5 Konservasi Alam yang Bikin Kamu Makin Cinta Jateng!

Jatengkita.id – Indonesia merupakan negara dengan berjuta kekayaan alam, yang beberapa diantaranya ditetapkan sebagai zona konservasi. Konservasi sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memelihara sesuatu serta memanfaatkannya dengan bijaksana.

Sebuah tempat atau lokasi dapat dijadikan sebagai wilayah konservasi karena memiliki keunikan serta kekhasan tertentu dan memiliki peran penting bagi lingkungan di sekitarnya.

Berikut ini adalah tempat-tempat yang dijadikan sebagai wilayah konservasi di Indonesia:

  1. Taman Nasional Karimunjawa

Taman Nasional Karimunjawa - Jelajahi Indonesia

Karimunjawa, sebuah destinasi wisata yang juga dijadikan sebagai taman Nasional yang terletas d utara pulau Jawa. Wilayah taman nasional ini pengelolaanya terdiri dari tiga zona, yaitu zona inti, zona perlindungan dan zona pemanfaatan. Luas wilayah Taman Nasional Karimunjawa mencapai 111.625 hektare, yang terbagi menjadi 9 zona.

Pada tahun 1986 Taman Nasional Karimunjawa ditetapkan sebagai cagar alam laut. Kemudian dua tahun berikutnya pada tanggal 29 Februari 1988 kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan pelestarian alam. Karimunjawa ditetapkan sebagai Taman Nasional pada 22 Februari 1999.

Sebagai kawasan Taman Nasional, Karimunjawa menyimpan beragam jenis flora dan fauna yang dilindungi. Dari segi flora ada sekitar tiga jenis tumbuhan yang dilindungi pada kawasan ini, yaitu posoh dewandaru, pohon kalimasada, dan pohon stigi. Sedangkan dari segi fauna yang dilindungi di taman ini terdapat sejumlah hewan yang hidup di air maupun daratan.

FAUNATIS - Pohon Stigi: Taksonomi, Morfologi, Habitat dan Jenis
FOTO : Faunatis

Hewan yang dilindungi dan hidup di daratan berupa rusa, tringgiling, landak, ular, bangau tongn-tong, elang, laut dada putih, serta wedi-wedi. Sedangkan fauna yang dilindungi di air berupa terumbu karang, spons, karang lunak, akar bahar, kerang merah, penyu hijau dan sisik, serta beraneka ragam ikan hias.

Tak hanya dijadikan sebagai Taman Nasional yang melindungi beragam satwa langka, Karimunjawa juga memiliki potensi wisata yang sangat cocok untuk menjadi destinasi wisata eduksi masyarakat. pada kawasan ini terdapat beberapa wahana seperti snorkeling, tracking, mengunjungi pulau-pulau yang ada, dan lain sebagainya.

Salah satu destinasi wisata yang sering dikunjungi adalah pantai, dimana pantai-pantai yang terletak di wilayah ini menyajikan suasana alam yang begitu indah. Pantai-pantai tersebut antara lain, pantai ujung gelam, pantai batu topeng, pantai batu hitam, pantai batu jabe, dan pantai batu merah.

  1. Taman Nasional Gunung Merapi
Taman Nasional Gunung Merapi - Pelestarian Alam Jateng & DIY
FOTO : Rimbakita.com

Taman Nasional Gunung Merapi ditetapkan pada tanggal 4 Mei 2004 dengan SK Menhut 134/Menhut-II/2004 dengan tujuan untuk perlindungan bagi sumber air, sungai dan penyangga sistem kehidupan kabupaten atau kota-kota Sleman, Yogyakarta, Klaten, Boyolali, dan Magelang. Sedangkan lokasi taman nasional ini terletak di daerah istimewa Yogyakarta dengan luas 6.410 hektare.

Gunung Merapi sendiri merupakan salah satu gunung api yang aktif serta relatif sering mengalami erupsi. Erupsi gunung merapi ini biasanya terjadi sekitar dua sampai empat tahun sekali, dan untuk erupsi besarnya bisa terjadi sekitar 15 tahun sekali. Erupsi gunung merapi yang merenggut banyak nyawa terjadi pada tahun 2010. Pada erupsi ini pula merenggut juru kunci gunung merapi yaitu Almarhum Mbah Marijan.

Namun dibalik seringnya gunung ini mengalami erupsi, Merapi menyimpan berbagai flora, fauna, serta destinasi wisata yang sangat memukau. Untuk fauna yang terdapat di Taman Nasional Gunung Merapi ini terdiri atas 15 mamalia dan lebih dari 90 jenis burung. Sedangkan flora atau tumbuhan yang terdapat di Taman Nasional ini terdiri dari 154 jenis tumbuhan, beberapa diantaranya adalah puspa, paku-pakuan dan berbagai jenis bamboo.

Dari Anggrek sampai Elang, Gunung Merapi Kerajaan Flora Fauna Terbesar di  Yogya | kumparan.com

Burung Pleci: Sejarah, Jenis, Harga Jual dan Cara Perawatannya
FOTO : the Moon Dogies

Destinasi wisata yang ditawarkan oleh Taman Nasional ini yaitu, pendakian gunung. Belum lengkap rasanya jika seorang pendaki tidak mencoba untuk mendaki gunung merapi ini. Waktu tempuh sekitar 7 jam menuju puncak juga bisa menjadi alasan untuk para pendaki terutama pendaki pemula untuk mencoba menaklukan gunung ini. Selain ituada pula Tlogo Putri, salah satu wisata alam di lokasi ini yang menjadi tempat bersantai setelah mendaki gunung. Para pengunjung dapat bermain kano hingga ayunan serta jungkat-jungkit.

  1. Cagar Alam Nusakambangan
FOTO : jalanjalankebumi.blogspot.com

Cagar Alam Nusakambangan yang berlokasi di Desa Tembakreja, Kecamatan Cilacap Selatan ini memiliki luas 210.90 hektare. Kemudian pada 17 April 2014 melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.2997/Menhut-VII/KUH/2014 ditetapkan bahwasannya CA Nusakambangan Timur sebagai cagar alam.

Kawasan CA Nusakambangan Timur ini mempunyai tipe ekosistem Hutan Hujan Tropika Dataran Rendah. Menurut hasil kajian lapangan menunjukkan bahwa CA ini memiliki keanekaragaman hayati termasuk jenis vegetasi dan satwa liar penyusun ekosistem hutan, bebrapa jenis diantaranya tercatat sebagai jenis langka dan dilindungi.

Beberapa flora yang terdapat di kawasan ini diantaranya adalah Pulai, Buni, Keben, Beringin, Beringin bunut, Rambatan hutan, Hantap daun besar, Hantap elang, Rotan cacing, Soka merah dan lain sebagainya. Sedangkan fauna yang terdapat dalam CA ini diantaranya Panthera pardus melas, Trachipeithecus auratus, Prionailurus viverinus, Ophiopagus hanah, Naja sputatrix, Phyton reticulatus, Varanus salvator, dan lain-lain.

Greeners.Co
FOTO : Greeners.co

Jenis aves yang ada di kawasan ini adalah Burung Elang Laut Perut Putih (Haliaeetus leucogaster), Burung Julang Emas (Aceros undulates), Burung Kangkareng Perut Putih (Anthracoceros albirostris), Burung Bubut Jawa (Centropus nigrorufus), selain itu juga ada primata yaitu Lutun Jawa (Trachipeithecus auratus), dan jenis reptil ular kobra (Naja sputatrix).

Oriental Pied hornbill, Anthracoceros albirostris, Tongbiguan nature  reserve, Dehong Prefecture, Yunnan Province, China | Wild Wonders
FOTO : www.wildwondersofchina.com

Tak hanya sebagai cagar alam yang melindungi keanekaragaman hayati. Nusakambangan sendiri memiliki bebrapa destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Seperti Benteng Karang Bolong, Pantai Karang Pandan, Pantai Permisan, Gua Ratu, dan Kampung Laut.

  1. Cagar Alam Sepakung
Pernah Jadi Desa Tertinggal, APBDes Sepakung Banyubiru Kini Capai Rp 2,1  Miliar Per Tahun - Tribunjateng.com
FOTO : Tribun Jateng

Pada tanggal 10 Maret 2004 dengan luas kurang lebih 10 hektar Cagar Alam Sepakung ditetapkan sebagai cagar alam oleh Menteri Kehutanan melalui SK Menteri Kehutanan No. SK.74/ Menhut-II/2004. Cagar alam ini berlokasi di desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Adanya Cagar Alam ini berfungsi sebagai pelindung tata air.

Seperti CA pada umumnya, cagar alam sepakung ini pula menyimpan potensi flora serta fauna yang beranekaragam. Tipe ekosistem yang terdapat pada kawasan ini adalah Hutan Hujan Tropis Dataran Tinggi, dengan flora penyusun Walik Angin (Croton argyratus), Pakis Galar (Cyathea contaminans), Dadap (Erythrina sp.), Kerinyuh dan Pampung.

Tawny-flanked Prinia (Prinia Subflava) Bird" by Stocksy Contributor  "Pansfun Images" - Stocksy

Sedangkan Keragaman fauna yang ada di CA Sepakung antara lain Babi Hutan (Sussp), Landak (Hystrix brachyura), Trenggiling (Manis javanica), Jalak Hitam (Sturnussp), Kutilang (Pycnonotus aurigaster), Alap-alap ( Falconidae ) , Kepodang ( Oriolus chinensis), Platuk (Threskiornis sp.), Dederuk (Streptopelia sp.), Penthet, Tulungtumpuk (Megalaima javensis), Prenjak (Prinia subflava), Ayam Hutan (Gallus sp.), Ular Sawo, Ular Edor dan Ular Welang (Bungarus candidus).

  1. Suaka Margasatwa Gunung Tunggangan

Diburu Sisiknya, Trenggiling Ditemukan di Gunung Tunggangan Sragen -  Solopos.com | Panduan Informasi dan Inspirasi

Berdasarkan surat persetujuan KKPH Surakarta nomor 46 03 /UM/ V/6 / Ska tanggal 2 Agustus 1961, seluas 103,9 Ha pertama kali kawasan Hutan Gunung Tunggangan disebut sebagai Suaka Margasatwa. Kemudian status tersebut diperkuat pada tanggal 1 Oktober 2004 dengan SK Penunjukan Menteri Kehutanan No.SK.359/Menhut-II /2004.

Balai KSDA Jawa Tengah Melepasliarkan Kucing Hutan di Gunung Tunggangan  Sragen

Suaka Margasatwa Gunung Tunggangan ini pula menyimpan beranekaragam hayati yang terlindungi. Flora penyusun Suaka Margasatwa Gunung Tunggangan antara lain Sonokeling (Dalbergia latifolia), Mahoni (Swietenia mahagoni), Jati (Tectona grandis), Cendana (Santalum album), Preh (Ficus benjamina), Walikukun (Actinophora fragans), Temu, Puyeng, Sambiroto, Serut (Streblus asper) dan Pule Pandak (Rauwolfia serpentina).

Keragaman fauna yang terdapat pada kawasan ini antara lain Luwak (Hermaphroditus paradoxurus), Wiwik Kelabu (Cuculus merulinus), Kedasih (Surniculus lugubris), Butbut (Centropus sp.), Trocokan (Pycnonotus goaivier), Pelatuk Bawang (Dendrocopus macei), Pelatuk (Picidae) , Sriti (Collocalia esculenta), Penthet (Lanius schach) dan Elang Bido (Spilornis cheela).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *