JatengKita.id- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memgingatkan masyarakat Indonesia untuk waspada terhadap cuaca ekstrem akhir tahun. Masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) dihimbau untuk berhati-hati.
Kepala BMKG menyebut, cuaca ekstrem dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, longsor, hingga angin puting beliung. Lebih lanjut, Dwi menjelaskan terdapat empat fenomena alam yang berpotensi terjadi dan menyebabkan cuaca ekstrem selama momen Nataru (Natal dan Tahun Baru). (Dilansir dari CNN Indonesia 21/12/2022)
Cuaca ekstrem salah satunya disebabkan oleh Peningkatan aktivitas monsun Asia yang memicu pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian Barat, Tengah, dan Selatan. Potensi pertumbuhan awan kumulonimbus mencapai presentase cakupan sebesar 75 persen atau termasuk dalam kategori frequent.
Kategori frequent sendiri berarti fenomena tersebut perlu untuk diwaspadai karena dapat mengganggu penerbangan. Pertumbuhan awan tinggi hitam te berpotensi terjadi di wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.
Fenomena tersebut diperkirakan akan terus berlangsung selama satu pekan, yakni mulai pada tanggal 21-27 Desember 2022.
Tak hanya awan kumulonimbus yang mengancam perjalanan mudik, gelombang air laut yang tinggi juga diperkirakan akan berlangsung selama periode cuaca ekstrem. Gelombang setinggi 2,5 – 4 meter diperkirakan akan menerjang kawasan perairan Aceh, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, Laut Bali, Laut Sumbawa, Laut Flores, Selat Sunda, Perairan selatan Banten, Perairan selatan Jawa, Perairan selatan Bali.
Oleh karena itu, pihak penyedia perjalanan jalur darat, laut, dan udara wajib mempersiapkan upaya mitigasi bencana yang mungkin terjadi. Sementara itu pemudik diharap waspada dan selalu mengutamakan keselamatan