Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Menghancurkan Hidup Kamu

Karena sudah biasa, beberapa hal berikut ini bisa jadi justru merusak hidupmu. Hati-hati yaa..

  1. Menunda-nunda

Seringkali kita menunda-nunda suatu menyelesaikan pekerjaan dengan berbagai alasan. Jika sesekali dilakukan mungkin sah sah saja, namun jika dilakukan terlalu sering, kebiasaan ini bisa berdampak buruk untuk hidup anda.

Kebiasaan menunda-nunda sering disebut juga procrastination. Procrastination sering dianggap bentuk kegagalan manajemen waktu dan pengaturan diri. Banyak alasan orang memutuskan untuk menunda-nunda pekerjaannya.

Cara supaya anda tidak lagi suka menunda pekerjaan adalah membuat daftar prioritas, mengelola waktu dengan baik, mencari alasan agar termotivasi, dan mencoba realistis dengan apa yang anda lakukan.  Jika anda merasa lelah, anda bisa beristirahat. Beristirahat dan menunda-nunda merupakan hal yang berbeda. Jangan menunda-nunda, istirahat boleh.

  1. Membanding-bandingkan

Ketika kita berinteraksi dengan orang lain, kita cenderung ingin menunjukkan sisi terbaik diri kepada orang lain. Mulai dari penampilan fisik, kondisi finansial, sampai kesuksesan. Sebenarnya merupakan hal yang wajar jika kita membandingkan diri dengan orang lain, namun membandingkan diri secara berlebihan tentu juga tidak baik bagi diri sendiri. Perbandingan bisa menjadi pembunuh kebahagiaan amda. Banyak orang menjadi tidak tenang hidupnya, hanya gara-gara membanding-bandingkan.

Bagaimana agar kebiasaan ini justru menjadi sesuatu yang positif?

Kita bisa mulai dari mencari kesamaan dengan orang lain. Kemudian menjadikan kesuksesan orang tersebut motivasi bagi kita menjadi lebih baik. Kita juga bisa membiasakan diri mengapresiasi keberhasilan orang lain, atau saat anda sedang merasa sedih kibat membandingkan diri dengan orang lain, anda bisa bercerita dengan orang-orang terdekat untuk melepaskan emosi negatif, dan mendapatkan masukan dari orang lain.

  1. Banyak Berpikir, Sedikit Bekerja

Anda memiliki kebiasaan overthinking atau terlalu banyak berpikir? Banyak orang yang kerjanya cuma sedikit, tapi berpikir lebih banyak. Jelas hal itu membuat kita sangat rentan stres. hal itu juga kan berpengaruh terhadap peroduktivitas hidup kita.

Sikap seperti ini mungkin baik karena anda memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi sebelum bertindak. Akan tetapi di sisi lain sikap ini juga dapat merugikan ada. Terlalu banyak berpikir membuat membuat tenaga semakin terkuras, alhasil waktu anda juga kan terbuang sia-sia.

Cara mengatasinya anda harus tahu dulu apa pemicunya, kemudian alihkan otak pada tugas-tugas lain yang tidak memusingkan. Ada juga mengeluarkan apa yang ada di pikirkan dengan cara menulis, melakukan aktivitas yang disukai. Anda juga bisa menetapkan batas waktu bagi anda untuk berpikir dan kapan anda sudah harus menetapkan suatu keputusan.

Mulai dari sekarang kurang-kurangi overthingkingnya ya, jangan biarkan diri anda tenggelam dalam penyesalan ketika mengambil keputusan. Cobalah untuk belajar dari kesalahan tersebut dan menjadikannya sebagai refleksi diri.

  1. Menghindari Tanggung Jawab

Menginjak usia tertentu dalam kehidupan, banyak hal yang akhirnya berada dalam kapasitas tanggung jawab kita di berbagai bidang kehidupan. Sayangnya, tidak semua orang siap dan bersedia mengambil tanggung jawab dan malah berusaha menghindarinya.

Menghindari tanggung jawab itu seperti racun yang membunuh secara perlahan. Anda merugikan diri anda dengan melakukan itu. Jika anda menghindari tanggung jawab banyak hal-hal baik dalam hidupmu menjadi tertunda. Selain itu jika nada menghindari tanggung jawab, selamanya anda tidak akan berkembang dan maju. Lari menghindari tanggung jawab tidak akan membawa kita kemana-mana. Hidup mungkin terasa menyenangkan tanpa beban, namun suatu saat nanti akan ada banyak penyesalan yang kita rasakan. Nggak mau kan?

  1. Banyak Mengeluh

Mengeluh sebenarnya merupakan hal yang manusiawi. Namun, jika menjadi kebiasaan justru bisa berdampak buruk bagi kehidupan. Orang yang sering mengeluh biasanya pikirannya menjadi selalu negatif. Seringkali orang mengeluh soal nasib dan kemampuan sendiri. Padahal kemampuan bisa diasah, kemudian bisa merubah nasib. Waktu buat mengeluh bisa digunakan untuk mengasah kemampuan.

Untuk mengatasi kebiasaan ini kita perlu melatih rasa syukur. Ada banyak sekali nikmat yang Tuhan beri. Alihkan perhatian pada hal-hal yang positif. Anda juga perlu menghindari overthingking, dan mengurangi sifat perfeksionis. Mulai sekarang, cobalah tak menuntut dirimu terlalu keras. Jangan berharap sempurna, tapi lakukanlah semaksimal yang kamu bisa.

  1. Mengejar Validasi Orang Lain

Apakah kamu membutuhkan setidaknya satu orang yang mengatakan bahwa kamu telah melakukan hal yang benar? Jika orang lain setuju, maka kamu lebih yakin dengan pemikiran itu. Kalau ini terjadi padamu, sadar atau tidak, kamu masuk ke perangkap bernama validasi.

Mengutip dari Psycology Today, validasi adalah bagian dari saling ketergantungan dan mengandalkan umpan balik dan dorongan dari orang lain di lingkungan sekitar.

Mencari validasi orang lain itu sama seperti anda sedang  tenggelam, kemudian menunggu buat diselamatkan orang lain. Jangan mencari validasi orang, anda yang harus memvalidasi diri sendiri.

Yuk! Jadi diri kita yang lebih baik lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *