Jatengkita.id – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Setya Arinugroho, menyampaikan keprihatinannya atas bencana Jawa Tengah, seperti tanah longsor yang terjadi di sejumlah wilayah.
Ari, sapaan akrabnya, juga mengajak seluruh pemerintah kabupaten/kota memperkuat langkah mitigasi bencana, termasuk percepatan relokasi bagi warga terdampak.
“Kita mengajak seluruh pemerintah kabupaten dan kota serta masyarakat di Jawa Tengah untuk melakukan upaya mitigasi bencana dan sesegera mungkin melakukan relokasi warga yang terdampak,” ujar Ari dalam wawancara, Ahad, (30/11/2025).
Sementara itu, tim gabungan masih melakukan evakuasi di lokasi pemukiman yang tertimbun longsor. BPBD Jawa Tengah bersama berbagai instansi melakukan operasi penyelamatan hingga pencarian dinyatakan selesai pada 22 November di Kabupaten Cilacap.
Kemudian, di Banjarnegara, pencarian berlanjut hingga resmi ditutup pada 25 November. Sebagai bagian dari respons pemerintah, Pemprov Jawa Tengah bersama pemerintah kabupaten setempat mulai menyiapkan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak longsor.
Salah satu lokasi yang telah ditetapkan berada di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. Pemerintah menyiapkan lahan relokasi seluas sekitar 3,5–3,9 hektare yang akan digunakan untuk pembangunan huntara dan hunian tetap (huntap).

Pemerintah menargetkan pembangunan 50 unit huntara tahap awal dan total hingga 240 unit untuk menampung seluruh keluarga terdampak.
“Penyediaan huntara dan relokasi ke kawasan aman ini menjadi langkah nyata pemerintah dalam pemulihan pascabencana sekaligus bagian dari mitigasi jangka panjang agar masyarakat tidak kembali tinggal di zona rawan longsor.” ungkap Ari.
Selanjutnya pemerintah harus segera melakukan tindakan relokasi. Ari menegaskan bahwa relokasi menjadi langkah penting untuk memastikan keamanan warga ke depannya. Menurutnya, sejumlah titik hunian warga kini tidak lagi layak ditinggali akibat kerusakan parah.
“Kita harus merelokasi rumah dan pemukiman warga yang sekiranya tidak bisa ditinggali untuk mencari tempat yang aman agar masyarakat bisa tinggal sementara,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh relawan dan pihak yang bergerak cepat dalam membantu evakuasi korban.
Menurut Ari, ke depan perlu ada penguatan edukasi dan sosialisasi kebencanaan kepada masyarakat di seluruh kabupaten/kota. Hal ini bertujuan agar kesiapsiagaan bencana semakin meningkat.
“Kami mewakili Pemerintah Jawa Tengah memberikan apresiasi atas respon cepat para relawan. Juga mendorong sosialisasi kepada seluruh masyarakat agar kita semua siaga terhadap bencana,” pungkasnya.
Baca juga: Memahami Sejarah Kartasura, Pernah Jadi Ibu Kota Mataram






