Jatengkita.id – Api Abadi Mrapen adalah sebuah keajaiban alam yang terletak di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan. Fenomena ini berupa api yang terus menyala tanpa henti di segala cuaca dan belum padam selama berabad-abad.
Saat ini, Api Abadi Mrapen menjadi salah satu ikon budaya dan objek wisata yang menarik bagi wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
Sejarah Awal
Mengutip dari beberapa sumber, Api Abadi Mrapen berawal dari cerita runtuhnya Kerajaan Majapahit. Pada saat itu, Kesultanan Demak Bintoro menaklukkan Kerajaan Majapahit pada 1500-1518 Masehi. Penaklukan ini mengakhiri keberadaan Majapahit sebagai kerajaan Hindu terbesar di Jawa.
Raden Patah yang merupakan Raja Demak pertama, menaklukkan Majapahit dan Kerajaan Demak mengambil alih wilayah Majapahit yang tersisa. Hal tersebut membuat kerajaan Demak menjadi penguasa tunggal kerajaan Islam di Tanah Jawa.
Demak sebelumnya merupakan kadipaten di bawah Kerajaan Majapahit. Kerajaan ini memainkan peran penting dalam mengakhiri kekuasaan Majapahit dan penyebaran Islam di Jawa.
Raden Patah pada waktu itu memiliki keinginan menjadikan Kota Demak sebagai pusat pemerintahan, pusat perdagangan, dan juga penyebaran agama Islam ke seluruh Jawa.
Oleh sebab itu, sebagai lambang negara Islam, dibangunlah sebuah Masjid Agung di Demak. Pembangunannya menggunakan serambi yang sebelumnya merupakan pendopo Majapahit. Pendopo Majapahit diboyong ke Demak oleh pasukan yang dipimpin oleh Sunan Kalijaga.

Di sela-sela perjalanan membawa pendopo Majapahit, pasukan merasa kelelahan dan beristirahat ketika sampai di Mrapen. Mereka membutuhkan air untuk diminum.
Namun, karena tidak ada air minum di lokasi istirahat tersebut, Sunan Kalijaga yang diminta bantuannya, kemudian bersemedi dan memohon kepada Tuhan agar diberi air untuk pasukannya. Setelah bersemedi, Sunan Kalijaga menancapkan tongkatnya ke tanah yang kemudian dicabut.
Ketika dicabut, bukan air yang muncul tetapi api yang tidak bisa padam. Sejak saat itu, Api Abadi Mrapen konon telah muncul usai Sunan Kalijaga mencari sumber air untuk prajuritnya dengan cara menancapkan tongkatnya ke dalam tanah.
Seputar Grobogan : Tradisi Boyong Grobog dalam Peringatan Hari Jadi Kabupaten Grobogan
Potensi Wisata
Dalam sejarah kemunculannya, Api Abadi Mrapen sempat heboh karena pernah padam untuk pertama kalinya pada 25 September 2020. Hal ini sempat membuat masyarakat dan pemerintah kebingungan dan heran.
Namun setelah diselidiki, api tersebut padam karena kurangnya suplai gas alam. Setelah kejadian tersebut, pemerintah pun berupaya untuk menyalakan api hingga akhirnya kembali menyala pada tanggal 20 April 2021.
Api Abadi Mrapen kini menjadi daya tarik wisatawan. Selain karena fenomena yang unik, api ini dianggap memiliki nilai budaya dan spiritual bagi masyarakat setempat. Destinasi ini juga kerap kali digunakan untuk upacara tahunan Waisak oleh umat Buddha.
Api dari Mrapen juga sering dimanfaatkan sebagai sumber api obor dalam berbagai perhelatan olahraga nasional dan internasional, seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Asian Games.
Wisata ini kini dijaga dan telah dirancang dengan tujuan mengenalkan dan mengedukasi masyarakat luas tentang sejarah terjadinya Api Abadi Mrapen. Edukasi ini berbentuk sejarah dan nilai-nilai moral, serta falsafah Jawa yang terkandung di dalam cerita rakyat tersebut.
Follow akun instagram Jateng Kita untuk informasi menarik lainnya!