JatengKita.id- Piala Dunia 2022 di Qatar memang benar-benar menarik! Banyak kemenangan sekaligus kekalahan epik dari awal babak penyisihan hingga sekarang. Mulai dari perkasanya tim-tim Asia, angkat kopernya klub-klub papan atas seperti Jerman, dan Spanyol, hingga kisah inspiratif yang menyentuh hati.
Maroko menjadi sorotan dunia usai berhasil memulangkan Spanyol dari Stadion Education City Stadium, Al Rayyan, Rabu (7/12/2022) dini hari WIB. Tim dengan jersey merah hijau tersebut kokoh menjaga skor 0-0 hingga akhir babak. Menariknya Maroko berhasil mencetak skor adu penalti 3-0 atas Spanyol. Raihan tersebut sukses mencetak sejarah baru karena untuk pertama kalinya Maroko berhasil maju ke perempat final Piala Dunia.
Gol pamungkas penentu di laga adu penalti itu dilayangkan oleh seorang Achraf Hakimi. Seorang defender kelahiran Madrid, 4 November 1998. Ya, bintang penentu yang membela Maroko itu diketahui lahir di Spanyol.
Setelah sukses membobol kandang Spanyol, Pria bernomor punggung 2 itu langsung berlari ke bangku tribun untuk berselebrasi dengan memeluk dan mencium ibunya. Momen mengharukan tersebut menjadi bukti seberapa besar rasa sayang, terimakasih dan bangga-nya Hakimi pada ibunya. Meski Ibu Hakimi berlatar belakang asisten rumah tangga, sementara sang ayah adalah seorang pedagang kaki lima, Hakimi sama sekali tak terlihat malu.
“Saya tidak pernah malu untuk berbicara tentang masa lalu saya dan keluarga saya. Ayah saya adalah pedagang kaki lima dan ibu saya dulu bekerja sebagai pembantu. Mereka rela sangat menderita untuk saya. Mereka berkorban agar saya bisa berlatih dan bermain sepak bola,” ucap Hakimi kepada Al Jazeera Qatar dikutip dari CNN Indonesia.
Berkat kerja keras ayah dan ibunya, Hakimi berhasil bergabung dengan Akademi Real Madrid. Ketangkasannya mengendalikan bola sepak sukses membuatnya bergabung dengan Real Madrid hingga mempersembakan piala Liga Champion di tahun 2016.
Karir merumputnya membawanya berkeliling dunia. Hakimi diketahui pernah dipinjamkan oleh Real Madrid kepada Borussia Dortmund selama dua musim. Di tahun 2020, Hakimi berhasil dikontrak oleh Inter Milan, sebelum akhirnya dibeli oleh Paris Sait Germain 2021 lalu.
Sikap Hakimi kepada ibunya menjadi teladan bagi seluruh masyarakat dunia untuk mencintai orangtua terutama ibu. Betapa tak ada satupun kesuksesan yang dapat kita raih tanpa do’a, pengorbanan, dan kasih sayang orangtua.