Jatengkita.id – Kafein sudah pasti identik dengan kopi. Namun, tidak hanya kopi saja yang mengndung kafein. Makanan yang mengandung kafein sering kali memiliki rasa yang nikmat dan manis. Makanan apa saja ya yang mengandung kafein selain kopi? Simak selengkapnya!
Kafein sendiri merupakan stimulan alami yang ditemukan dalam minuman seperti teh, kopi, dan kakao. Mengonsumsi makanan yang mengandung kafein dapat membuat seseorang tetap terjaga dan fokus.
Penting untuk diingat bahwa, konsumsi yang berlebihan dapat mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan gangguan lainnya. Oleh karena itu, bijaklah dalam mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh.
Berbagai makanan yang mengandung kafein
Kafein sering dicari karena kemampuannya mengatasi rasa kantuk dan meningkatkan energi untuk bekerja dan beraktivitas.
Selain itu, kafein juga telah terbukti bermanfaat dalam meredakan sakit kepala dan migrain, serta membantu menjaga berat badan agar tetap ideal.
Oleh karena manfaatnya ini, banyak orang yang menyukai minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, cokelat, dan teh. Namun, kafein juga dapat diperoleh melalui konsumsi makanan yang mengandung kafein, seperti:
- Coklat batangan
Cokelat batangan termasuk dalam daftar makanan yang mengandung kafein. Hal ini karena kafein merupakan salah satu zat stimulan alami yang dapat ditemukan dalam biji kakao, bahan dasar pembuatan cokelat.
Setiap bungkus cokelat batangan hitam atau setara dengan 28 gram mengandung sekitar 23 miligram kafein.
Meskipun konsumsi sebagian kecil cokelat batangan per hari dianggap aman karena kandungan kafeinnya yang relatif rendah, penting untuk diingat bahwa jika kamu mengonsumsi cokelat dalam jumlah yang lebih besar, asupan kafein yang masuk ke dalam tubuh juga akan meningkat.
Oleh karena itu, perlu dijaga agar konsumsi cokelat tetap dalam batas yang wajar agar tidak mengakibatkan asupan kafein yang berlebihan dan mungkin membawa dampak negatif bagi kesehatan.
2. Kue coklat
Kue cokelat merupakan salah satu makanan yang mengandung kafein karena bahan dasarnya adalah cokelat.
Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi kue ini sebaiknya tidak berlebihan.
Karena kandungan kafein di dalamnya, terlalu banyak mengonsumsi kue cokelat dapat membuat Anda sulit tidur. Oleh karena itu, disarankan untuk membatasi konsumsi kue cokelat hanya 1–2 potong.
Selain kafein, kue cokelat juga cenderung tinggi gula. Makanan manis yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Oleh karena itu, bijaksanalah dalam mengonsumsi kue cokelat dan pastikan untuk tetap memperhatikan asupan gula serta kalori secara keseluruhan.
Mengambil sikap yang seimbang dalam mengonsumsi kue cokelat akan membantu menjaga kesehatan tubuh Anda secara keseluruhan.
3. Matcha
Matcha, yang merupakan bubuk teh hijau, sering dijadikan sebagai minuman seperti matcha latte atau boba.
Namun, tidak hanya sebagai minuman, matcha juga bisa diolah menjadi beragam makanan lezat, termasuk puding, kue, kue kering, dan es krim.
Daya tarik utama dari matcha adalah warnanya yang hijau yang dianggap menarik, serta rasa dan aromanya yang segar. Selain itu, matcha juga dikenal memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, yang bermanfaat bagi kesehatan.
Meskipun memiliki banyak manfaat, penting untuk diingat bahwa matcha juga mengandung kafein. Dalam satu sendok teh matcha atau setara dengan 85 gram, terdapat sekitar 25–50 miligram kafein.
Oleh karena itu, bagi mereka yang sensitif terhadap kafein, perlu memperhatikan asupan matcha agar tidak terlalu banyak mengonsumsi kafein dalam tubuh mereka.
Dengan demikian, meskipun matcha memiliki banyak manfaat kesehatan, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak dan memperhatikan jumlah kafein yang masuk ke tubuh.
4. Permen karet
Apakah Anda penggemar mengunyah permen karet? Perlu diperhatikan bahwa beberapa jenis permen karet mengandung kafein.
Biasanya, kafein ditambahkan dalam jumlah sekitar 20–100 miligram dalam permen karet. Permen karet yang mengandung kafein ini seringkali hadir dengan rasa kopi, teh hijau, atau cokelat untuk memberikan variasi cita rasa.
Namun, tidak hanya soal kafein, permen karet juga sering tinggi gula. Akibatnya, mengunyah permen karet secara berlebihan dapat meningkatkan risiko sakit gigi, gigi berlubang, serta nyeri rahang.
Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi permen karet dan memilih variasi yang lebih sehat, seperti permen karet bebas gula atau dengan kandungan gula yang lebih rendah.
Dengan memperhatikan asupan gula dan kafein dari permen karet, Anda dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut Anda tetap optimal.
Sebagai gantinya, pertimbangkan untuk beralih ke alternatif permen karet yang lebih ramah terhadap kesehatan gigi dan tubuh secara keseluruhan.
5. Es krim
Menikmati es krim pada hari yang panas memang merupakan kesenangan tersendiri. Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi es krim sebaiknya dalam batas yang wajar.
Beberapa varian es krim, seperti cokelat, teh hijau, atau kopi, mengandung kafein dalam kisaran 5–125 miligram.
Selain kafein, es krim juga dikenal kaya akan gula dan lemak, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan gigi dan mulut. Konsumsi berlebihan dari es krim ini juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan tingkat gula darah dalam tubuh.
Oleh karena itu, sambil menikmati kelezatan es krim, penting untuk memperhatikan asupan secara keseluruhan dan menjaga pola makan yang seimbang.
Mungkin memilih variasi es krim yang lebih rendah kafein atau membatasi porsi adalah pilihan yang bijak untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Dengan demikian, Anda dapat tetap menikmati kelezatan es krim tanpa mengorbankan kesehatan Anda.
6. Snack bar
Snack bar merupakan salah satu pilihan camilan sehat yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Biasanya, snack bar mengandung protein serta berbagai vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan tubuh.
Meskipun demikian, perlu diingat bahwa beberapa jenis snack bar juga mengandung kafein. Untuk mengetahui jumlah kafein yang terkandung dalam makanan ini, penting untuk membaca informasi nutrisi yang tertera di bagian belakang kemasan.
Dengan begitu, Anda dapat memperkirakan seberapa banyak kafein yang Anda konsumsi saat mengonsumsi snack bar tertentu.
Pemahaman tentang kandungan kafein dalam snack bar menjadi penting, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap kafein atau ingin membatasi asupan kafein mereka.
Selain itu, memilih snack bar dengan kandungan kafein yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan pribadi juga bisa menjadi pilihan yang bijak untuk mendukung gaya hidup sehat dan seimbang.
Dengan memperhatikan label nutrisi snack bar, Anda dapat membuat pilihan yang tepat untuk menjaga kesehatan tubuh Anda.
7. Sereal
Ternyata, tidak banyak orang yang menyadari bahwa beberapa jenis sereal juga mengandung kafein, terutama yang memiliki varian rasa cokelat.
Misalnya, semangkuk sereal dengan rasa cokelat biasanya mengandung sekitar 2 miligram kafein.
Meskipun kandungan kafein dalam sereal tersebut mungkin terlihat kecil, namun jika dikonsumsi bersamaan dengan minuman berkafein, maka kadar kafein dalam tubuh dapat meningkat secara signifikan.
Oleh karena itu, penting untuk memperhitungkan total asupan kafein dari makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Konsumsi kafein yang berlebihan dapat mengakibatkan sejumlah gejala yang tidak menyenangkan, seperti mual, muntah, nyeri di bagian atas perut, sering buang air kecil, detak jantung yang cepat, dan kesulitan tidur.
Maka dari itu, disarankan agar Anda tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein melebihi 400 miligram dalam sehari.
Bagi ibu hamil atau menyusui, penting untuk membatasi asupan kafein. Ibu yang sedang menyusui boleh mengonsumsi kafein hingga 300 miligram per hari.
Sementara ibu hamil sebaiknya tidak melebihi 200 miligram per hari. Hal ini setara dengan sekitar 2 cangkir kopi per hari.
Adalah bijaksana untuk lebih selektif dalam mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein atau sumber kafein lainnya.
Mengetahui batas konsumsi yang aman dan memperhatikan jumlah kafein yang masuk ke tubuh dapat membantu menjaga kesehatan Anda secara keseluruhan, terutama dalam masa kehamilan atau menyusui.