Tak Banyak Wakil Indonesia, Euforia EaEaEa Akan Tetap Bergema di Istora

Fajar Alfian (L) and Muhammad Rian Ardianto. Foto : Shi Tang/Getty Images)

Jatengkita.id- Gelaran Indonesia Open memasuki babak perempat final. Turnamen Super 1000 setelah All England ini jelas memberi kejutan sejak babak pertama berlangsung. Pemain unggulan dari masing-masing negara tak ingin melewatkan partisipasi di ajang bergengsi ini. Sebagai tuan rumah, Indonesia harus bangga karena berhasil menyelenggarakan event Super 1000 ini, mengingat di tahun 2022 turnamen di level Super 1000 hanya digelar di ajang All England, Indonesia Open, dan China Open (yang akan berlangsung November mendatang).

Foto : Getty Images

Pertandingan sengit sudah tersaji di babak pertama. Berbeda dengan level Super Series lainnya, disini pemain harus berjuang agar bisa lolos di babak awal. Tak sedikit pemain yang menempuh pertandingan dengan rubber game. Dan kejutan jelas ada disini, misalnya tumbangnya beberapa pemain unggulan di babak-babak awal seperti Kento Momota (MS Jepang), The Daddies (MD Indonesia), Pusarla Sindhu (WS India), Dechapol/Sapsiree (XD Thailand), Carolina Marin (WS Spanyol), Matsumoto/Nagahara (WD Jepang), Minions (MD Indonesia), dan masih banyak lagi.

Foto : Shi Tang/Getty Images

Di perempat final, tuan rumah hanya mengirimkan wakil di sektor tunggal putra yang diwakili Anthony Ginting, ganda putri oleh Apriyani/Siti Fadia, dan dua wakil di sektor ganda putra yaitu Fajar/Rian dan Pramudya/Yeremia. Sementara itu, negeri China masih mendominasi dengan adanya tiap perwakilan di masing-masing sektor. Disusul Jepang, Korea, dan Denmark yang masih memiliki wakil di empat sektor.

Pertandingan perempat final diprediksi akan semakin sayang dilewatkan. Meski banyak pemain yang berguguran, teriakan “Indonesia” masih bisa menggelegar hari ini. Pun euforia “EaEaEa” dari para BL (sebutan untuk pecinta bulutangkis Indonesia) tetap akan bergema sampai di final. Berkaca pada gelaran Indonesian Badminton Festival di Bali akhir tahun 2021 kemarin, bisa dikatakan semua pemain bulutangkis dari negara yang ikut berpartisipasi mendapatkan special gift dari para BL Indonesia.

Terlepas dari kasus yang mendera, penyelenggaran IBF berhasil membuat para pemain saling akrab seperti keluarga, panitia yang kooperatif karena dengan ringan hati memberikan izin dan menyampaikan hadiah penggemar kepada para pemain idolanya, yang tentunya hal ini meniadakan sekat antara pemain dengan penggemarnya. Semua itu menjadi pencapaian yang luar biasa bagi Indonesia karena sukses menyelenggarakan turnamen yang hangat namun tetap kompetitif.

Atmosfer Istora rupanya banyak dirindukan pemain. Alih-alih merasa terganggu dengan keriuhan penonton, pemain justru menikmati sensasi kemasyhuran. Berbeda dengan gelaran turnamen di negara lain, Indonesia selalu berhasil menyuguhkan suasana yang mewah, menggebu-gebu, dan pastinya seru. Rasa-rasanya, banyak pemain yang punya popularitas sama tinggi dengan pemain Indonesia. Begitulah, sisi sportifitas para BL bisa ditunjukkan melalui dukungan teriakan meskipun tidak ada wakil Indonesia. Nilai solidaritas juga bisa kita lihat dari cara mereka yang tidak menghujat dan tetap memberi dukungan kepada pemain Indonesia yang gagal.

Sebagai negara dengan prestasi di cabor Bulutangkis yang diperhitungkan dunia, Indonesia kini punya ciri khas yang ditunjukkan oleh para supporter bulutangkis yang totalitas dan gokil. Hal ini bisa menjadi tambahan identitas positif bagi wajah Indonesia.

Ditulis Oleh : Sahri Annisa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *