7 Pasar Tradisional Unik, Hanya di Jawa Tengah

Pasar Mbrumbung, Pasar Tradisional Unik, menjadi Wisata Kuliner Bernuansa Jawa Kuno
Pasar Mbrukbung Jawa Tengah (FOTO : Jatengprov.go.id)

Jatengkita.id – Apa yang anda pikirkan saat mendengar istilah pasar tradisional? Pasar yang kumuh,  kurang tertata tetapi serba ada dan terjangkau? Lalu, tahukah anda bahwa di Jawa Tengah terdapat pasar tradisional yang unik dan menarik?

Pasar tradisional merupakan gambaran kebudayaan yang ada di Indonesia yang multikultural, dan merupakan contoh nyata kebhinnekaan bangsa Indonesia.

Banyak orang dengan berbagai karakter dan latar belakang yang berbeda saling bertemu dan hidup berdampingan serta bersaing untuk mencari nafkah di dalam pasar. Mereka menyatu di dalam pasar sebagai tempat perekat budaya Indonesia.

Selain itu, pasar tradisional sebagai tempat kehidupan masyarakat dalam berinteraksi sosial, terdapat nilai-nilai luhur serta kearifan lokal di dalamnya. Oleh karena, pasar tidak hanya sebagai pusat perekonomian saja, tetapi juga keberagaman akan interaksi sosial didalamnya.

Seperti yang kita tahu, bahwa pasar begitu akrab dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Pasar menjadi tempat dimana masyarakat dapat membeli berbagai kebutuhan hidup, semua barang kebutuhan yang diinginkan seperti bumbu dapur, ikan, sayur, buah-buahan, pakaian, dan sebagainya diperjualbelikan di pasar tradisional.

Sehingga, keberadaan pasar menjadi penting bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pasar memang cocok dikatakan sebagai tempat jual beli berbagai barang yang dapat memenuhi kebutuhaan hidup.

Di dalam pasar terjadi komunikasi dan interaksi secara langsung antara pedagang dan pembeli dan pedagang dengan sesama pedagang. Hal ini dapat membuat manusia lebih dekat dalam berkomunikasi serta dapat berhubungan dengan orang lain.

Dalam hal ini, pasar tidak hanya sebagai pusat kegiatan ekonomi saja yang menyediakan berbagai kebutuhan harian, akan tetapi terdapat interaksi sosial yang terjadi seperti proses tawar menawar antara penjual dan pembeli serta bentuk komunikasi dan hubungan antar sesama.

Pasar tradisional mempunyai karakter humanis sehingga mampu membangun kedekatan dan hubungan kekeluargaan antara pedagang dengan pembeli.

Sebagai tempat pertemuan pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual-beli, pasar ternyata tidak hanya menjadi tempat bertransaksi saja, tetapi bisa menjadi tempat wisata karena nilai sejarah yang ada di dalamnya terlalu memikat untuk dilewatkan.

Salah satu provinsi yang memiliki banyak pasar tradisional legendaris adalah Jawa Tengah.

Provinsi Jawa Tengah (Jateng) memiliki ribuan pasar tradisional yang tersebar di kota-kota. Meski demikian, dari ribuan pasar tersebut ada beberapa pasar tradisional unik dan berbeda dari pasa pada umumnya.

Pasar tersebut, bisa dijadikan tempat wisata karena mampu mengundang minat bagi pengunjung yang datang. Keberadaan beberapa pasar ini juga sangat sayang untuk dilewatkan karena bisa menjadi alternatif pengunjung untuk pergi berlibur.

Penasaran? Berikut ini deretan pasar tradisional yang unik di Jawa Tengah yang wajib kamu kunjungi.

  1. Pasar Papringan Ngadiprono

Temanggung memiliki destinasi wisata baru dan berbebeda dari yang lainnya, di kota ini terdapat pasar yang unik dan pastinya membuat siapa saja penasaran ingin datang mengunjunginya.

Pasar Papringan: A Delightful Morning in the Bamboo Field - Discover Your  Indonesia
FOTO : discoveryourindonesia.com

Tempat unik tersebut bernama pasar papringan ngadiprono. Pasar yang satu ini bernama pasar papringan, lokasinya berada di dusun ngadiprono, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah.

Nama papringan sendiri diambil dari kata “pring” yang artinya bambu dalam bahasa Jawa. Hal ini karena pasar papringan berada di tempat yang asri dan sejuk.

Nuansa pasar disini begitu berbeda dari pasar pada umumnya karena pasar ini digelar di bawah rerimbunan rumpun bambu.

Pasar Papringan dibuka pada hari minggu wage dan minggu pon mulai pukul 06:00 sampai dengan 12:00 WIB setiap bulannya. Dalam 35 hari pasar papringan hanya buka dua kali.

Pasar Papringan menjadi salah satu pasar terunik di Jawa Tengah karena transaksi di pasar ini tidak menggunakan uang rupiah, tetapi menggunakan koin bambu, adapun 1 koin bambu setara dengan Rp 2.000, Rp 20.000, dan Rp 50.000.

Pasar Papringan ini menjual beragam kuliner tradisional mulai dari jajanan pasar hingga kerajinan bambu. Daftar harga untuk membeli makanan yang disediakan di pasar ini tertera dengan jelas, pengunjung yang datangpun cukup antusias sehingga ramai karena memiliki nuansa yang berbeda dari pasar pada umumnya.

Pengunjungnya bahkan kadang ada yang datang dari luar Temanggung dengan alasan tujuan berwisata. Sebagai pasar unik yang berada di tempat yang asri nan sejuk, nuansa alampun terasa sangat menyentuh sehingga menambah kesan alami dan membuat pengunjung betah berlama-lama di tempat ini.

Apalagi, para pedagang pasar disini seakan mengajak wisatawan pegi ke masa lampau.

Hal ini karena para pedagang yang hadir di Pasar Papringan Ngadiprono mengenakan baju tradisional berupa lurik dan terdapat alunan gamelan yang membuat suasana kental dengan adat jawa.

Di Pasar Papringan ini, bukan hanya makanan saja yang perjualbelikan, tetapi juga beraneka ragam kerajinan bambu, hasil pertanian para penduduk desa, minuman tradisional dan lain sebagainya.

Terdapat pula spot foto yang instagramable  bagi pengunjung yang datang dan ingin mengabadikan momen langka di pasar papringan.

  1. Pasar Mbrumbung

Pasar Mbrumbung menjadi pasar tradisional unik selanjutnya yang berada di Jawa Tengah. Pasar ini terletak di Dusun Randugosong, Desa Banggi, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah.

Bernuansa tempo dulu dan menjadi destinasi wisata kuliner yang menawarkan pengalaman berbeda bagi para pengunjungnya.

Pasar Mbrumbung, Pasar Tradisional Unik, menjadi Wisata Kuliner Bernuansa Jawa Kuno
Pasar Mbrukbung Jawa Tengah (FOTO : Jatengprov.go.id)

Semua yang dijual di pasar ini bahkan memiliki harga yang relatif murah. Mayoritas di bawah Rp 10 ribu rupiah. Nuansa tradisional di pasar ini begitu terasa, hal ini terlihat dari banyaknya stan-stan yang berdinding bambu dan beratap jerami.

Bahkan, kursi dan meja makan di tempat ini ditata dengan rapi sehingga nuansa tradisional dapat kita rasakan dan dilengkapi dengan suasana yang masih asri. Di area pasar mbrumbung ini, terdapat dua bagian pasar dengan konsep yang cukup berbeda, yang membuat pasar ini terkesan unik.

Bagian pertama pada pasar mbrumbung 1 ini, memiliki nuansa berupa kuliner khas Jawa masa lalu. Sedangkan pasar mbumbung 2, menjual kuliner khas nusantara.

Pada lokasi pasar mbrumbung pertama, wisatawan bisa menemukan beragam makanan tradisional sebagai kudapan seperti, getuk, dawe, embang, klepon, legen, bubur blowok, tahu aci, ketiwul, klepon ketan manis, nasi jagung, botok, dumbeg, dan aneka jenis wedang serta jajanan lainnya.

Sementara, di lokasi pasar mbrumbung kedua, di bagian ini wisatawan bisa menemukan makanan khas nusantara seperti sate, bakso, aneka gorengan, lontong, sup iga, nasi rawon, serta berbagai minuman segar dan lain sebagainya.

Tidak hanya itu saja, uniknya para pedagang mengenakan adat tradisional seperti baju lurik, kebaya, dan aksesoris khas Jawa, sehingga suasana wisata kuliner Jawa tempo dulu semakin terasa, ketika tabuhan gendhing dan gamelan mengalun di area pasar.

Tak lupa tulisan yang terpampang di setiap papan informasi hingga sudut-sudut pasar pun memakai bahasa krama inggil.

Jangan lupakan juga keunikan dari pasar ini yaitu untuk membeli penganan di setiap stan yang disediakan, pengunjung harus terlebih dahulu menukarkan uang rupiahnya dengan “mata uang khusus” yang hanya berlaku di pasar ini.

Mata uang khusus tersebut bernama “koin mbrumbung”. Pengunjung juga tak perlu cemas akan fasilitas di pasar mbrumbung ini, sebab pasar ini memiliki fasilitas yang cukup memadai demi mendukung kenyamanan dan kepuasan para pengunjung yang datang.

Fasilitas tersebut diantaranya yakni tempat parkir, wifi, beragam menu kuliner, toilet, musholla, panggung wisata, tempat duduk, spot foto kekinian, serta keindahan arsiekur bernuansa adat jawa.

  1. Pasar Lawas Kumandang

Pasar tradisional unik berikutnya yang harus di sambangi adalah Pasar Lawas Kumandang. Pasar Lawas Kumandang terletak di Dusun Bonkotan, Desa Bojosari, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo.

Pasar Lawas Kumandang, wisata kuliner tradisional dan unik di Won
FOTO : Brilio.net

Menjadi salah satu dari beberapa wisata menarik dan rekomended bagi kalian ketika di Wonosobo, pasar ini  memiliki konsep yang sangat khas dan membuat kita terasa dalam nuansa pasar klasik jawa.

Meskipun lokasinya berada di tengah hutan bongkotan, tetapi tidak mengurang rasa penasaran pengunjung untuk berlomba-lomba datang.

Menikmati Nuansa Serba Tradisional Ala Pasar Kumandang Wonosobo -  SuaraBaru.id
FOTO : SuaraBaru.id

Pasar ini beroprasi hanya di hari minggu mulai pukul 07.00-16.00 WIB. Pengunjung bisa berkeliling melihat dan menikmati segala macam makanan khas di pasar lawas kumadang ini.

Untuk dapat menikmati sajian jajanan di pasar kumandang Wonosobo, pengunjung harus menukarkan uang rupiahnya dalam bentuk kepingan batok kelapa.

Satu keping batok pasar kumandang di hargai sebesar Rp.2.000. Batok kelapa tersebut bisa digunakan untuk membeli berbagai makanan yang ada di pasar ini.

Pada pintu masuk, pengunjung bisa menukarkan uang kertas dengan batok kelapa, barulah bisa membeli dan menikmati sajian kuliner di tempat ini sepuasnya.

Pasar lawas kumandang memang sangat cocok dijadikan sebagai destinasi wisata untuk menghabiskan waktu liburan ketika weekend.

Di pasar ini selain di suguhkan berbagai kuliner yang nikmat, pengunjung bisa menjumpai kerajinan tangan khas buatan warga lokal. Apalagi dengan suasana pedesaan alami dan indahnya pemandangan alam disini, pastinya membuat wisatawan merasa bahagia.

Pasar ini selalu ramai didatangi warga lokal saja, namun banyak pula yang berasal dari luar kota.

Pengunjung tak usah khawatir dan bingung ketika datang ke pasar ini. Di pasar ini pengunjung bisa mencoba makanan apa saja, sebab di pasar ini menyediakan berbagai aneka jajanan tradisional yang enak seperti tempe kemul, nasi tiwul, sego megono, nasi jahir, bubur sumsum, lotek, kopi ndeso dan masih banyak lagi.

Pasar Lawas Kumandang mampu menawarkankan wisatawan untuk berkuliner tradisional dengan harga sangat terjangkau.  Selain itu, penjual di Pasar Kumandang semuanya menggunakan pakaian adat jawa kuno yang menjadi ciri khasnya.

Dengan nuansa jawa klasik, pasar ini memang mendapat perhatian tersendiri bagi para pengunjung.  Melalui daya tarik yang dimilikinya, pasar lawas kumandang juga bertujuan agar masyarakat masih bisa melestarikan dan menjaga adat dan kebudayaan Jawa supaya tetap terjaga keeksistensiannya.

  1. Pasar Pekaulan 
Mitos Pasar Pekaulan Pati, Jadi Tempat Orang Membayar Nazar | MURIANEWS
FOTO : Murianews.com

Pasar tradisional unik yang satu ini berlokasi di Desa Gerit, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah.

Pasar pekaulan menjadi pasar terunik di Jawa Tengah yang keberadaanya mampu menyita perhatian..

Keunikan dari pasar ini hanya buka setiap 36 hari sekali, lebih tepatnya pasar ini hanya buka pada Senin Pahing dalam penanggalan Jawa.

Sejak dahulu, hari buka di Pasar Pekaulan tidak pernah dilanggar. Begitupun atap rumbia di pasar ini masih utuh terjaga, sehingga tidak pernah diganti dengan genteng, masyarakat masih menjaga erat adat istiadat dari nenek moyang.

Lokasi pasar ini berada di tengah perkampungan membuat suasana yang tergambar di pasar ini begitu sederhana. Pasar pekaulan berisi pedagang yang menjajakan aneka makanan tradisional seperti kue cucur, dawet ayu, hingga hasil bumi seperti ganyong, dan masih banyak lagi.

Jadi, di pasar ini pedagang yang berjualan tidak menjual bahan makanan mentah, karena mereka hanya menyediakan aneka kudapan tradisional. Uniknya lagi, pasar kaulan ini dikenal sebagai pasar untuk membayar nazar.

Pasar ini dikatakan dapat mengabulkan hajat, sehingga banyak yang menyebut pasar ini sebagai pasar unik khusus para pemilik nazar. Pengunjung pasar yang memiliki nazar atau sebuah keinginan dapat membeli paket bunga setaman dan mindang sebelum melakukan prosesi ritual.  Sehingga karena keunikannya tersebut, pasar ini menjadi magnet bagi pengunjung dari berbagai daerah dan bahkan pengunjung luar Jawa.

  1. Pasar Inis

Pasar Inis terletak di Desa Brondongrejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo. Tempatnya unik danmenarik wisatawan untuk datang. Hal ini karena, pasar ini berada di area persawahan sehingga nuansa alam yang asri membuat pengunjung betah berlama-lama disini.

Keunikan Pasar Inis Desa Brondongrejo, di Purworejo | Mata Mata News
FOTO : Matamatanews.com

Pasar tradisional  ini memiliki jam operasional dengan buka setiap hari minggu mulai pukul 06.00 WIB – 11.00 WIB. Sayang sekali untuk melewatkan pasar yang satu ini jika anda tengah berkunjung ke Wonosobo.

Kata inis sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti sejuk, adem, dan tertiup angin sepoi-sepoi. Hal ini letaknya yang unik karena berada di tengah sawah. Pasar tradisional ini menjadi unik dari suasananya, busana pedagangnya, makanan dan transaksinya yang mengharuskan menggunakan uang khusus dari bambu.

Jadi, pengunjung yang ingin membeli makanan di pasar ini harus menukar uang cash dengan ‘Dit Pring’ yang telah disediakan. Dit pring ini adalah uang mambu yang digunakan sebagai transaksi. Selain transaksinya yang unik ini berbagai makanan dan minuman tradisionalpun telah disediakan.

Pasar Inis memiliki nuansa tradisionalnya sangat kental. Pasar yang satu ini bahkan menyuguhkan berbagai makanan dan minuman tradisional yang nikmat dan pastinya membuat siapa saja ketagihan.

Bisa dikatakan pasar inis ini sebagai obyek wisata kuliner bernuansa sawah. Bagaimana tidak, beragam menu makanan disuguhkan bagi wisatawan diantaranya: klepon, geblek, ketan, prentul, sosis, soto, sate dan lain sebagianya.

Selain makanan, di pasar inis juga menampilkan berbagai pertunjukan seni seperti tari dolalak dan lain sebagainya. Berkat letaknya yang berdampingan langsung dengan area persawahan, membuat wisatawan tak bosan dengan suasana dan udara segar nuansa khas pedesaan. Pasar inis ini memang asik untuk mengisi akhir pekan bersama dengan keluarga, pasangan maupun teman-teman.

  1. Pasar Kebon Watu Gedhe

Pasar unik selanjutnya adalah pasar tradisional yang berada di Magelang, yaitu pasar Kebon Watu Gede. Lokasinya berada di Dusun Jetak, Desa Sidorejo, Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.

Pasar Kebon Watu Gede Didaulat Jadi Pasar Digital di Magelang - Halaman 2 -  Tribunjogja.com
FOTO : Tribunjogja.com

Buka khusus pada hari minggu saja, dengan jam operasionalnya pun dimulai pagi sampai siang hari, tepatnya pukul 06.00 WIB-12.00 WIB.

Pasar Kebon Watu Gedhe merupakan pasar tradisional yang memiliki keunikan dalam sistem transaksi jual belinya yaitu menggunakan mata uang pada zaman Belanda atau disebut dengan benggol. Mata uang ini yang nantinya pengunjung gunakan untuk alat pembayaran.

Di pasar kebon watu ini pengunjung menukarkan uang dengan alat tukar uang benggol, satu keping benggol senilai Rp 2 ribu. Dengan uang tersebut, pengunjung diajak menikmati aneka makanan tradisional dalam suasana yang rindang dan sejuk di bawah pohon-pohon bambu, pasar ini menjual beragam kuliner lezat yang bisa dibeli dengan uang khusus yang disediakan oleh pasar ini. Selain kuliner, pengunjung juga dapat menikmati hiburan berupa pementasan kesenian.

Pasar wisata kuliner tradisional yang satu ini memang mampu memikat hati, selain karena letaknya di tempat yang indah dan nyaman, pasar ini juga menyuguhkan pemandangan gunung Sumbing di sebelah barat dan Gunung Merapi serta Merbabu di sebelah timurnya.

Pastinya pengunjung akan terpikat karena diajak menikmati keindahan alam yang begitu sempurna dari pasar kebon watu gede yang seakan membelah hamparan sawah sehingga terasa nyaman dan indah.

  1. Pasar Rindu Semilir

Pasar Rindu Semilir berada di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, tempat yang dinamakan pasar rindu semilir ini disebut sebagai pasar bebas sampah plastik.

Pasar Kuliner Rindu Semilir. Hutan kota Kajen Pekalongan - YouTube

Sangat berbeda dibandingkan pasar yang lainnya, karena pasar ini mengampenyekan hidup sehat. Pasar ini juga dibuka pasa akhir pekan di hari minggu dari pagi dan hanya sampai setengah hari saja.

Di pasar ini, pembeli dan pedagang diwajibkan bebas sampah plastik dan untuk segala jenis makanan yang diperjualbelikan pun harus sehat dan tidak boleh mengandung campuran bahan kimia. Pasar yang berkonsep ramah lingkungan ini menjual aneka ragam makanan lezat dengan harga yang ramah dikantong.

Serunya Wisata di Pasar Kuliner Rindu Semilir Kabupaten Pekalongan -  Tribunjateng.com

Banyak pedagang menjualkan berbagai macam makanan tradisional dan juga makanan khas dari kota pekalongan, untuk alat pembayarannya pun sangat unik yaitu  menggunakan kepeng yang terbuat dari kayu yang bisa didapatkan di tempat penukaran kepeng di pasar ini.

Jika biasanya sebuah pasar tradisional maupun modern tak lepas dari barang-barang yang tidak ramah lingkungan seperti plastik, steorofon, maupun bahan-bahan lainnya, tetapi di pasar ini mampu menyuguhkan pasar yang bebas dari sampah plastik. Tidak hanya itu saja, jenis makanan yang diperjualbelikanpun tanpa bahan kimia, sehingga dijamin sehat dan juga lezat.

Para pedagang yang berjualan di Pasar Rindu Semilir telah dipilih dengan berbagai tahapan yang jeli, dimulai dari kebersihan dan juga bahan pembuatnya.

Pasar Semilir menjadi tempat wisata tradisional yang mampu menyuguhkan kuliner jadul khas Jawa. Lapak-lapak disini bahkan digelar di atas bambu di bawah rindangnya pepohonan mahoni yang tumbuh di sekitar lokasi.

Suasana khas pedesaan begitu amat kental, sehingga pengunjung yang datang tak akan bosan memandang.

Baca Juga Nyentrik! Berikut Masjid-Masjid Unik di Jawa Tengah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *