Legendaris! Ganjel Rel, Kuliner Asli Kota Semarang

FOTO : IDN Times

Jatengkita.id – Roti seringkali dipilih sebagai alternatif pengganti nasi saat pagi hari sebagai menu sarapan, roti menjadi jenis bakery favorit masyarakat Indonesia yang biasa disantap di pagi hari. Selain menjadi menu sarapan, roti menjadi salah satu menu wajib untuk menahan dan mengobati rasa lapar, pasti banyak orang sering membawa bekal roti jika sedang lapar atau bepergian. Teksturnya yang berserat dengan cita rasa manis yang pas, membuat roti cocok disajikan dengan berbagai pelengkap lainnya seperti coklat, telur, meses, susu, dan lain sebagainya.

Namun ternyata, roti tak hanya disajikan sebagai menu sarapan saja, kelezatan dari si roti ini juga cocok dijadikan sebagai kudapan manis dan gurih. Selain enak dan mengenyangkan, roti juga memiliki segudang khasiat bagi kesehatan karena mampu memberikan lebih banyak energi, karbohidrat, protein, kalsium, fosfor, dan besi dibandingkan dengan 100 gram nasi putih. Roti memang dianggap lebih praktis sebagai kudapan sarapan atau cemilan di kala santai, sehingga banyak orang yang menyukainya.

Meskipun roti dianggap sebagai salah satu menu modern, ternyata bisa juga dikombinasikan dengan bahan-bahan tradisional khas Indonesia. Salah satu roti yang bahan bakunya menggunakan berbagai rempah-rempah Indonesia adalah roti ganjel rel, apakah diantara kalian sudah pernah mendengar sebutan roti yang satu ini? Roti ganjel rel merupakan roti khas kota Semarang, namanya sangat unik lantaran tampilannya mirip dengan kayu penganjal rel kereta api.

Roti ini mampu mengunggah selera karena rasa manis dan gurih yang melekat padanya, bagi orang yang belum tahu wujud dari roti ganjel rel ini pasti akan merasa bingung, bahkan untuk membayangkannya saja butuh imajinasi yang dalam. Roti ganjel rel khas Semarang berbentuk persegi panjang dengan warna coklat gelap bertaburkan wijen di atasnya, tekstur roti ganjel rel sangat ulet dan padat. Roti legendaris dari Semarang ini diperoleh dari beragam kombinasi rempah-rempah seperti kayu manis, kembang lawing, dan cengkeh.

Resep Roti Ganjel Rel Khas Semarang
FOTO : IDN Times

Rempah-rempah menjadi bagian yang tidak pernah terpisahkan dalam tradisi kuliner Indonesia, tak terkecuali dalam pembuatan kue atau roti, banyak sekali jajanan ringan yang proses pembuatannya menggunakan rempah-rempah sehingga memiliki cita rasa yang sangat khas. Salah satu kue yang kaya akan rasa rempah adalah roti gandjel rel. Roti legendaris dari Semarang ini ternyata menyimpan banyak cerita, mulai dari keberadannya untuk pertama kali di bumi nusantara bersamaan dengan migrasi orang Belanda pada masa kolonial, hingga transformasinya seiring dengan berkembangan zaman.

Kudapan khas Semarang yang bernama unik ini bahkan pernah masuk dalam daftar 50 of the world’s best breads (50 roti terbaik di dunia), bersanding dengan baguette dari Prancis, ciabatta dari Italia, paratha dari India, Gyeran-ppang dari Korea Selatan, Pai bao dari Hong Kong, dan biscuits dari Amerika Serikat. Roti ganjel rel sendiri memiliki sejarah yang cukup panjang, konon roti khas Semarang ini merupakan salah satu makanan peninggalan Belanda. Roti yang beraroma harum dari rempah-rempah ini rasanya tidak terlalu manis, sehingga tidak akan membuat orang eneg saat memakannya.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat roti ganjel rel terdiri dari tepung gaplek, gula jawa dan ragam rempah yang berasal dari Indonesia. Roti ganjel rel khas Semarang dahulu mempunyai resep yang terbuat dari bahan dasar tepung singkong, dan hasilnya terbilang kurang bagus karena cukup alot. Tetapi seiring dengan berkembangnya zaman, kini resep dalam membuat roti ganjel rel telah mengalami sejumlah modifikasi sehingga lebih terasa nikmat, teksturnya yang padat berserat berpadu dengan aroma kayu manis bercampur dengan coklat tentunya terasa nampol di lidah.

Roti ganjel rel keberadaannya masih di pertahankan oleh warga Semarang, hal ini dibuktikan dalam acara dugderan, salah satu tradisi menjelang ramadan di Semarang. Dugderan sendiri merupakan sebuah festival yang menandakan dimulainya bulan puasa atau Bulan Suci Ramadan, dugderan berasal dari kata dug dan der. Dug yang berasal dari kata bedug dan der adalah istilah yang merujuk pada letusan. Hal ini dikarenakan dalam rangkaian acara dugderan juga dimeriahkan oleh suara meriam dan petasan, roti ini selalu menjadi rebutan masyarakat saat perayaan dugderan, acara dengan pembagian roti di tengah tradisi menjelang bulan suci ramadan menjadi acara yang dinanti-nanti warga.

Banyak masyarakat yang mengikuti tradisi ini dan bahkan rela berdesakan-desakan untuk mendapatkan roti ganjel rel tersebut, hal itu dipercayai oleh masyarakat bahwa roti ganjal rel mampu memperkuat diri ketika menjalankan ibadah puasa di bulan suci ramahan. Roti ganjel rel juga dikenal sebagai oleh-oleh khas Semarang, saat ini roti ganjel rel sudah dimodifikasi yaitu dengan merubah komposisi bahan dasar pembuatannya, jika dahulunya berbahan dasar singkong sekarang beralih menjadi terigu, sehingga menghasilkan roti ganjel rel yang mempunyai tekstur lembut dan mudah untuk dikonsumsi.

Agar tetap menjaga citarasa yang khas dari roti ganjel rel, tentu tetap mempertahankan tambahkan berupa rempah-rempah seperti cengkeh, kayu manis dan kembang lawang. Rasanya yang manis dan juga gurih cocok sekali untuk teman minum teh di pagi maupun sore hari, dan karena tekstur roti ini padat, maka sangat baik sebagai menu sarapan, kelezatan kue langka dari semarang ini bisa dijadikan sebagai kudapan manis dengan aroma rempah-rempah yang tentunya semakin menambah rasa sedap. Penasaran dengan proses pembuatan roti ganjel rel, berikut ini cara mudah membuat roti ganjel rel khas Semarang:

Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat roti Ganjel Rel:

  • 150 ml air
  • 50 gram gula pasir
  • 150 gram gula jawa/gula aren
  • 1 butir telur
  • 400 gram tepung terigu
  • 100 gram margarin
  • 1 sdt garam
  • 1 sdm susu bubuk
  • 100 gram mentega
  • 1 sdt soda kue
  • 2 sdt bubuk kayu manis
  • 3 sdm wijen
  • 1 sdt baking powder

Cara Membuat Roti Ganjel Rel:

  • Langkah pertama, rebuslah gula merah, dan gula pasir di dalam air yang sudah mendidih.
  • Kedua, campurkan tepung terigu dengan susu bubuk, gula pasir, baking powder, soda kue, garam, serta bubuk kayu manis.
  • Ketiga, setelah bahan di atas dihaluskan, masukkan butir telur dan juga margarin serta gula jawa yang direbus terlebih dahulu.
  • Keempat, bila semua sudah tercampur, aduk dan di uleni.
  • Kelima, masukkan adonan ke dalam suatu wadah atau baskom dan tutup dengan menggunakan sebuah serbet basah selama kurang lebih 30 menit.
  • Keenam, bila sudah masukkan adonan kedalam loyang, dan jangan lupa roti pada bagian atas di olesi dengan margarin.
  • Ketujuh, adonan selain ditaburi margarin juga diolesi dengan air dan taburi wijen.
  • Terakhir, panggang di dalam oven dengan suhu 170 derajat celcius, masak sampai kue terlihat kuning kecoklatan.
  • Jika warna sudah nampak kuning kecoklatan menandakan roti sudah siap dan bisa langsung disantap bersama secangkir teh atau kopi.

Tips Membuat  Kue atau Roti Agar Tidak Bantat dengan Hasil Sempurna

  • Pastikan semua bahan-bahan bersuhu ruang
  • Jangan terlalu lama melelehkan mentega
  • Baiknya menggunakan wadah yang kering
  • Perhatikan dalam proses mencampurkan bahan
  • Adonan jangan terlalu lama dikocok
  • Perhatikan dan atur dengan baik temperatur oven
  • Tambahkan bahan pengembang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *