Jatengkita.id – Obesitas adalah kondisi medis yang ditandai oleh penumpukan berlebihan lemak tubuh, sehingga menyebabkan dampak negatif terhadap kesehatan seseorang.
Obesitas terjadi ketika asupan kalori yang dikonsumsi melebihi jumlah kalori yang dibakar oleh tubuh. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan obesitas, termasuk faktor genetik, gaya hidup, pola makan, dan faktor lingkungan.
Faktor genetik dapat mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk mengalami obesitas, tetapi faktor gaya hidup dan lingkungan juga memainkan peran penting. Misalnya, konsumsi makanan yang tinggi kalori dan rendah nutrisi, kurangnya aktivitas fisik, pola tidur yang tidak teratur, stres, dan lingkungan yang mendukung pola hidup tidak sehat, semuanya dapat berkontribusi pada timbulnya obesitas.
Baru – baru ini ada sebuah berita yang menunjukkan seorang laki – laki memiliki bobot 300kg. Pria tersebut bernama Fajri (27) di Tanggerang harus dievakuasi menggunakan forklift. Butuh waktu kurang lebih 2 jam untuk evakuasi pria tersebut. Diketahui pula bahwasannya Fajri ini telah obesitas sejak usianya 11 tahun.
Dari berita tersebut diketahui bahwasannya obesitas memiliki suatu dampak negative bagi tubuh kita. Obesitas memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan seseorang. Berikut adalah beberapa dampak negatif utama yang dapat terjadi akibat obesitas:
- Penyakit Jantung
Obesitas meningkatkan risiko penyakit jantung dan serangan jantung. Lemak berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri, yang dapat menghambat aliran darah ke jantung.
- Diabetes Tipe 2
Obesitas adalah faktor risiko utama untuk mengembangkan diabetes tipe 2. Lemak tubuh berlebih mengganggu kemampuan insulin untuk mengontrol kadar gula darah, sehingga menyebabkan resistensi insulin dan peningkatan gula darah.
- Tekanan Darah Tinggi
Obesitas dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Lemak ekstra dalam tubuh meningkatkan volume darah dan memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah, yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
- Gangguan Pernapasan
Obesitas dapat menyebabkan gangguan pernapasan seperti sleep apnea, di mana penderita mengalami gangguan dalam bernapas saat tidur. Lemak yang menumpuk di sekitar leher dan dada dapat menghambat saluran udara.
- Gangguan Kesehatan Mental
Obesitas dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan kualitas hidup seseorang. Stigma sosial terhadap obesitas dapat menyebabkan penurunan harga diri, depresi, dan kecemasan.
- Masalah Sendi
Beban berlebih pada sendi, khususnya pada lutut dan pinggul, dapat menyebabkan nyeri sendi, osteoarthritis, dan pergerakan yang terbatas.
- Gangguan Metabolik
Obesitas dapat mengganggu keseimbangan hormonal dalam tubuh, termasuk hormon insulin, leptin, dan adiponektin, yang berperan dalam pengaturan nafsu makan, metabolisme, dan pengendalian berat badan.
- Kanker
Beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, usus besar, rahim, dan prostat, memiliki hubungan yang kuat dengan obesitas. Lemak tubuh berlebih dapat mempengaruhi pertumbuhan sel-sel kanker.
- Gangguan Reproduksi
Obesitas dapat menyebabkan gangguan menstruasi pada wanita dan menurunkan kesuburan. Pada pria, obesitas dapat mengurangi kualitas sperma.
- Penyakit Hati
Obesitas dapat menyebabkan perlemakan hati non-alkoholik, yang merupakan penumpukan lemak di hati yang tidak terkait dengan konsumsi alkohol. Kondisi ini dapat berkembang menjadi hepatitis lemak non-alkoholik (NAFLD) dan sirosis hati.
Dalam banyak kasus, mengurangi berat badan dengan mengadopsi gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko dan memperbaiki kondisi medis yang terkait dengan obesitas.