Sebabkan Luka Serius, Adakah Cara Aman Konsumsi Ciki Ngebul?

image source: Liputan 6

JatengKita.id- Ciki Ngebul secara visual memang menarik bagi anak-anak, warnanya terbilang menarik dan bisa mengeluarkan asap putih yang banyak selayaknya makanan panas. Penyajian ciki ngebul juga menarik bagi anak-anak. Pasalnya suatu cairan dapat berubah sedemikian cepat menjadi asap dingin.

Sejak awal kemunculan dan tenarnya ‘ciki ngebul’, korban luka permukaan kulit dan organ terus bertambah. Korban umumnya mengeluhkan panas selayaknya terbakar pada kulit, sakit perut yang hebat, mual, dan pusing. Satu anak di Jawa Barat bahkan dikabarkan mengalami kebocoran lambung setelah mengkonsumsi jajanan warna warni tersebut.

Nitrogen cair merupakan bahan baku pembuat asap dingin pada ciki ngebul. Nitrogen sebenarnya adalah gas yang tidak memiliki bau ataupun rasa yang dapat mempengaruhi makanan, tidak beracun, juga tidak menyulut api. Namun, suhu yang terlampau rendah dinilai sangat berbahaya.

Sebagai informasi titik beku bahan nitrogen dapat mencapai minus 200 derajat selsius. Kendati dingin, bukan berarti tidak berbahaya. Karena suhu dingin yang ekstrim sama-sama dapat menyebabkan luka bakar selayaknya benda panas. Fenomena tersebut biasa dikenal dengan istilah frostbite.

Sebenarnya nitrogen tidak benar-benar dilarang untuk digunakan sebagai bahan baku pembuat makanan. Nitrogen yang sesuai food grade sah-sah saja digunakan karena aman dikonsumsi. Penyimpanan nitrogen yang aman berkisar pada suhu 50-52 derajat selsius.

BPOM sendiri telah menerbitkan Pedoman Mitigasi Risiko Nitrogen Cair pada pangan olahan.
Saat menyajikannya, penyaji diharuskan mengenakan pakaian APD (Alat Pelindung Diri). Selain itu konsumen-pun dilarang untuk mendekat selama nitrogen dituangkan.

Adakah Cara Aman Konsumsi?

Cara paling aman mengkonsumsi ciki ngebul adalah dengan menunggu suhu nitrogen sedikit lebih hangat atau tidak terlalu dingin sebelum memakannya. Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Rita Endang menghimbau agar menunggu asap nitrogen hilang sebelum mulai memakan ciki ngebul.

“Cara mengetahuinya (kapan bisa dikonsumsi) bagaimana? Sampai asapnya hilang baru boleh dimakan” ujar Rita sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia.

Oleh karena itu orangtua sebaiknya memberikan pendampingan dan pengertian kepada anak terkait bahaya yang dapat timbul dan perlunya kehati-hatian untuk menghindari hal yang tak diinginkan.

Pada akhirnya, ciki ngebul haruslah dikonsumsi sebagai ‘pertunjukan’. Sementara ciki-nya baru bisa dikonsumsi ketika ‘pertunjukan’ selesai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *