Gunung Bismo Wonosobo, Cantik & Ramah untuk Pendaki Pemula

image source: okezone travel

JatengKita.id- Satu lagi yang indah-indah dari Wonosobo. Gunung Bismo atau Bisma. Sedulur pecinta pendakian gunung ataupun yang baru saja menyukai olahraga menantang satu ini, sangat direkomendasikan menjelajah Gunung Bismo. Terletak di perbatasan desa Campurasi dan Desa Skinunang, gunung ini memiliki ketiggian 2,365 mdpl. Meski tak terlalu tinggi dan memiliki trek yang ringan, Gunung Bismo memiliki panorama yang menakjubkan yang tak bisa diremehkan.

Terdapat beberapa jalur pendakian Gunung Bismo. Masing-masing jalur tersebut menawarkan pesona dan tantangannya tersendiri.

1. Via Sikunang

Sebagaimana namanya jalur pendakian via Sikunang berada di wilayah Desa Sikunang. Jalur pendakian ini memiliki tiga pos pendakian dan tiga area camping ground. Melalui jalur Sikunang, kamu bisa mencapai puncak Tugel (2.332 mdpl), Puncak Indraprasta (2.635 mdpl), Puncak Nemu-Nemu (2.348 mdpl), Puncak Gandhara (2.354 mdpl) dan Puncak Hastinapura (2.338 mdpl)

Trek via Sikunang terkenal lebih ramah bagi pendaki pemula karena dinilai mudah dan cepat untuk dilalui. Jalurnya tak terlalu menanjak serta dilengkapi dengan berbagai petunjuk jalan yang sangat jelas. Sepanjang perjalanan, pendaki akan disuguhi pemandangan Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, dan Pegunungan Wonosobo yang luar biasa menawan.

Waktu yang dibutuhkan untuk mendaki trek ini kurang lebih dua jam. Waktu yang dibutuhkan bisa jadi lebih panjang atau singkat tergantung pada kondisi fisik dan mental masing-masing individu. Menariknya untuk mrnghemat tenaga ataupun waktu, Sedulur bisa menyewa jasa ojek dari basecamp menuju pos 2 loh. Waktu tempuh dengan ojek sendiri sekitar 15 menit.

Tiket masuk jalur pendakian ini sebesar Rp.25,000. Harga tersebut tak berubah saat akhir pekan. Ongkos ojek saat siang hari sebesar Rp. 30,000, sementara saat malam dipatok lima ribu rupiah lebih mahal, yakni Rp.35,000.

2. Via Deroduwur

Basecamp jalur ini berada di Desa Deroduwur, Kecamatan Mojotengah, Wonosobo. Jalur Deroduwur biasa dikenal dengan Dewa Brata karena jalurnya didominasi oleh trek landai. Estimasi waktu pendakian dengan jalur ini sekitar dua sampai lima jam, tergantung dari kondisi fisik dan mental. Sepanjang perjalanan, Sedulur akan disuguhi pemandangan yang beragam, mulai dari hutan pakis, pepohonan rindang, dan semak-semak ilalang.

Meski memiliki trek yang cenderung landai, namun bukan berarti jalur ini sama sekali tanpa tantangan. Setelah santai melewati pos 1, Sedulur akan berpacu adrenalin di sepanjang pos 2 dan 3. Pasalnya, terdapat tanjakan dengan sudut kemiringan sebesar 70 derajat. Pendaki akan disediakan tali webbing untuk merangkak naik.

Setelah melewati pos 1 dan 3, Sedulur akan menemukan Terowongan Mesra. Sedulur bisa mengambil gambar dan sejenak beristirahat di spot tersebut sambil menkmati pemandangan sekitar.

Hal yang perlu diwaspadai dari jalur pendakian via Deroduwur ini adalah kondisi jalan yang licin saat hujan. Oleh karena itu, saat turun menuju basecamp, pendaki disarankan tak perlu terburu-buru dan lebih berhati-hati. Terlebih kondisi cuaca di Gunung Bismo cenderung tak bisa diprediksi. Tiba-tiba kabut ataupun hujan bisa saja turun. Hal tersebut membuat jarak pandang terbatas, yakni hanya sekitar tiga meter.

Harga tiket pendakian jalur Deroduwur Rp.15,000 saja untuk satu orang. Sementara itu biaya parkir dipatok dengan harga Rp.5,000.

3. Via Silandak

Jalur pendakian via Silandak berada di wilayah Desa Slukatan, Kecamatan Mojotengah, Wonosobo. Basecamp-nya biasa dikenal dengan nama Worropala. Melalui jalur satu ini kamu bisa mencapai puncak Hastinapura (2.338 mdpl).

Jalur pendakian dengan emapt pos ini memiliki trek yang lebih menanjak daripada Sikunang. Jika Sedulur berniat untuk camping, Sedulur bisa mendirikan tenda di pos 4, karena area perkemahan di pos tersebut terbilang cukup luas dan dekat dengan puncak.

Dari pos empat, perjalanan akan dilanjutkan dengan menyusuri punggungan kaldera yang menawan sekaligus menantang. Pada jalur ini Sedulur harus lebih bersabar karena trek kaldera seringkali menipu mata. Puncak bisa terlihat sudah dekat, padahal masih jauh.

Jalur via Silandak dibuka setiap hari mulai dari pukul 08.00 – 23.00. Sementara itu, tiket mausk jalur ini dibanderol dengan harga yang lebih murah, yakni Rp.15,000 saja. Jika Sedulur ingin menyewa jasa ojek, Sedulur hanya perlu membayar Rp.10,000.

Selain tiga jalur pendakian tersebut, ada juga jalur pendakian Gunung Bismo via Pulosari dan Maron.

Sebagai catatan, gunung yang menjadi favorit banyak pendaki ini memiliki banyak pantangan yang tak biasa. Sedulur tak diperkenankan membawa boneka, speaker portable atau kotak musik lain, tisu basah, hingga larangan mengenakan pakaian berwarna kuning. Larangan tersebut berikatan dengan kepercayaan masyarakat setempat. Selain benda-benda tak biasa tersebut, pendaki juga tak diperbolehkan merusak alam, merugikan oranglain, membawa senjata tajam lebih dari 20 cm, dan narkotika.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *