Jatengkita.id – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas negeri Semarang (LPPM UNNES) menggelar Forum Group Discussion (FGD) difokuskan pada pembentukan klaster kesehatan di desa Penyangga khususnya Desa Deyangan, Kabupaten Magelang, Rabu, (15/08/23).
FGD yang di gelar di kantor Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang diadakan untuk meningkatkan kesiapsiagaan berbagai pihak dalam menghadapi keadaan darurat dan bencana.
Tujuan dari kegiatan ini untuk menganalisis sejauh mana implementasi klaster kesehata desa penyangga. Selain itu, untuk mengembangkan strategi yang lebih baik untuk mengatasi masalah kesehatan di tengah situasi krisis dan bencana.
FGD tersebut dihadiri oleh beberapa peserta dari berbagai pemangku kepentingan yang terkait erat dengan kesehatan dan kesiapsiagaan bencana. Diantaranya, Tim pengabdian Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Semarang yang juga memprakarsai acara tersebut, Dinas Kesehatan Kota Magelang dan BPBD Kabupaten Magelang. Serta beberapa instansi lainnya juga hadir untuk membahas langkah-langkah khusus yang dapat diperkuat di Desa penyangga.
Kegiatan FGD diawali dengan pembukaan oleh Pembawa acara, yang dilanjutkan sambutan oleh Kepala BPBD Magelang Edi Wasono, S.H. Dalam sambutannya Edi berharap kegiatan ini dapat menginisiasi langkah-langkah konkrit mengatasi masalah kesehatan dan kesiapsiagaan bencana.
“Melalui FGD ini, kami berharap dapat menginisiasi langkah-langkah konkrit antara lain pendirian Pustana (Puskesmas Tangguh Bencana) dan Pentana (Pendaftaran Tangguh Bencana) dan perencanaan desa kembar atau nama lainnya Sister Village di Kabupaten Magelang.” ungkap Edi.
Pemaparan selanjutnya disampaikan oleh Dr. Sunantyo, M.PH., perwakilan Dinas Kesehatan Kota Magelang, dimana lebih fokus pada kesehatan.
“Dalam menghadapi masalah kesehatan akibat krisis, kunci keberhasilannya adalah perencanaan dan penanggulangan yang terstruktur. Kami berharap berkat kerjasama ini, klister kesehatan Sister Village di Kabupaten Magelang dapat berfungsi secara optimal.” Terang Sunantyo.
Hasil diskusi kelompok forum kali ini membuka jalan bagi stekholder untuk berkolaborasi dalam implementasi langkah-langkah konkrit program klister kesehatan. Harapannya program ini dapat berfungsi secara optimal di desa penyangga. Dengan semangat bersama ini diharapkan membawa manfaat yang signifikan bagi masyarakat Kabupaten Magelang.