Marcus Gideon yang telah memutuskan pensiun bulan Mei kemarin.