Jatengkita.id – Pernah mendengar jika mandi pada malam hari bisa menyebabkan rematik? Benar tidak ya, atau hanya sebuah mitos? Apakah sebenarnya rematik itu? Bagaimana cara mencegahnya? Simak selengkapnya.
Di Indonesia, terdapat keyakinan bahwa mandi malam dapat menyebabkan rematik. Meskipun sebenarnya mandi malam tidak hanya memberikan kesegaran, tetapi membantu mengurangi kelelahan setelah beraktivitas sepanjang hari. Selain itu juga menjaga kebersihan tubuh, bahkan meningkatkan kualitas tidur.
Rematik adalah sekelompok penyakit yang melibatkan peradangan pada sendi, otot, ligamen, atau struktur lainnya di sekitar sendi.
Penyakit rematik dapat menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan keterbatasan gerak pada bagian tubuh yang terkena. Kondisi ini biasanya menyerang jari tangan, lutut, pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan jari kaki.
Ada berbagai jenis rematik, dengan setiap jenisnya memiliki gejala, penyebab, dan perawatan yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis rematik yang umum:
- Artritis
- Osteoartritis
Ini adalah jenis artritis yang paling umum. Osteoartritis terjadi ketika tulang rawan di sendi mulai menipis dan rusak, menyebabkan pembengkakan, nyeri, dan kekakuan pada sendi.
- Artritis reumatoid
Ini adalah jenis artritis autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sendi, menyebabkan peradangan, nyeri, dan kerusakan sendi.
- Gout
Gout disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di sendi, yang menyebabkan peradangan akut, kemerahan, dan nyeri pada sendi.
2. Lupus
Lupus adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sehingga dapat mempengaruhi sendi, kulit, ginjal, jantung, dan organ lainnya. Gejala lupus meliputi ruam kulit, nyeri sendi, kelelahan, dan gangguan organ internal.
3. Bechterew
Bechterew, juga dikenal sebagai spondilitis ankilosa. merupakan jenis rematik yang mempengaruhi tulang belakang dan daerah di mana tendon dan ligamen melekat pada tulang belakang.
Ini dapat menyebabkan peradangan, nyeri, dan kekakuan pada tulang belakang serta menimbulkan masalah pernapasan.
4. Fibromialgia
Fibromialgia adalah gangguan yang ditandai oleh nyeri kronis, kelelahan, dan ketegangan otot.
Orang yang mengalami fibromialgia sering mengalami titik-titik nyeri pada tubuh mereka, dan gejala ini dapat mempengaruhi tidur, konsentrasi, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
5. Polimialgia Rheumatika
Polimialgia Rheumatika adalah kondisi rematik yang ditandai oleh nyeri dan kekakuan di otot dan sendi, terutama di bagian atas tubuh seperti bahu, leher, pinggul, dan paha.
6. Sjögren’s Syndrome
Sindrom Sjögren adalah kondisi autoimun yang mempengaruhi kelenjar air mata dan ludah. Kondisi ini menyebabkan mata dan mulut menjadi kering, serta dapat menyebabkan peradangan pada sendi.
Banyak yang meyakini bahwa suhu dingin, termasuk mandi malam, dapat menjadi penyebab penyakit ini. Meskipun begitu, secara medis, penyebab pasti terjadinya rematik belum diketahui. Untuk pemahaman yang lebih baik, mari kita lihat pembahasan mengenai efek mandi malam terhadap rematik.
Lalu mandi malam hari sebabkan rematik, mitos atau fakta?
Mandi di malam hari sering dianggap tidak sehat karena dikaitkan dengan potensi terjadinya rematik. Namun, penting untuk menyadari bahwa gagasan bahwa mandi malam dapat menyebabkan rematik hanyalah sebuah mitos yang tidak memiliki dasar medis.
Rematik sendiri adalah penyakit autoimun di mana tubuh menyerang sel normalnya, menyebabkan peradangan. Oleh karena itu, mandi malam tidak dapat dianggap sebagai penyebab langsung terjadinya rematik.
Meskipun mandi malam bukan penyebab rematik, sebaiknya dihindari penggunaan air dingin saat mandi jika anda mengalami rematik.
Hal ini karena suhu air yang dingin dapat memperburuk nyeri dan kekakuan pada sendi yang sudah terkena rematik.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa mandi malam bukanlah penyebab rematik, tetapi dapat memperburuk kondisi bagi mereka yang sudah menderita penyakit ini.
Bagaimana cara mencegah rematik ini?
Rematik adalah kondisi medis yang melibatkan peradangan pada sendi-sendi tubuh. Meskipun faktor genetik dan faktor risiko tertentu tidak dapat diubah, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah atau mengurangi risiko terkena rematik.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah atau mengelola rematik:
- Memelihara Berat Badan Sehat
Kegemukan dapat meningkatkan risiko terkena rematik, karena akan memberikan tekanan tambahan pada sendi-sendi tubuh. Memelihara berat badan sehat melalui diet seimbang dan aktifitas fisik teratur dapat membantu mengurangi risiko terkena rematik.
- Hindari Merokok
Merokok diketahui dapat meningkatkan risiko terkena beberapa jenis rematik, seperti arthritis reumatoid. Menghindari merokok atau berhenti merokok sepenuhnya adalah langkah penting dalam mencegah rematik.
- Olahraga Teratur
Melakukan olahraga teratur dapat membantu memperkuat otot-otot sekitar sendi dan menjaga kekuatan sendi. Pilihan olahraga yang cocok termasuk berjalan, berenang, yoga, atau pilates.
Sebelum memulai program olahraga baru, konsultasikan dengan dokter atau fisioterapis untuk memastikan bahwa program olahraga yang dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh.
- Konsumsi Makanan Sehat
Makanan yang mengandung antioksidan, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan ikan yang kaya akan asam lemak omega-3 dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
Hindari konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, gula tambahan, dan makanan olahan, karena hal ini dapat meningkatkan risiko peradangan.
- Perawatan Sendi yang Baik
Menjaga postur tubuh yang baik, menggunakan alat bantu jika diperlukan, dan menghindari gerakan yang memberikan tekanan berlebih pada sendi dapat membantu mencegah cedera pada sendi.
Selain itu, menjaga postur tubuh yang baik saat duduk atau berdiri juga akan membantu mengurangi beban pada sendi-sendi tubuh.
- Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu dalam mendeteksi masalah kesehatan yang mungkin berkaitan dengan rematik. Dengan diagnosis dini, pengobatan dapat segera dimulai sehingga dapat mengurangi risiko komplikasi yang lebih serius.
- Konsultasi dengan Dokter
Jika ada riwayat keluarga dengan rematik atau jika seseorang merasakan gejala rematik, seperti nyeri sendi yang kronis atau pembengkakan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.
Dokter dapat memberikan saran mengenai langkah-langkah lebih lanjut yang dapat diambil untuk mencegah atau mengelola rematik.
- Mengelola Stres
Stres dapat memengaruhi respons peradangan dalam tubuh. Mengelola stres melalui teknik relaksasi, meditasi, atau konseling dapat membantu mengurangi respons peradangan dalam tubuh dan membantu mencegah rematik.
- Tidur yang Cukup
Studi terbaru menunjukkan bahwa mendapatkan tidur yang cukup juga dapat membantu mencegah rematik.
Tidur yang cukup membantu tubuh dalam proses regenerasi dan memperkuat sistem kekebalan tubuh, yang dapat membantu melawan peradangan pada sendi-sendi tubuh.
Perlu diingat bahwa rematik adalah kondisi kompleks dan interaksi antara berbagai faktor yang berbeda-beda. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan ini harus dipandang sebagai bagian dari pola hidup sehat secara keseluruhan dan disesuaikan dengan kebutuhan individual.
Selain langkah-langkah di atas, penting untuk tetap memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan seputar rematik. Berkonsultasi dengan dokter juga bisa dilakukan, untuk mendapatkan informasi terkini mengenai praktik pencegahan rematik yang terbaik sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing.
Baca Juga Waspada! Jenis Makanan Berikut Sebabkan Kerusakan Ginjal