Kesenian Tradisional, Sarana Memperkenalkan Budaya Bangsa

Brebes, Jatengkita.id – Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Sururul Fuad mengatakan, kesenian menjadi salah satu sarana untuk memperkenalkan budaya dan diri bangsa. Hal ini diampaikan dalam acara Talkshow “Media Tradisional (Metra): Kesenian Kuda Lumping” di Kecamatan Bulakamba, Brebes, Kamis (19/05/2022).

Menurutnya, di saat bergesernya kesenian kearah yang lebih modern, kesenian tradisional lebih sarat akan makna dan pesan. Kesenian dan budaya juga dianggap bisa menjadi jembatan dari penyelesaiaan sebuah masalah. Tidak sedikit berbagai permasalahan yang ada di bangsa ini terselesaikan dengan fasilitasi dari kesenian dan budaya.

“Kesenian sudah menjadi aliran dalam kehidupan kita, kepala pusing, butuh refreshing. Lihat kesenian, lihat wayang, ketoprak, kuda lumping. Plong rasanya,” ungkapnya.

Fuad juga mengatakan, makna yang dihadirkan oleh kesenian tradisional sangat mendalam. Seperti Kuda lumping Brebes, menceritakan semangat perjuangan yang heroik. Seseorang yang berjuang dengan penuh kekuatan, tetapi di satu sisi dinamis, mengikuti alur kehidupan serta cekatan.

“Makna yang dihadirkan oleh kesenian tradisional sangat mendalam. Menyegarkan, dan membahagiakan makanya tak jarang kesenian tradisional saat tampil akan ramai, namun itu berbanding terbalik dengan peminat untuk menjadi pelaku seninya,” kata politikus PKS itu dengan mimik sedih yang tergambar diwajahnya.

Ia mengaku sedih ketika mendengar sedikitnya peminat pemuda untuk menjadi pelaku kesenian. Lebih senang mengikuti budaya dari Korea, barat, atau lainnya.

Senada dengan Fuad, budayawan Sri Sunarti mengatakan bahwa kesenian adalah obat awet muda. Karena dengan seni, jiwa seseorang akan jauh lebih sehat dan bahagia.

“Saya kalau ditanya kenapa sampai umur 70 masih teteg, karena saya hidup dengan seni dan budaya. Ayem, bahagia,” ungkap rahasia Sunarti yang masih sehat teteg hingga umur 70 tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *