Jatengkita.id – Kota Semarang merupakan kota yang berasal dari Provisi Jawa Tengah, lebih tepatnya Semarang merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah.
Semarang juga menjadi salah satu kota terbesar di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung. Kota ini terletak sekitar 558 km sebelah timur Jakarta, atau 312 km sebelah barat Surabaya, atau 621 km sebalah barat daya Banjarmasin.
Kota yang mempunyai slogan sebagai Kota ATLAS (Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat) ini telah berdiri sejak tanggal 2 Mei Tahun 1547.
Kota Semarang sebagai Kota Pusat Pemerintahan dari Provinsi Jawa Tengah memiliki luas wilayah sebesar 373,70 km2. Lokasinya berbatasan langsung dengan Kabupaten Kendal di sebelah barat, Kabupaten Semarang di sebelah selatan, Kabupaten Demak di sebelah timur dan Laut Jawa di sebelah utara dengan panjang garis pantai berkisar 13,6 km.
Kota dengan julukan Venice van Java ini selain sebagai pusat pemerintahan Provinsi Jawa Tengah, juga merupakan pusat perekonomian (perdagangan dan bisnis) yang termasuk dalam kawasan strategis nasional (KSN).
Peranannya sebagai pusat perdagangan dan bisnis, dimana kontribusi ekonomi Kota Semarang cukup besar terhadap perekonomian nasional. Sebagian besar sektor kegiatan perekonomian yang mendominasi adalah sektor perindustrian dan sektor perdagangan.
Banyak hal yang unik dan menarik ketika berbicara mengenai kota yang satu ini. Ada banyak sekali hal-hal yang dapat diceritakan seputar Kota Semarang. Mulai dari sejarah kotanya, kulinernya, destinasi wisatanya, julukan-julukan yang melekat padanya dan lain sebagainya.
Berbagai fakta unik inilah yang akan membuat kita bertambah rasa penasaran dengan kota yang satu ini. Apalagi Semarang menjadi salah satu kota terbesar di Indonesia sehingga kota ini selalu ramai dan tidak pernah sepi.
Banyak sekali hal-hal yang bisa ditemukan dari kota yang pernah disebut sebagai The Port of Java, hal ini karena kota Semarang menyimpan banyak fakta unik yang mampu membuat kalian jadi ingin jalan-jalan ke kota semarang.
Penasaran? Berikut deretan fakta unik dan menarik seputar semarang yang wajib kamu tahu.
- Kota dengan Beragam Julukan

Kota yang satu ini mempunyai beragam julukan salah satunya adalah Venetië van Java.
Hal ini dikarenakan Semarang dilalui banyak sungai di tengah kota seperti diluar negeri yaitu di Venesia (Italia), sehingga Belanda menyebut Semarang sebagai Venetië van Java atau Venesia dari Jawa.
Selain itu, julukan lainnya dari kota ini adalah Kota Atlas, akronim dari Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat yang menjadi slogan pemeliharaan keindahan kota.
Ada juga julukan The Port of Java (Pelabuhannya Jawa) sebagai upaya pencitraan kota Semarang sebagai pusat Pelabuhan Jawa, dan Semarang Pesona Asia.
Julukan The Port of Java (Pelabuhan Jawa) ini tak lepas dari posisi geografis Kota Semarang yang merupakan wilayah pesisir. Pada abad ke-8, Semarang merupakan pelabuhan utama Kerajaan Mataram Kuno yang disebut dengan nama Pragota.
Dengan adanya pelabuhan, Semarang menjadi kota bandar dan dikunjungi banyak kapal-kapal asing.
Semarang juga dijuluki Kota Lumpia karena lumpia ini seperti yang kita tahu merupakan makanan khas dari Kota Semarang.
Julukan Kota Lumpia sudah berlaku sejak abad ke-18, makanan ini merupakan hasil akulturasi dari kebudayaan Tionghoa dan Jawa.
- Destinasi Wisatanya yang Unik dan Menarik
Semarang memang dikenal memiliki berbagai tempat yang menarik untuk dikunjungi, kota ini menawarkan segudang tempat wisata, mulai dari sejarah sampai alam yang menawan.
Banyak pula orang yang menjadikan kota Semarang sebagai destinasi utama yang bisa dikunjungi untuk mengisi hari libur. Berbicara tentang semarang, memang ada beberapa tempat yang sudah populer di kalangan banyak wisatawan.
Seharin di semarang dan menjelajah tempat-tempat yang ikonik, seperti yang semua orang sudah tahu contohnya lawang sewu.
Lawang sewu sendiri, merupakan bekas kantor pusat Perusahaan Kereta Hindia Belanda, gedung ini juga sempat dijadikan kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia dan Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer.
Saat ini Lawang Sewu telah direvitalisasi dan dikonservasikan menjadi sebuah museum dan tempat wisata. Lokasi wisata ini terletak di Jalan Pemuda, tak jauh dari Simpang Lima yang dianggap sebagai pusatnya kota Semarang.
Bukan hanya lawang sewu saja, karena ada beberapa tempat wisata lainnya yang Instagramable tak kalah menarik untuk dikunjungi.
Beberapa destinasi wisata yang cukup populer diantaranya Saloka Theme Park, Klenteng Sam Poo Kong, Kota Lama Semarang, Pagoda Avalokitesvara, Kampung Pelangi, Museum Ranggawarsita, Brown Canyon Semarang, Dusun Semilir Eco Park, Pantai Marina, Museum Rekor Dunia Indonesia, Museum Kereta Api Ambarawa dan Taman Margasatwa Semarang dan tentunya masih banyak lagi yang lain.
- Ragam Kuliner Khas Semarang
Salah satu kekayaan Indonesia yang wajib di cicipi ketika pergi traveling adalah kuliner khas daerah. Banyak sekali kota-kota di Indonesia yang memiliki ciri khas masing-masing salah satunya adalah menu kuliner dengan sajian tersendiri seperti di Kota Semarang.
Sayang sekali rasanya jika berkeliling kota Semarang namun tidak mencicipi nikmatnya kuliner yang ada dan menjadi ciri khas kota ini. Dari kota metropolitan lain, singgah sebentar ke kota Semarang dengan berkeliling ke tempatt-tempat bersejarah dan unik sambil rehat sejenak dari rutinitas pekerjaan sembari berwisata kuliner.
Berbicara tentang kuliner yang ada di Kota Semarang, sebenarnya kota yang satu ini memiliki banyak makanan khas, tidak kalah enak dengan kota lain yang mampu memanjakan lidah. Salah satu kuliner yang paling populer dan identik dengan Semarang adalah lumpia.
Lumpia semarang memang terkenal dengan rasanya yang enak dan juga gurih. Lumpia Semarang biasanya berbahan dasar, rebung, daging ayam/udang ebi dan telur.
Meski identik dengan lumpia, masih banyak kuliner khas Semarang lainnya yang menarik dan mampu menggugah selera.
Semarang juga tak kalah dengan kota-kota lain yang memiliki berbagai macam kuliner unik yang menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi saat ini, Semarang masuk sebagai salah satu destinasi kuliner unggulan di Indonesia.
Ada sejumlah kuliner khas Semarang yang patut untuk dicoba sangat unik, menarik dan nikmat, yaitu diantaranya: Tahu Gimbal, Garang Asem Ayam, Soto Bangkong, Babat Gongso, Pisang Plenet, Roti Ganjal Rel, Nasi Pindang, Wingko Babat, Gandos, Mi Kopyok, Lapis Legit, Bandeng Presto, Tahu Gimbal, Tahu Pong, Tahu Petis dan masih banyak lagi.
- Mempunyai Peran Penting Perkereta Apian di Indonesia
Semarang dipilih sebagai awal pembangunan rel kereta api sebab kota ini memiliki peran penting bagi pemerintah Kolonila Belanda. Perkembangan perkereta apian di Semarang sangat pesat bahkan bisa dikatakan Semarang merupakan pusat bagi perkembangan perkeretaapian.
Setidaknya ada 6 stasiun di kota Semarang yaitu stasiun Kemijen, stasiun Jurnatan, stasiun Jomblang, stasiun Pendikran, stasiun Tawang dan stasiun Poncol.
Semarang sangat berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan Jawa Tengah, terutama dengan adanya pelabuhan untuk jaringan jalur transportasi laut dan jaringan transportasi darat (jalur kereta api dan jalan raya) serta jaringan transportasi udara, yaitu bandar udara yang merupakan potensi bagi simpul transportasi Jawa Tengah.
Semarang memang berperan penting dalam sejarah kereta api Indonesia. Sebab mereka jadi tonggak pertama pembangunan kereta api Hindia Belanda dimulai, dengan pembangunan jalan kereta api yang dimulai dari Desa Kemijen menuju Desa Tanggung sepanjang 26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm.
Pencangkulan pertama dilakukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr LAJ Baron Sloet van den Beele, pada17 Juni 1864. Jalan kereta api ini mulai dioperasikan untuk umum pada 10 Agustus 1867.
Pembangunan jalan kereta api ini diprakarsai sebuah perusahaan swasta Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV NISM) (terjemahan: Perseroan tak bernama Perusahaan Kereta Api Nederland-Indonesia) yang dipimpin oleh Ir JP de Bordes.
Setelah ruas rel Kemijen-Tanggung, dilanjutkan pembangunan rel yang dapat menghubungkan kota Semarang-Surakarta (110 Km), pada 10 Februari 1870.
Semarang dipilih sebagai awal pembangunan rel kereta api di masa Kolonial, sebab kota ini memiliki peran penting bagi pemerintah di kala itu, selain sebagai kota administrasi. Semarang juga menjadi pusat perdagangan terutama gula yang pada saat itu menjadi komoditas utama.
- Kota Pelabuhan
Semarang sebagai kota pelabuhan di pusat Jawa, julukan yang melekat pada Kota Semarang adalah The Port of Java (Pelabuhan Jawa). Semarang di dalam sejarah juga telah menjadi lokasi perdagangan yang penting. Dimulai dari sekitar abad ke-6 Masehi, di wilayah pesisir Bergota, sebagai wilayah dari Kerajaan Mataram Kuno, di mana terdapat sebuah pelabuhan untuk kapal-kapal bersandar.
Pertumbuhan Kota Semarang tidak lepas dari kondisi geografis Semarang yang merupakan wilayah pesisir dengan adanya pelabuhan. Pelabuhan menjadi cikal bakal pertumbuhan Kota Semarang hingga menjadi wilayah perkotaan saat ini.
Bermula dari aktivitas perdagangan di pelabuhan menjadikan Kota Semarang merupakan wilayah strategis dalam pengembangan perekonomian dan kontribusi distribusi barang jasa sejak zaman pra-kolonialisme.
Sungai-sungai yang mengalir di pusat kota dahulu merupakan kawasan pelabuhan. Salah satu sungai tersibuk sebagai jalur lalu lintas kapal dan perahu adalah Sungai Semarang. Akibat sedimentasi sungai, sungai Semarang sudah tidak memungkinkan untuk jalur lalu lintas, kemudian pelabuhan direlokasi ke Muara Baru.
Dengan adanya pelabuhan, Semarang menjadi kota bandar dan dikunjungi banyak kapal-kapal asing. Kota ini juga menjadi melting pot tempat beragam budaya bertemu. Hal ini menyebabkan akulturasi budaya yang bisa dilihat, seperti beragam kuliner yang ada hingga kini. Pelabuhan utama Semarang saat ini adalah Pelabuhan Tanjung Emas.
- Kota dimana Terdapat Museum Jamu Satu-satunya di Indonesia
Kota Semarang selain terkenal dengan tempat kulinernya juga menjadi rumah bagi Museum Jamu yang ada di Indonesia yaitu Museum Nyonya Meneer.
Tak hanya menjadi museum jamu pertama, Museum Jamu Nyonya Meneer juga merupakan museum jamu satu-satunya di Indonesia.
Museum ini diresmikan pada tanggal 18 bulan Januari tahun 1984. Di tempat ini terdapat koleksi benda-benda pribadi Nyonya Meneer.
Bernama asli Lauw Ping Nio, Nyonya Meneer adalah seorang wirausahawan yang bergerak di industri jamu di Indonesia. Selain itu, ada juga koleksi benda-benda dalam proses pembuatan jamu.
Museum Jamu Nyonya Meneer adalah museum jamu pertama di Indonesia yang terbagi menjadi dua bagian, bagian pertama yang menyajikan produktivitas jamu, meliputi produktivitas secara tradisional, termasuk beberapa patung yang menggambarkan produksi jamu pada kala itu, serta bagian yang menyajikan barang koleksi pribadi Nyonya Meneer itu sendiri.
Di museum ini pengunjung bisa melihat bagaimana proses pembuatan jamu, museum ini didirikan dengan tujuan sebagai pusat pengetahuan dan informasi, dan promosi sebagai media untuk melestarikan warisan budaya tradisional mengenai jamu yang berkhasiat dimana semua bahannya dasarnya didapat dari keragaman tanaman herbal di Indonesia.
- Semarang Dilewati Jalur Jalan Daendels sejak Zaman Kolonial
Mendengar kata jalan Daendels pastinya sudah tidak asing lagi ditelinga, bagaimana tidak. Jalan ini memiliki sejarah yang begitu panjang dan sangat mendarah daging di benak bangsa Indonesia.
Bahkan sebagian dari kita familiar dengan nama Jalan Raya (Jalur) pantura yang membentang di pesisir utara Pulau Jawa. Jalan raya ini dibangun sepanjang kurang lebih 1.000 kilometer yang membentang dari Anyer hingga Panarukan.
Kota Semarang menjadi salah satu daerah yang dilalui jalan yang dibuat oleh Herman Willem Daendels, Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang memerintah pada 1808-1811. Rute Jalan Raya Pos di Semarang melintas dari Tugu Muda hingga Kota Lama.
Jalanan ini melalui beberapa kota seperti Anyer, Tangerang, Jakarta, Bogor, Cianjur, Bandung, Sumedang, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Demak, Kudus, Rembang, Tuban, Gresik, Surabaya, Probolinggo, dan Panarukan.
Daerah-daerah tersebut kemudian dikenal juga sebagai daerah Pantura atau Pantai Utara. Semarang menjadi salah satu kota yang dilewati jalan yang penuh dengan sejarah besar tersebut. Jalan yang dibangun atas perintah dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda yakni Herman Willem Daendels diketahui sebagai salah satu langkahnya dalam memodernisasi Jawa terutama dalam bidang pertahanan dan pemerintahan.
Selanjutnya, jalan ini lebih banyak dimanfaatkan sebagai sarana untuk mengangkut hasil bumi dan pos komunikasi karena dapat mempersingkat lama pengiriman surat pada waktu itu.
- Terbagi Menjadi Dua Bagian
Kota Semarang ternyata terbagi menjadi dua bagian yaitu Semarang Atas dan Semarang Bawah. Semarang atas letaknya lebih tinggi dibanding dengan Semarang bawah, sehingga biasanya tidak terkena luapan air laut.
Sedangkan Semarang Bawah cenderung terkena dampak dari luapan air laut karena lokasinya yang berada di bagian bawah dan dulunya merupakan laut yang mengalami sedimentasi aliran sungai dari Semarang Atas.
Hal ini menjadi fakta unik Kota Semarang bagi mereka yang belum mengetahuinya. Penduduk sekitar membagi Semarang menjadi dua wilayah, yakni Semarang Atas dan Semarang Bawah. Semarang bawah masuk ke dalam pusat kota dan pemerintahan, atau jantung perekonomian Semarang.
Daerah Semarang bawah meliputi Kecamatan Tugu, Semarang Barat, Semarang Tengah, Semarang Selatan, Semarang Timur, Gayamsari, Pedurungan, Genuk, dan Semarang Utara.
Sedangkan Semarang Atas lebih menyediakan tempat wisata bernuansa alam pegunungan dan pedesaan. Salah satu tempat wisata di Semarang bagian atas yang populer ada di wilayah Gunung Ungaran. Sementara itu, Semarang atas terdiri dari Kecamatan Gajahmungkur, Candisari, Banyumanik, Tembalang, Gunung Pati, Ngaliyan, dan Mijen.
Lokasi Semarang bawah dekat dengan Kabupaten Semarang dan termasuk pusat pertumbuhan baru di Kota Semarang.