Jatengkita.id – Kudus tidak hanya dikenal dengan kekayaan sejarahnya, tetapi juga melalui kelezatan makanan khasnya yang menarik lidah setiap pelancong kuliner. Coba intip 8 kuliner khas Kudus berikut ini!
Kudus terkenal dengan budayanya yang kenyal. Selain budaya kuliner kha sKudus juga beragam, mulai dari hidangan berkuah hingga camilan kering.
Kudus memiliki beragam makanan khas yang memanjakan selera dengan cita rasa unik dan autentik. Simak yuk kuliner khas Kudus!
Berikut ini beberapa macam makanan khas Kudus :
- Soto Kudus
Soto Kudus, mirip dengan soto Lamongan, memuat suwiran ayam dan taoge, kadang-kadang dengan tambahan daging kerbau, dan kuahnya lebih bening.
Saat disajikan, soto Kudus memiliki tradisi untuk disajikan dalam mangkuk kecil sebagai satu porsi. Seperti halnya soto lainnya, soto Kudus disajikan bersama sambal dan jeruk nipis. Meskipun khas Kudus, hidangan ini kini dapat dinikmati di berbagai kota di Indonesia.
Uniknya, soto Kudus menghindari penggunaan daging sapi sebagai bentuk penghormatan Muslim Kudus terhadap agama Hindu, di mana sapi dianggap suci. Ini bukan hanya aturan, tetapi juga merupakan anjuran yang berasal dari Sunan Kudus.
Sunan Kudus mengajarkan umat Islam untuk menghargai agama lain, terutama Hindu, sejalan dengan kondisi di Kudus di masa lalu di mana banyak warga yang menganut agama Hindu.
Toleransi ini, yang ditanamkan oleh Sunan Kudus, masih terus berlangsung hingga saat ini sebagai bagian dari warisan budaya yang dijunjung tinggi di daerah tersebut.
- Nasi Opor Sunggingan
Nasi opor sunggingan, sebuah kuliner yang melegenda di Kudus, menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya.
Dikatakan bahwa Sunan Kudus, salah satu tokoh Walisongo, sangat menyukai hidangan ini. Kelezatan nasi opor sunggingan tidak hanya menciptakan sensasi kuliner yang tak terlupakan, tetapi juga menjadi bagian dari tradisi dan sejarah Kudus.
Di kompleks Menara Kudus, nasi opor sunggingan bukan sekadar makanan; ia menjadi sajian istimewa yang menghiasi setiap acara.
Misalnya, dalam tradisi jamasan keris milik Sunan Kudus, ritual tahunan untuk menyucikan keris pusaka, nasi opor sunggingan dihadirkan sebagai puncak hidangan utama.
Keunikan dan kelezatan menu ini menciptakan suasana yang meriah dan berkesan bagi setiap tamu yang hadir, memperkaya pengalaman dalam setiap perayaan.
Seusai acara, aroma harum dan rasa lezat nasi opor sunggingan tetap terpatri dalam kenangan para tamu, menciptakan ikatan antara cita rasa kuliner dan kekayaan budaya Kudus yang abadi.
- Sate Kerbau
Sate kerbau, terkenal sebagai hidangan khas Kudus, merupakan sajian yang dihasilkan dari daging kerbau.
Meskipun menggunakan bumbu sate umum, hidangan ini memiliki keunikan dan kekhasan dalam tekstur karena bahan dasarnya yang berbeda dari daging ayam atau sapi.
Sate kerbau biasanya disajikan dengan saus kacang atau sambal kecap, menambahkan citarasa yang lezat.
Masyarakat Kudus memiliki kecenderungan memilih daging kerbau daripada daging sapi untuk hidangan khas mereka.
Alasan di balik preferensi ini terkait dengan ajaran Sunan Kudus yang memperhatikan norma-norma agama Hindu.
Dalam pandangan Hindu, sapi dianggap sebagai hewan yang suci, dan Sunan Kudus, sebagai pemimpin spiritual, memandang penting untuk menghormati kepercayaan tersebut.
Oleh karena itu, Sunan Kudus secara tegas melarang pengikutnya untuk mengonsumsi daging sapi, mempengaruhi pilihan bahan baku dalam kuliner khas Kudus menjadi lebih sering menggunakan daging kerbau.
- Lentog Tanjung
Namanya mungkin terdengar asing bagi sebagian besar orang Indonesia. Lentog Tanjung, hidangan khas Kudus, eksklusif ditemukan di daerah asalnya dan jarang tersedia di luar sana.
Hidangan ini menyerupai sayur lodeh karena tampilannya yang berkuah santan, terdiri dari lontong iris, tahu cokelat potong, sayur gori, dan kani, yaitu kuah santan yang kental dengan rasa gurih.
Lentog Tanjung disajikan dengan sate telur puyuh, bakwan, dan kerupuk, menciptakan kombinasi cita rasa yang khas.
Sejarahnya dapat ditelusuri kembali ke tahun 1970-an, namun ada dugaan bahwa hidangan ini telah ada sejak zaman Sunan Kudus.
Awalnya, Lentog Tanjung dijual oleh pedagang keliling dengan menggunakan pikulan, tetapi kini sudah tersedia di rumah makan.
- Pecel Pakis Colo
Asal-usul Pecel Pakis Colo berasal dari Desa Colo, karena di wilayah tersebut tumbuh tanaman paku-pakuan seperti tanaman pakis.
Ketersediaan tanaman ini di daerah tersebut mendorong warga setempat untuk mengolahnya menjadi hidangan pecel.
Pecel Pakis Colo menjadi sajian pecel yang eksklusif dan hanya dapat dinikmati di Kota Kretek, Kudus. Daun pakis yang digunakan biasanya ditemukan di daerah sekitar sungai dan tebing yang lembab serta teduh.
Keunikan lainnya terletak pada penyajiannya, yaitu dihidangkan di atas piring yang terbuat dari tanah liat.
Varian isi dan bumbu Pecel Pakis Colo berbeda dengan pecel lainnya. Sayurannya terdiri dari daun pakis atau tumbuhan paku, dengan bumbu pecel yang mencakup campuran kencur dan daun jeruk. Tanaman pakis banyak ditemukan di pinggiran aliran sungai, terutama di Gunung Muria.
- Opor Bakar Sungginan
Opor Bakar, yang lebih dikenal sebagai “Opor bakar Sunggingan” atau “Opor bakar Kudus,” adalah sajian khas pagi yang populer di kalangan masyarakat Kabupaten Kudus.
Khususnya berasal dari Desa Sunggingan. Opor bakar Kudus ternyata menjadi favorit di kalangan Rajadan Sunan Kudus.
Sajian ini hampir serupa dengan Opor panggang Jepara. Proses pembuatan Opor bakar Kudus melibatkan memasak ayam kampung dengan kuah opor terlebih dahulu.
Kemudian ayam dibakar di atas arang tanpa menggunakan sekat seperti sate yang biasanya menggunakan jeruji kawat besi, tetapi arang langsung menempel pada kulit ayam.
Setelah itu, ayam disajikan bersama kuah opor. Karena ayam dibakar langsung di atas arang, zat arang sedikit menempel pada ayam, memberikan efek seperti penetrasi racun, mencegah penuaan dini, mengusir bau badan, dan sebagainya.
Alternatif cara lainnya adalah dengan memanaskan daging ayam di atas kayu yang dibakar dengan suhu rendah.
Dalam metode ini, daging hanya terpapar oleh asap hasil pembakaran, bukan langsung terkena api. Asap yang dihasilkan dari pembakaran kayu karet ini memiliki keunggulan karena mengandung beberapa komponen kimia yang dapat membunuh bakteri dan jamur.
- Nasi Jangkrik
Nasi jangkrik merupakan salah satu hidangan khas dari kota Kudus. Satu paket nasi jangkrik di Kudus terdiri dari nasi yang disajikan dengan lauk berupa daging kambing atau kerbau yang dipotong kecil-kecil, tahu, dan disiram dengan kuah santan.
Daging kerbaunya empuk dan meresap dengan baik pada serat daging. Uniknya, hidangan ini dibungkus menggunakan daun pisang dan diikat dengan anyaman jerami.
Meskipun simpel, nasi jangkrik memiliki cita rasa yang sangat lezat dan mengundang selera. Tidak heran jika harga satu porsi nasi jangkrik mencapai Rp15.000.
Secara umum, nasi jangkrik sering dibagikan secara gratis pada hari Asyura atau bertepatan dengan tanggal 10 Muharram dalam kalender Islam. Tradisi ini tetap dijaga hingga sekarang dengan tujuan utama untuk memperkuat ikatan persaudaraan.
- Jenang Kudus
Jenang Kudus, sebuah kuliner yang sejenis dengan dodol Garut, berasal dari Kudus, Jawa Tengah, dan menjadi salah satu oleh-oleh khas daerah tersebut.
Makanan ini umumnya dijual dalam potongan kecil, dibungkus dengan plastik, dan dikemas dalam dus atau mika plastik. Kudus dikenal memiliki ratusan industri rumahan yang memproduksi jenang Kudus.
Citarasa jenang Kudus khasnya terletak pada kelebihan rasa manisnya. Proses produksinya relatif sederhana dan menggunakan bahan-bahan tradisional, memungkinkan untuk dilakukan secara manual dan melibatkan banyak sumber daya manusia.
Jenang Kudus tidak hanya menjadi camilan lezat, tetapi juga mengandung nilai-nilai tradisional dalam cara pembuatannya.
Dari sekian banyak hidangan khas Kudus yang telah disebutkan di atas, apakah Anda merasa tertarik untuk mencoba yang mana terlebih dahulu?
Mungkin Anda tergoda oleh kelezatan Pecel Pakis Colo, daya tarik uniknya dengan menggunakan daun pakis dari lereng Gunung Muria, atau bahkan cita rasa istimewa Nasi Jangkrik dengan bungkus daun jati dan kuah bersantan yang begitu menggugah selera.
Setiap kuliner dari Kudus memiliki pesonanya sendiri, mencerminkan keanekaragaman budaya dan warisan kuliner yang dimiliki oleh daerah tersebut.
Pilihan makanan yang beragam memberikan pengalaman kuliner yang istimewa dan tak terlupakan. Apakah Anda tertarik untuk menjajal kelezatan kuliner khas Kudus yang mengundang selera ini?
Baca Juga Mengenal Ragam Kuliner Khas Salatiga, Harus Dicoba!