Tertunda dua tahun karena pandemi, Grebek Besar Demak tahun ini dirayakan kembali. Grebek Besar Demak merupakan perayaan yang dilakukan satu tahun sekali pada bulan Zulhijah oleh masyarakat muslim di Masjid Agung Demak.
Wakil Bupati Demak, Ali Makhsun saat menghadiri talkshow bersama di studio RSKW 104.8 FM, Senin, (20/06/22) mengatakan bahwa pesta rakyat tahun ini harus dirayakan dengan semaksimal mungkin karena sudah dua tahun tidak terlaksana akibat pandemi.
Ali Maskhun mengajak warga masyarakat di Kabupaten Demak untuk memeriahkan acara grebeg besar tahun ini.
“Ini akan menjadi suatu hal yang baru karena sudah dua tahun tidak terlaksana, dan ini saatnya kita merayakan pesta rakyat dengan semaksimal mungkin. Maka kami mengudang seluruh masyarakat untuk mengunjungi Pasar Rakyat yang akan di gelar dari tanggal 24 Juni sd 16 Juli 2022 di Lapangan Parkir Tembiring Jogo Indah.” lanjut Wabup.
Menurut Ali Makhsun, perayaan ini merupakan upaya untuk mengenalkan dan mewariskan Tradisi Daerah kepada para generasi muda-mudi yang ada di Wilayah Kabupaten Demak.
“Dengan melibatkan para generasi muda dalam pelaksanaan prosesi, memberi peran secara langsung maka akan mendekatkan mereka untuk menjadi bagian dari proses pembelajaran ini. Nanti untuk kegiatan prajurit 40-an di dalamnya juga terlibat langsung siswa-siswi SMA dan juga grup kesenian zippin dan barongan.” ungkapnya.
Wabup juga menerangkan bahwa dalam rangkaian acara Grebeg Besar di Kabupaten Demak ini seluruh jajaran Pemkab turut membantu. Ia menjelaskan bahwa FORKOPIMDA, seluruh OPD, BUMD, Instansi Vertikal, Kepala Sekolah, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Takmir Masjid, Pihak Kadilangu dan yang paling utama adalah seluruh masyarakat di Kabupaten Demak akan terlibat langsung dalam perayaan Grebeg Besar tahun ini.
Bagi warga Jateng yang ingin menyaksikan dan ikut meramaikan serangkaian kegiatan perayaan Grebeg Besar Demak, berikut ini informasinya:
Ziarah
Acara Grebeg Besar ini diawali dengan Ziarah ke makam Kasultanan Bintoro dan makam Kanjeng Sunan Kalijaga Demak yang telah dilaksanakan pada Kamis, 23 Juni 2022 pukul 15.30. Acara ini dihadiri oleh Bupati Demak dr. Estianah, Ketua DPRD Demak Fahrudin Bisri Slamet dan Forkopimda berziarah ke makam Sultan Fatah dan Sunan Kalijaga.
Bupati Demak, Estianah mengatakan, ziarah ke makam pendiri Kasultanan Demak Bintoro dan para Waliyullah tersebut telah menjadi budaya masyarakat. Menurutnya, ziarah adalah bagian upaya generasi muda dalam menghargai sekaligus menghormati perjuangan para leluhur atau pendahulu yang telah membangun peradaban Demak yang beralanjut hingga sekarang. “Karena itu, ziarah seperti ini harus kita lestarikan,” katanya.
Pembukaan Grebeg Besar
Acara selanjutnya dalam serangkaian Grebeg Besar ini yaitu Pembukaan Pasar Rakyat Grebeg Besar Demak di Lapangan Parkir Tembiring Jogo Indah, Jumat (24/6/2022) malam. Hadir pula malam itu, Forkompimda dan jajaran Pemkab Kabupaten Demak.
“Grebeg Besar merupakan salah satu agenda wisata Kabupaten Demak. Kami harapkan kegiatan ini dapat mendatangkan manfaat yang besar, khususnya bagi perekonomian masyarakat Kabupaten Demak.” kata Bupati Demak, Estianah. Dalam kesempatan itu, Bupati Demak mengatakan bahwa Grebeg Besar Demak juga merupakan tradisi menyambut Idul Adha.
Iring-Iringan Tumpeng Songo
Sehari sebelum Idul Adha, akan dilaksanakan serangkaian acara utama dalam Perayaan Grebeg Besar Demak selanjutnya yaitu iring-iringan Tumpeng Songo. Prosesi iring-iringan ini dilakukan dari pendopo Kabupaten Demak menuju serambi Masjid Agung Demak dan dilanjutlkan Pengajian Umum yang dijadwalkan pada Jumat, 8 Juli 2022 pukul 19.00 WIB. Pada saat yang sama di lokasi kasepuhan akan menggelar tradisi ancakan yaitu sedekah selamatan yang tempatnya dalam wadah yang terbuat dari ancak atau bambu.
Iring-Iringan Prajurit 40-an
Puncak dari serangkaian acara Grebeg Besar Demak yaitu Prosesi Penjamasan Pusaka Sunan Kalijaga pada tanggal 10 Zulhijah yang dilaksanakan setelah sholat Ied di Masjid Agung Demak. Prosesi penjamasan adalah penyerahan minyak jamas dari Bupati kepada Lurah Tamtomo. Minyak jamas tersebut kemudian akan diarak prajurit patangpuluhan, disertai dengan pertunjukan rebana dan seni singo barong menuju ke pendopo Kadilangu. Setibanya di pendopo kadilangu pasukan atau rombongan diterima oleh Pak Lurah Kadilangu, kemudian minyak jamas diserahkan kepada Sesepuh Kadilangu untuk dilakukan prosesi penjamasan.