Dwi Purnawan

Jatengkita.id, MAGELANG – Maut memang demikian. Kedatangannya tak dinyana, tak disangka, tak dikira. Itulah yang dialami oleh Aryati Rahayu, bidan di Desa Sambungrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Tak menyangka Bidan Aryati Rahayu kehilangan orang-orang yang dicintainya dalam waktu sekejap, saat peristiwa tanah longsor terjadi pada Sabtu (29/4/2017).
Aryati kehilangan suami tercintanya, Catur Deni Firmanto (34), anak sulungnya Fayat Zaidan Al Afkari (5), anak balitanya bernama Faza (16 bulan) dan Pariyah, pembantunya dalam musibah dahsyat tersebut.
Bahkan, sebelum ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, suaminya Deni dan Fayat anak sulungnya sempat dinyatakan hilang. Sebelum akhirnya ditemukan tim SAR gabungan Kabupaten Magelang.
Setelah dilakukan pencarian pada hari Ahad (30/4/2017), Deni ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Setelah ditemukan, jenazah Deny akan dimakamkan di Desa Tepusen Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.
Sebagaimana diketahui, tanah longsor berujung maut tersebut berawal dari banjir bandang. Banjir bandang pada Sabtu (29/4) sekitar pukul 15.00 WIB tersebut menerjang dua desa, yakni Desa Sambungrejo meliputi Dusun Sambungrejo, Nipis, dan Karanglo, serta Desa Citrosono meliputi Dusun Deles dan Kalisapi dan meluap serta membawa berbagai material longsor menerjang dusun setempat.
Sembilan korban ditemukan meninggal dunia, yakni Sutar (50), Sumisah (60), Mirah (30), Faza (balita) dan Fayat Zaidan anak dari Aryati (bidan desa setempat), Slamet (60), Deni Catur, Mardiyah dan Pariyah. Tiga korban luka dirawat di RSU Tidar Kota Magelang, yakni Aryati (30), Nanda (13), dan Marlan (30). Satu korban luka lainnya di Puskesmas Rawat Inap Grabag I, Kabupaten Magelang.
Saat ini, sebanyak 519 personel akan diturunkan untuk melakukan penanganan terhadap banjir bandang di kawasan Gunung Andong dan Gunung Telomoyo Kabupaten Magelang itu. Mereka, antara lain dari Tim SAR Kabupaten Magelang dan beberapa daerah sekitarnya, TNI, Polri, relawan, serta warga setempat.