Jatengkita.id – Pasar Klithikan Pakuncen merupakan salah satu destinasi wisata belanja paling unik di Yogyakarta. Kawasan ini sangat cocok bagi wisatawan yang gemar berburu barang antik, barang bekas berkualitas, hingga koleksi langka yang sulit ditemukan di tempat lain.
Nama “klithikan” sendiri dalam bahasa Jawa merujuk pada barang-barang kecil atau barang bekas. Sejak awal pasar ini memang identik dengan aktivitas jual beli barang lawas yang memiliki nilai sejarah ataupun fungsi yang masih baik.
Keberadaan pasar ini merupakan hasil relokasi dari para pedagang klithikan yang dahulu berjualan di Jl. Mangkubumi, Jl. Asem Gede, hingga Alun-Alun Kidul. Pada masa itu, lokasinya tidak tertata dan belum memiliki kepastian hukum.
Pada era 1990–2000-an, sebelum dipindahkan, Pasar Klithikan kerap mendapat stigma sebagai tempat jual beli barang gelap atau hasil curian. Namun, sejak direlokasi dan diresmikan pada 11 November 2007, lokasi ini mengalami perubahan besar.
Pasar yang dulu hanya berupa lapak-lapak sederhana di pinggir jalan kini menjelma menjadi bangunan modern. Tempatnya jauh lebih nyaman, lengkap dengan fasilitas yang tertata. Area kiosnya rapi serta pengelolaan resmi menjamin keamanan dan ketertiban.
Transformasi ini membuat Pasar Klithikan Pakuncen bukan hanya menjadi sentra perdagangan barang bekas, tetapi juga menjadi destinasi wisata belanja sekaligus sejarah yang menarik dan layak dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah.
Setibanya di area pasar, pengunjung akan langsung disambut suasana khas pasar barang antik. Dimulai dari deretan kios yang penuh warna, aroma khas barang lawas, serta para pedagang yang ramah dan antusias melayani pembeli.
Pasar ini menawarkan beragam kategori barang yang tersusun berdasarkan zona tertentu. Ada zona barang antik yang menjadi favorit para kolektor. Zona ini menyediakan keramik vintage, uang kuno, jam tua, kamera analog, piringan hitam, hingga buku-buku langka yang memiliki nilai sejarah tinggi.

Zona elektronik bekas juga tak kalah menarik. Bagian ini menghadirkan berbagai perangkat lama seperti radio, ponsel jadul, speaker, dan komponen elektronik yang sering dicari untuk kebutuhan perbaikan maupun koleksi pribadi.
Bagi pecinta otomotif, zona spare part kendaraan di Pasar Klithikan Pakuncen menjadi area yang wajib dikunjungi. Di sini tersedia onderdil untuk motor dan mobil, baik baru maupun bekas, mulai dari part kecil hingga komponen besar yang jarang ditemukan di toko modern.
Sementara itu, terdapat pula zona pakaian dan aksesoris. Section ini menawarkan berbagai pilihan fashion bekas dengan kondisi yang masih sangat layak pakai. Ada jaket kulit, kemeja vintage, hingga tas dan dompet yang terdiri dari berbagai berdesain unik.
Keberagaman barang yang dijual inilah yang membuat Pasar Klithikan Pakuncen selalu ramai dikunjungi. Baik warga lokal maupun wisatawan ingin merasakan sensasi berburu harta karun di tengah kota Yogyakarta.
Menariknya lagi, para pedagang di Pasar Klithikan Pakuncen juga datang dari berbagai latar belakang. Ada yang merupakan kolektor yang menjual koleksi pribadinya. Ada pula pengepul barang-barang antik yang secara khusus mencari barang bernilai untuk dipasarkan kembali.
Meski beragam, mereka memiliki kesamaan dalam hal pengetahuan yang luas tentang barang yang dijual. Pengunjung sering mendapat cerita menarik mengenai asal-usul atau sejarah sebuah benda.
Pasar Klithikan Pakuncen buka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 22.00 WIB. Pengunjung yang ingin menjelajah pasar dengan lebih leluasa disarankan datang pada siang hari ketika suasana lebih sepi.
Namun bagi yang ingin menikmati atmosfer penuh kesibukan dan riuhnya proses tawar-menawar, sore hingga malam hari merupakan waktu terbaik. Pada saat itu, pasar biasanya dipadati pencari barang antik dari berbagai kalangan.
Baca juga: Pasar Barang Antik Solo Jadi yang Terbesar di Indonesia






