Jatengkita.id – Kota Kudus merupakan salah satu kota yang berada di Indonesia, lebih tepatnya kota ini terletak di Provinsi Jawa Tengah. Kudus ternyata memiliki banyak julukan, mulai dari kota kretek, Kota Santri, Kota Tajug, Kota Semarak, dan masih banyak lagi julukan yang lainnya. Kabupaten Kudus sebagai salah satu Kabupaten di Jawa Tengah terletak di antara empat kabupaten yakni sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Jepara, pada bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Pati, bagian selatan bersebelahan dengan Kabupaten Grobogan, serta bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Demak.
Kota yang kaya akan nilai sejarah ini mempunyai pengaruh besar dalam penyebaran agama islam di Indonesia, karena perkembangan agama islam di kota ini begitu pesat sehingga menjadi pusat perkembangan islam pada pertengahan abad di masjid menara Kudus. Serta di dukung dengan berperan aktifnya Sunan Kudus dalam penyebaran ajaran agama dan Wali Songo lainnya kepada warga yang berada di daerah Kudus. Kota Kudus merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di Jawa tengah dengan luas wilayah secara keseluruhan tercatat kira-kira sebesar 42.516 hektar atau sekitar 1,31 persen dari luas Provinsi Jawa Tengah.
Kota yang terkenal akan sejarah toleransi beragamanya ini, jika diamati secara seksama memiliki potensi yang besar, mulai dari wisata maupun kulinernya. Perlu diketahui hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki kuliner khas daerahnya, salah satunya adalah makanan khas kota Kudus. Selain dikenal sebagai salah satu kota tujuan wisata religi, ternyata kota Kudus juga terkenal dengan beberapa kuliner khas yang dimiliki, hal ini tak lain disebabkan oleh keanekaragaman budaya yang menyebabkan kombinasi jenis makanan tradisional khas Kudus lahir dan masih dipertahankan hingga saat ini.
Olahan dari kota Kudus ini tak jarang dijadikan sebagai oleh-oleh, tak sedikit pula makanan khas Kudus yang sudah terkenal dan banyak digemari masyarakat karena enak dan awet, untuk harganya juga sangat terjangkau, sehingga diburu oleh para pendatang. Wisatawan yang datang ke Kudus tidak hanya dibuat betah berlama-lama dengan berbagai alamnya yang asri dan terjaga, tetapi juga karena ragam kearifan lokal serta kuliner yang khas dan terkenal. Bagi kamu yang belum bertandang ke kota Kudus pastikan untuk membeli buah tangan khas yang hanya bisa ditemukan di kota santri ini.
Sempatkan untuk menjelajahi dan membeli kuliner di Kudus, karena kota ini mempunyai ragam oleh-oleh yang khas, yang diambil dan dibuat dari daerahnya sendiri. Penasaran apa saja jenis panganan yang bisa jadi pilihan dan dibawa pulang dari kota santri, berikut ini daftar lengkapnya:
- Jenang Kudus
Salah satu oleh-oleh yang paling terkenal dari kota santri ini adalah jenang khas Kudus. Teksturnya yang manis dan legit selalu melekat pada siapa saja yang mencicipinya. Visualnya sekilas hampir mirip dengan dodol garut, keduanya memiliki tekstur lengket, sedikit kenyal, dan rasanya manis, dodol garut boleh dibilang saudara kembarnya jenang Kudus, sehingga jika orang yang belum tahu kedua makanan tersebut terlihat sama.
Namun faktanya, kedua makanan tersebut tentulah berbeda, jenang kudus sendiri berbahan dasar tepung beras ketan, gula pasir, gula kelapa, santan, dan lemak nabati, jenang Kudus berwarna kecokelatan dengan tekstur lembut dan cenderung basah, sementara untuk dodol garut meskipun berwarna kecokelatan juga, tetapi teksturnya lebih keras dan kering. Jenang kudus seiring dengan berkembangnya zaman telah memiliki berbagai varian rasa seperti susu, coklat, mocca, capuccino, durian, nangka, cocopanda, dan pandan, panganan yang satu ini sebenarnya sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan erat kaitannya dengan Sunan Kudus.
Jika dahulu jenang Kudus hanya disajikan dalam acara-acara atau perayaan tertentu saja, kini kita bisa dengan mudah menemukan jenang Kudus di pasaran, tanpa harus menunggu ada perayaan pesta. Hal ini lantaran jenang Kudus menjadi salah satu makanan yang dijadikan oleh-oleh khas daerah tersebut. Penampilan dari si jenang Kudus sangat sederhana, dengan warna coklat yang melekat dan biasanya disajikan dalam potongan-potongan kecil, lalu dibungkus dengan kertas plastik serta dikemas dalam sebuah mika plastik ataupun dus.
Rasanya juga tak perlu diragukan lagi, saking enaknya, jenang kudus sudah banyak dipesan hingga keluar daerah bahkan keluar negeri. Sehingga bisa dikatakan bahwa jenang Kudus telah menjadi makanan oleh-oleh yang telah mendunia.
- Madu Mongso
Kota ini juga memiliki olahan berupa madu mongso sebagai salah satu oleh-oleh khas daerahnya. Madu mongso merupakan salah satu makanan khas dari Kudus yang berbahan dasar ketan hitam, dan biasanya madu mongso ini identik dihidangan pada saat perayaan idul fitri, di hadirkan di meja ruang tamu atau tempat menerima tamu berupa madu mongso yang menjadi suguhan wajib.
Oleh-oleh khas Kudus yang terbuat dari ketan hitam sebagai bahan utamanya ini berasal dari fermentasi tapai, setelah proses fermentasi dan menjadi tapai, ketan hitam lalu diproses kembali. Ketan hitam tersebut kemudian ditambahkan dengan santan dan juga gula merah, terkadang ada pula yang menambahkan buah-buahan seperti nanas ke dalamnya, hal ini bertujuan agar semakin menambah cita rasa madu mongso.
Makanan ringan khas kudus ini memiliki cita rasa manis dan juga asam, jajanan legit khas idul fitri kudus bernama madu mongso memiliki teksur kenyal legit dengan aroma wangi yang sangat sedap. Ciri khas kudapan yang satu ini kerap dibungkus dengan kertas berwarna-warni, madu mongso banyak dijajakan di seluruh kota Kudus. Sehingga keberadaannya tidak sulit untuk didapatkan dengan keunikannya berbungkus kertas minyak ukuran sekitar 5x2x2 cm, serta memiliki aroma yang tajam manis, yang berasal dari aroma tape ketan.
- Keciput
Keciput atau Kepincut? Yaps betul sekali. Keciput. Siapa yang belum tahu jenis makanan yang satu ini? namanya unik sekali ya? yakni keciput. Pasti di antara kalian sudah pernah atau bahkan seringkali menjumpai jajanan ringan yang satu ini, sehingga pasti sudah tidak asing lagi.
Keciput dengan onde-onde. Keduanya memiliki tampilan yang sama karena berwarna coklat muda dan dibaluti oleh wijen. Jikalau onde-onde bertekstur basah dan lembek, maka berbeda halnya dengan keciput yang memiliki terkstur kering serta kriuk. Selain itu, ukuran keciput juga lebih kecil dibandingkan dengan onde-onde yang bulat dan ukurannya lebih besar, karena biasanya di dalamnya berisikan kacang hijau. Keciput bisa dibilang versi keringnya dari onde-onde.
Keciput memiliki dua jenis bentuk yakni bulat dan lonjong, keciput dengan bentuk bulat memanjang dibaluti biji wijen di seluruh bagian bulatannya. Jajanan dengan bentuk unik ini memiliki permukaan yang mirip dengan onde-onde karena banyak taburan wijennya. Keciput juga termasuk ke dalam makanan tradisional yang masih banyak diburu dan masih di lestarikan oleh masyarakat Kudus maupun luar daerah Kudus, kudapan yang satu ini selain praktis juga mampu bertahan lama, sehingga tidak mengherankan jika keciput Kudus menjadi pilihan oleh-oleh yang tepat untuk dibawa pulang. Teksturnya yang renyah dan krispi serta dipadupadankan dengan rasa manis bercampur gurih dijamin akan membuatmu ketagihan.
- Kopi Muria
Zaman sekarang ngopi menjadi sebuah gaya hidup, banyak sekali orang yang menjadikan kopi sebagai minuman favorit dan bahkan sebagian menganggap minuman yang satu ini menjadi hidangan wajib kala beristrihat sekedar teman minum roti atau makanan ringan lainnya, ataupun sebagai teman asik saat nongkrong bersama teman. Kopi bukan lagi minuman orang tua melainkan semua kalangan termasuk anak muda, kopi menjadi salah satu minuman favorit karena selain rasanya yang enak juga dipercaya membantu menghalau rasa kantuk, kopi juga dapat meningkatkan suasana hati menjadi lebih baik.
Banyak orang yang memulai harinya dengan secangkir kopi, meminumnya saat pagi, waktu istirahat, bekerja, bahkan ada pula yang menjadikannya sebagai teman begadang di malam hari. Uniknya, beragam cita rasa kopi yang bisa dinikmati, seperti rasa pahit, manis, segar dan sebagainya. Selain itu juga dilihat dari cara penyajiannya yang beragam pula, mulai dari kemasan yang sederhana, mewah, unik dan masih banyak lagi. Jika kamu salah satu penggemar kopi dari sekian banyak orang, maka perlu mencoba olahan kopi yang berasal dari kota santri ini, salah satu kota yang dikenal dengan olahan kopinya adalah kota Kudus, kudus juga memproduksi kopi.
Salah satu kopinya yang terkenal bernama kopi muria. Bagi penggemar kopi, oleh-oleh ini sangat cocok dibawa pulang, harganya pun dipatok cukup murah pergramnya, kualitas kopi muria juga tak kalah dengan kopi terkenal lainnya. Kopi yang merupakan warisan turun-temurun sejak tahun 1908 ini telah dibudidayakan dengan baik oleh para petani lokal dan kini kopi muria menjadi komoditas unggulan bagi Kabupaten Kudus yang siap dipasarkan hingga ke luar negeri.
- Kacang Bawang
Selain kopi, sebagai salah satu komoditas, ternyata kacang juga jadi komoditas unggulan yang diproduksi oleh kota Kudus. Kacang tanah memang bisa dan banyak juga yang mengolahnya untuk dijadikan sebagai cemilan bernama kacang bawang. Kacang bawang merupakan salah satu jajanan lebaran yang digemari banyak orang, rasanya kurang lengkap jikalau lupa tidak menyajikan kacang bawang renyah pada salah satu klethikan untuk mengisi toples sekedar dijadikan sebagai camilan saat lebaran.
Kacang bawang sebagai cemilan sudah terkenal di berbagai daerah karena rasanya yang enak dan gurih, proses pembuatannya juga sangat sederhana dan anti ribet, oleh-oleh ini merupakan makanan yang berbahan dasar kacang yang digoreng bersama bawang putih sebagai penyedap rasa serta bumbu lain sebagai racikan khusus.
Kini kacang bawang sebagai salah satu cemilan favorit dan oleh-oleh khas Kudus, bisa ditemukan di berbagai daerah Kudus seperti di toko oleh-oleh yang menyajikannya dalam kemasan berbungkus plastik yang lebih modern. Bahkan ketika wisatawan datang ke kota ini selain bisa merasakan nikmatnya kacang bawang kudus, bisa juga datang langsung ke pusat produsen kacang bawang yang terletak di sebelah jembatan kali gelis di kota Kudus.
- Intip Ketan
Meskipun termasuk ke dalam makanan tradisional jaman dahulu, namun olahan yang satu ini namanya masih cukup populer di kalangan masyarakat, intip ketan merupakan salah satu jajanan khas dari kota Kudus. Intip ketan adalah makanan yang dibuat dari ketan yang telah digiling hingga halus kemudian dicampur dengan parutan kelapa untuk kemudian dimasak di atas wajan yang terbuat dari tanah liat serta tidak lupa diberi dengan taburan gula putih di atasnya. Intip ketan terbuat dari beras ketan yang dicampur kelapa lalu dibakar.
Memiliki cita rasa yang hampir mirip dengan ulen bakar pada umumnya. Jajanan yang satu ini mungkin sudah jarang kita jumpai namun keberadaannya masih dilestarikan oleh masyarakat, intip ketan menjadi menu camilan unik dari Kabupaten Kudus yang hanya ada setahun sekali di momen Ramadan. Intip ketan merupakan panganan berbahan dasar beras ketan dan parutan kelapa dengan rasa gurih, sehingga akan menggugah selera karena sentuhan rasa manis yang dimilikinya. Intip ketan bisa dimakan secara langsung atau bisa juga dibungkus untuk dibawa pulang. Jajanan yang keberadaanya dijadikan sebagai penanda datang bulan suci ramadan ini biasa dijajakan di sekitar Masjid Menara Kudus atau saat ada tradisi Dandangan.
Olahan khas kudus bernama intip ketan ini berbahan dasar beras ketan yang dicampur dengan parutan kelapa kemudian ditambah bumbu santan racikan khas yang berasal dari nenek moyang. Prosesnya pun cukup mudah dan singkat. Yaitu dengan menggunakan beras ketan sebagai bahan utamanya yang sudah matang kemudian dipanaskan dalam wajan kira-kira tiga menit dengan ditekan-tekan hingga berbentuk tipis atau pipih.
Warna dari si intip ketan ini agak sedikit coklat pada permukaan dan hitam pada bagian dasar, hampir menyerupai kerak nasi yang gosong atau dalam bahasa Jawa dikenal dengan nama intip. Biasanya intip ketan disajikan dan dibungkus dengan menggunakan daun pisang, meskipun keberadaannya mulai jarang, namun biasanya jajanan ini memang sengaja dijual oleh masyarakat sekitar menara Kudus dengan memanfaatkan momen bulan suci ramadhan yang hanya setahun sekali. Intip ketan yang dahulunya memiliki cita rasa sederhana yaitu manis dan asin, sekarang beberapa orang sudah mulai menginovasikan jajanan jadul ini menjadi beraneka ragam rasa, seperti rasa manis, asin, ada juga varian rasa keju, coklat, pisang dan kacang.
- Geplak Sari
Cemilan tradisional favorit masyarakat Kudus bernama geplak sari ini terbuat dari beras ketan lalu ditaburi gula pasir dan kelapa. Ketika mencicipinya akan terasa manis dan gurih dilidah. Geplak sari dijadikan sebagai oleh-oleh khas Kudus yang sangat cocok sebagai teman ngopi atau teh, cemilan yang bernama geplak sari ini sering dijumpai atau disajikan saat hari raya Idul Fitri. Makanan ini berbahan dasar dari tepung ketan yang dicampur dengan gula pasir juga kelapa muda yang dimasak dalam sebuah wajan besar, setelahnya makanan ini dijemur di bawah teriknya matahari. Tekstur geplak sari seperti wingko babat dari lamongan dan geplak dari Yogya, hanya saja geplak Yogya rasanya cenderung lebih manis dan keras. Geplak sari khas Kudus ini masih dilestarikan oleh masyarakat yang tinggal di Desa Padurenan, Kecamatan Gebog.
- Jangklong
Selain keindahan panorama alamnya yang disuguhkan, rupanya lereng gunung muria juga memiliki makanan khas bernama Jangklong. Namanya masih asing bagi sebagian orang, jangklong merupakan salah satu makanan tradisional yang kini dikenal sebagai oleh-oleh khas kota Kudus. Makanan yang satu ini merupakan jenis umbi-umbian yang dapat dengan mudah dijumpai di kaki gunung muria, biasanya dimanfaatkan rimpangnya untuk dikonsumsi. Rimpang ganyong diambil dan dibersihkan, kemudian dimasak hingga matang, umbi-umbian ini dulu sering dijajakan di sekitar atau jalan yang dilalui peziarah ke makam Sunan Muria, yang terletak di Gunung Muria.
Jangklong tidak hanya dikenal menawarkan rasa yang unik dan khas, tetapi juga menyehatkan bagi tubuh. Jangklong kaya akan vitamin B dan berkhasiat mengurangi risiko penyakit seperti kanker, stroke, dan jantung. Jangklong juga baik dikonsumsi bagi kamu yang sedang menjalani program diet. Jangklong dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, hal ini agar dapat menambah nilai jual jangklong, misalnya dicampur dengan tepung dimasak melalui proses pengggorengan, sehingga mampu menambah daya tarik konsumsinya. Biasanya jangklong juga dijadikan sebagai steak yang dicampur dengan tepung dan kemudian digoreng. Umbi ini bisa juga diolah menjadi makanan pengganti seperti daging atau menjadi makanan kekinian yang mampu mengunggah selera.
Jadi bagaimana sedulur? sudah tahu kan olahan apa saja dari kota santri yang bisa dijadikan buah tangan? Jangan lupa, ketika berkunjung pastikan kalian membeli oleh-oleh khas kudus yang enak dan lezat ini, ya!
I am truly thankful to the owner of this web site who has shared this fantastic piece of writing at at this place.