Jatengkita.id – Seri MotoGP di sirkuit Catalunya, Spanyol diwarnai dengan insiden dramatik sejak putaran awal. Insiden perdana dibuka oleh Bastianini di tikungan pertama lap pertama.
Rider Ducati ini memulai start dari grid 14. Saat memasuki tikungan, ia merangsek ke depan dan menyenggol pebalap Ducati lainnya, Johan Zarco.
Insiden ini rupanya berefek domino, menjatuhkan rider lain seperti Alex Marquez, Marco Bezzecchi, dan Fabio di Giannantonio yang semuanya merupakan rider Ducati pula. Dengan ini, total ada 5 rider Ducati crash dalam satu waktu.
Tak jauh dari tikungan pertama, insiden kedua terjadi di chicane—tikungan kedua menuju ketiga—yang juga dialami oleh rider Ducati pemuncak klasemen sementara, Pecco Bagnaia. Ia mengalami highside brutal dan terkapar di tengah lintasan saat balapan masih berlangsung.
Padahal saat itu Pecco memimpin balapan dan ngacir di posisi depan. Rider KTM, Brad Binder yang berada di belakangnya tak bisa menghindar dan melindas kaki Pecco.
Tim marshal berbondong-bondong membantunya yang kesulitan berdiri dan bersegera membersihkan trek dari tumpahan oli. Akibat dua insiden ini, red flag dikibarkan dan balapan ditunda.
Pecco dan Bastianini segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan serius. Duo Ducati pabrikan ini terpaksa tidak bisa melanjutkan balapan.
Hasil pemeriksaan menunjukkan Bastianini mengalami patah tulang di engkel kaki kiri dan patah tulang metakarpal jari telunjuk tangan kiri.
Sementara Bagnaia mengalami beberapa luka memar dan politrauma berat. Kakinya terlindas di area femur dan tibia. Insiden ini juga menyebabkan Bastianini diganjar long lap penalty karena manuvernya di tikungan pertama yang menjatuhkan banyak rider.
Aprilia Sapu Bersih GP Catalunya
Balapan dilanjutkan dengan hanya 23 putaran. Rider Aprilia berhasil mendominasi dan keluar sebagai juara. Di sprint race sebelumnya pada Sabtu sore waktu setempat, Aleix Espargaro berhasil menjadi yang tercepat diikuti oleh rekan setim, Maverick Vinales di posisi ketiga.
Sementara posisi kedua masih bisa diamankan oleh rider Ducati yang start dari pole position, Pecco Bagnaia. Hasil cemerlang sprint race rupanya berhasil dipertahankan Aprilia di balapan utama pada Minggu siang. Mereka keluar sebagai juara umum setelah podium satu dan dua sempurna dirajai.
Aleix Espargaro jadi kampiun berkat kegigihannya menekan Vinales dan menikungnya di 4 lap terakhir. Vinales menduduki podium dua dan podium tiga direbut rider Ducati melalui Jorge Martin.
Hasil apik ini membawa Aprilia mencetak sejarah karena berhasil finish berurutan di posisi 1 dan 2 untuk pertama kali selama gelaran MotoGP.
Highside, Momok bagi Para Rider
Setelah crash parah yang dialami oleh Marquez dan menjadi obrolan banyak pihak, highside tentu menjadi “hantu” bagi para rider.
Pasalnya, crash jenis ini dapat menyebabkan cedera parah. Marquez harus menjalani beberapa operasi dan membutuhkan waktu yang lama untuk pemulihan.
Bahkan setelah masa pemulihannya, performanya di lintasan tak kunjung membaik dan justru menurun. Belum lagi ditambah dengan luka psikisnya.
Mengutip dari Kompas.com, highside merupakan jenis kecelakaan dimana rider terpental dari motor dan menghantam permukaan yang keras. Rider kehilangan kendali pada roda belakang saat menikung.
Kondisi ini terjadi karena 2 kemungkinan, bisa karena rem belakang terkunci atau karena ban belakang kehilangan grip atau daya cengkeram.
Saat highside, roda belakang berlawanan dengan roda depan sehingga rider terpental.
Highside yang dialami juara dunia, Pecco Bagnaia di GP Catalunya terlihat sangat mengerikan. Usai pemeriksaan, Pecco menjelaskan kemungkinan penyebab highside yang menimpa dirinya.
Saat warm up lap, ia merasa bahwa grip roda belakangnya tidak normal. Padahal, penggunaan ban medium membutuhkan waktu agak sedikit lebih lama agar suhu ban bisa stabil untuk digunakan saat balapan. Dengan kecelakaan ini, Pecco berharap bisa segera pulih dan bisa bergabung di gelaran MotoGP Misano 10 September mendatang.