Nostalgia Bersama Deretan Alat Dapur Tradisional Indonesia

Alt- Alat Dapur Tradisional
Alat Dapur Tradisional Legendaris (FOTO : hypermart.co.id)

Jatengkita.id – Berkembangnya zaman membuat segalanya serba praktis, tak terkecuali alat-alat dapur. Namun tidak lantas membuat alat-alat dapur tradisional kehilangan panggungnya.

Keberadaan alat-alat dapur untuk memasak khas Indonesia ini masih bisa kita temui, bahkan sampai saat ini alat dapur tradisional tersebut masih dicari meskipun sudah mulai mengalami perubahan.

Tetapi bukan berarti berubah drastis dan ditiggalkan begitu saja. Sebab seiring dengan berkembangnya zaman alat-alat tradisional tersebut juga ikut mengalami perubahan dengan adanya inovasi baru.

Hal ini pun membuktikan bahwa alat dapur tradisional masih tetap ada dan masih banyak yang menggunakannya.

Walaupun arus globalisasi semakin merebak ke berbagai aspek kehidupan, seperti ditengah  maraknya kemunculan peralatan yang canggih, alat dapur tradisional masih tetap mendapatkan tempat tersendiri di kalangan penggunanya lho.

Apalagi kini banyak inovasi teknologi yang semakin apik dan pastinya canggih, hal tersebut tentunya membuat alat tradisional menjadi tergeser dan beberapa jadi sulit di dapatkan.

Alat-alat baru tersebut diciptakan dengan tujuan mempermudah pekerjaan manusia, termasuk peralatan dapur atau alat memasak.

Meski banyak alat dapur modern yang sudah bermunculan dan merebak dimana-mana, tetapi ada sebagian masyarakat yang dengan setia masih menggunakan alat dapur tradisional.

Alat tersebut sudah digunakan sejak dulu hingga saat ini. Meskipun kini sudah banyak masyarakat yang beralih dari alat dapur tradisional ke peralatan dapur modern, namun tetap saja eksistensi dari alat dapur tradisional masih tetap berlaku di lingkungan masyarakat.

Memang sejak dahulu alat dapur tradisional banyak digunakan di seluruh wilayah di Indonesia. Selain karena banyak jenisnya, alat dapur tradisional terbuat dari bahan yang mudah dan tentunya dengan tampilan yang simpel.

Meski tampilannya sederhana, namun alat-alat tersebut memiliki keunikannya sendiri.

Nah, untuk kalian yang sudah lupa atau ingin kembali mengingat masa lalu pada alat dapur yang bersejarah. Berikut ini kami rangkum informasi mengenai deretan alat dapur tradisional beserta fungsinya.

  1. Tampah

Tampah menjadi salah satu alat dapur tradisional Indonesia yang terbuat dari anyaman bambu. Bentuknya bulat dan besar.

Tampah atau nyiru dikatakan tradisional karena dibuat secara manual, tampah dibuat melalui ketrampilan tangan tanpa bantuan sebuah mesin. Tampah sebagai salah satu alat dapur tradisional keberadaannya sudah cukup lama dan secara turun-temurun digunakan oleh masyarakat pulau Jawa.

Biasanya oleh orang-orang jaman dahulu, tampah sering digunakan sebagai alat untuk menampi beras. Tujuannya agar beras terbebas dari kulit gabah dan batu yang biasanya tercampur di dalamnya.

Selain untuk menampi beras, tampah juga digunakan untuk menjemur bahan makanan lainnya seperti talas, sale, dan lain sebagainya. Dan hingga kini tampah masih banyak dijumpai dan digunakan oleh masyarakat.

  1. Cething

Selanjutnya adalah cething. Cething merupakan sebutan alat dapur tradisional yang berguna sebagai tempat menaruh nasi yang sudah matang dan siap dihidangkan untuk kemudian disantap.

Masyarakat Jawa pada zaman dulu mengenal cething sebagai tempat makan atau wadah nasi. Cheting adalah salah satu alat dapur tradisional yang masih sering dipakai, baik di rumah sendiri maupun di tempat makan yang bertema tradisional hingga restoran.

Fungsinya juga masih sama yakni sebagai alat yang digunakan untuk menaruh nasi yang sudah matang. Meskipun alat ini terlihat mini alias kecil, tetapi cething dianggap lebih praktis saat digunakan.

Cheting terbuat dari bahan anyaman bambu, karena itu terdapat rongga-rongga untuk mengeluarkan uap nasi pada sisi-sisinya, dengan diameter rata-rata sekitar 20 cm dan tinggi 15 cm.

Bagian atas diberi belahan bambu berbentuk lingkaran, sementara bagian bawah diberi belahan bambu persegi empat berfungsi sebagai alas atau kaki.

  1. Periuk Nasi

Alat dapur tradisional berikutnya adalah periuk nasi. Alat dapur tradisional yang satu ini memiliki banyak julukan di berbagai daerah di Indonesia.

Seperti di daerah Sunda misalnya disebut periuk atau di daerah lain dijuluki dengan istilah kastrol nasi. Periuk memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan dandang ataupun bambu untuk memasak nasi dengan material berupa bahan besi berdinding tebal.

Periuk nasi digunakan untuk menanak nasi dan bubur. Alat ini berbahan dasar alumunium dan berbentuk bulat dengan disertai gagang agar mempermudah saat digunakan.

Meskipun warna dan bentuknya sangat simpel dan sederhana, tetapi periuk nasi dapat menghantarkan panas secara merata, sehingga nasi menjadi cepat matang.

  1. Tempayan

Berikutnya adalah tempayan, alat dapur tradisional yang satu ini terbuat dari bahan berupa tanah. Alat dapur tradisional yang dinamakan tempayan ini berasal dari tanah liat dengan bentuk menyerupai gentong.

Tempayan merupakan wadah dari tanah liat yang biasa digunakan oleh orang jaman dulu untuk menyimpan air, beras atau bahan makanan lainnya.

Secara fisik tempayan memiliki volume yang cukup besar dan memiliki tangkai kecil di sekitar badan bagian atas yang fungsinya sebagai pegangan. Karena memiliki beban yang berat biasanya tempayan akan di letakkan di bawah sebagai tempat aman menyimpan makanan.

Saat ini meskipun sudah banyak wadah pengganti untuk menyimpan air atau beras. Namun masih banyak juga masyarakat yang menggunakannya.

  1. Cobek dan Ulekan

Alat dapur yang satu ini pastinya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.

Cobek dan ulekan masih banyak dipakai oleh masyarakat, meskipun saat ini segala sesuatunya sudah modern. Bahkan alat memasak seperti menggerus bumbu bisa beralih penggunaan blender tetapi keberadaan cobek dan ulekan masih dicintai oleh masyarakat.

Cobek dan ulekan ada yang terbuat dari batu, semen, dan kayu, dengan bentuk cekung di tengah agar mudah ketika menumbuk bumbu.

Masyarakat masih menggunkaan Cobek sebagai penghalus bumbu, bahkan sampai kini, padahal  menghaluskan bumbu bisa dibantu menggunaan blender listrik.

Hal ini karena anggapan yang masih melekat bahwa mengulek bumbu menggunakan cobek akan menghasilkan cita rasa yang lebih enak dan lezat masih diyakini oleh sebagian masyarakat.

Sehingga kehadiran cobek masih tetap eksis, dan sampai sekarang cobek masih menjadi favorit dan bisa dipastikan selalu ada pada dapur sebagian besar orang Indonesia.

  1. Keranjang Bambu

Peralatan dapur terbuat dari berbagai macam bahan, salah satunya yaitu dari bahan bambu. Alat masak tradisional dari bambu memang dikatakan bernuansa tradisional, dan masih banyak masyarakat yang lebih memilih alat tradisional dari pada bahan modern karena beberapa alasan.

Bahan-bahan sederhan dan tradisional mempunyai ciri khas tersendiri. Sehingga sampai sekarang masih banyak orang yang  menggunakanya.

Sebelum maraknya penggunaan plastik, maka penggunaan peralatan yang terbuat dari bahan bambu lebih banyak digunakan oleh orang-orang zaman dulu.

Salah satunya adalah keranjang bambu. Keranjang bambu digunakan sebagai wadah atau tempat untuk menyimpan berbagai barang. Mulai dari makanan, sayuran, hingga bumbu masakan.

Keranjang bambu sering dimanfaatkan sebagai tempat menyimpan makanan karena dianggap mudah. Keranjang bambu biasanya hadir dengan warna kuning keemasan yang khas, dan mampu memberikan kesan cantik.

Baca Juga 7 Pasar Tradisional Unik, Hanya di Jawa Tengah

  1. Kuali

Kuali merupakan salah satu perkakas memasak. Kuali menjadi salah satu perkakas memasak tradisional bagi masyarakat zaman dulu di Indonesia.

Sejak dahulu masyarakat menggunkan kuali sebagai alat dapur tradisional yang terbuat dari logam dan tanah liat. Bentuknya seperti panci dan biasa digunakan sebagai alat memasak di atas kompor.

Selain itu, kuali atau belanga sering dijadikan sebagai wadah makanan berkuah, untuk menanak nasi, memasak sayur, memanggang ayam, merebus singkong dan hasil bumi lainnya ataupun juga merebus air.

Kuali dibuat dengan berbagai macam ukuran mulai dari ukuran besar, sedang dan kecil sesuai kebutuhan pemakainya.

  1. Irus Kayu

Alat dapur tradisional selajutnya yaitu irus kayu. Irus adalah alat yang digunakan untuk mengaduk makanan selama proses memasak.

Biasanya irus terbuat dari batok kelapa yang tangkainya terbuat dari kayu namun tidak berat. Karena bahannya terbuat dari batok kelapa dan kayu membuat irus bebas dari karat dan anti bakteri.

Irus biasanya dipakai oleh masyarakat untuk mengaduk makanan seperti sayur atau mengambil makanan yang berkuah.

Sampai sekarang keberadaan irus kayu ini masih bisa kita temui, karena meskipun irus kayu sudah dipakai sejak dulu dan masuk dalam jajaaran alat dapur tradisional, irus kayu saat ini masih digunakan dengan baik dan keberadaanya masih eksis hingga sekarang.

  1. Talenan Kayu

Bagi yang hobi memasak di dapur pasti sudah tahu kalau talenan adalah salah satu benda yang paling sering digunakan di dapur.

Fungsi talenan kayu adalah untuk alas  memotong sayuran atau buah-buahan. Meskipun saat ini telah menjamur talenan dari berbagai bahan seperti plastik dan silikon yang berwarna-warni, tapi telenan kayu masih menjadi incaran oleh banyak orang.

Sementara talenan kaca, granite atau marmer, terlalu keras sehingga bisa membuat mata pisau lebih cepat tumpul sehingga kurang nyaman digunakan.

Sejauh ini oleh beberapa orang, talenan kayu masih dianggap yang terbaik.

Bahkan masih menjadi primadona di masyarakat, selain karena mudah digunakan dan murah harganya, telenan kayu juga dapat ditemukan di pasar tradisional maupun pasar modern.

  1. Parutan Kayu

Bagi masyarakat di Indonesia khususnya Jawa seperti pedesaan tertentu, pastinya sudah tidak asing lagi dengan alat dapur yang diangap penting ini.

Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah parut. Kegunaannya adalah untuk memarut kelapa. Biasanya hasil parutan kelapa tersebut dijadikan untuk membuat santan.

Selain untuk memarut kelapa, alat ini juga digunakan untuk memarut bahan lainnya, hasilnya untuk diramu atau dicampur dengan makanan, semisal gethuk agar rasanya menjadi gurih sehingga perlu diberi parutan kelapa. Untuk menghaluskan bahan makanan, sudah tentu parutan kayu alatnya.

Memang sejak dulu masyarakat menggunakan alat ini untuk memarut kelapa. Kini, sudah banyak alat-alat modern yang dianggap praktis terbuat dari plastik atau stainless steel agar memarut menjadi lebih mudah. Namun keberadaan parutan kelapa juga terbilang masih tetap eksis lho, terutama di desa-desa.

Bagi masyarakat Jawa, parut dianggap sebagai salah satu alat dapur yang wajib ada, karena sebagai sarana penting untuk membuat santan dan bahan makanan lainnya.

  1. Pawon (Tungku Tradisional)

Kemudian alat dapur tradisional berikutnya yaitu tungku api. Tungku api tradisional pada zamannya ini merupakan peralatan dapur yang dalam bahasa Jawa sering dikenal dengan istilah Pawon.

Tungku digunakan untuk memasak dan biasanya memerlukan kayu sebagai bahan bakarnya. Meskipun zaman sudah modern, namun masih banyak orang yang menggunakan pawon untuk memasak.

Hal ini karena pawon masih dianggap oleh masyarakat sebagai alat masak yang mampu menghasilkan cita rasa masakan yang khas dan lebih lezat.

Jika kompor gas memakai bahan bakar gas, maka tungku tradisional menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar, sehingga sering mengeluarkan asap dari pembakarannya.

Jadi, sebelum adanya kompor minyak dan gas, masyarakat zaman dulu sudah menggunakan tungku tradisional yang dibuat sendiri dengan bahan dasar tanah liat untuk memasak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *