10 Efek Samping Makan Buah Kering, Bisa Ganggu Pencernaan

10 Efek Samping Makan Buah Kering, Bisa Ganggu Pencernaan
(Gambar : istockphoto.com)

Jatengkita.id – Buah kering telah lama menjadi salah satu camilan favorit yang tidak hanya praktis tetapi juga kaya akan nutrisi. Dengan kandungan serat, vitamin, dan mineral yang melimpah, buah kering sering dianggap sebagai alternatif sehat untuk memenuhi kebutuhan gizi harian.

Rasanya yang manis dan daya tahannya yang lebih lama dibandingkan buah segar membuatnya semakin diminati, baik sebagai camilan sehari-hari maupun tambahan dalam berbagai hidangan. Namun, di balik manfaatnya, ada sisi lain yang perlu diwaspadai.

Jika dikonsumsi secara berlebihan atau tanpa memahami proses pengolahannya, buah kering dapat menimbulkan sejumlah efek samping yang berpotensi merugikan kesehatan. Dalam artikel ini, kita akan mengupas lebih dalam tentang 10 efek samping dari konsumsi buah kering, sehingga Anda dapat mengonsumsinya dengan lebih bijak dan tetap mendapatkan manfaat terbaiknya.

  1. Tinggi Kalori dan Gula

Buah kering memiliki kandungan kalori dan gula yang lebih tinggi dibandingkan buah segar karena proses pengeringan yang menghilangkan air. Hal ini membuat gula alami dalam buah menjadi lebih terkonsentrasi, sehingga satu porsi kecil buah kering bisa setara dengan beberapa porsi buah segar.

Konsumsi buah kering berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan secara signifikan. Kandungan gula yang tinggi berpotensi meningkatkan risiko diabetes tipe 2 jika asupan tidak dikontrol dengan baik. Gula alami yang terkonsentrasi juga dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba.

Agar aman mengonsumsinya, pilihlah buah kering tanpa tambahan gula (unsweetened) untuk mengurangi asupan gula. Konsumsilah dalam porsi kecil, seperti segenggam, untuk membatasi asupan kalori.

  1. Mengandung Sulfit

Sulfit sering ditambahkan pada buah kering untuk mempertahankan warna cerah dan memperpanjang masa simpan. Meskipun aman bagi sebagian besar orang, sulfit dapat memicu reaksi alergi pada individu yang sensitif.

Sulfit dapat menimbulkan gejala alergi, seperti gatal-gatal, ruam kulit, sakit kepala, atau sesak napas. Pada penderita asma, sulfit dapat memperburuk kondisi atau memicu serangan asma. Untuk mengonsumsinya, selalu baca label pada kemasan untuk memastikan produk bebas sulfit. Pilih buah kering organik atau yang tidak menggunakan bahan pengawet tambahan.

3. Risiko Gigi Berlubang

buah kering
(Gambar : istockphoto.com)

Tekstur lengket pada buah kering, seperti kismis, kurma, atau aprikot, cenderung menempel pada gigi. Kombinasi tekstur ini dengan kadar gula tinggi dapat mempercepat pembentukan plak pada gigi dan berisiko menyebabkan gigi berlubang dan kerusakan enamel.

Jika dibiarkan, kerusakan ini dapat berkembang menjadi infeksi pada gigi atau gusi. Untuk itu, setelah makan buah kering, segera berkumur dengan air atau menyikat gigi untuk membersihkan sisa-sisa gula. Konsumsilah buah kering bersamaan dengan makanan lain untuk mengurangi paparan langsung gula pada gigi.

4. Mengganggu Pencernaan

Buah kering, seperti prune dan kurma, dikenal kaya akan serat yang bermanfaat untuk pencernaan. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, serat yang tinggi ini justru dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan.

Efek samping yang dituimbulkan bisa berupa perut kembung, diare, atau bahkan sembelit akibat asupan serat yang terlalu banyak. Fruktosa dalam buah kering dapat memicu gangguan pencernaan pada individu yang memiliki intoleransi terhadap fruktosa.

Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi buah kering dalam jumlah moderat, sekitar 2-3 porsi kecil per-hari. Pastikan untuk minum cukup air agar serat dapat dicerna dengan baik oleh tubuh.

5. Mengandung Lemak Trans Tersembunyi

Beberapa jenis buah kering yang diproses, seperti pisang kering atau apel goreng, sering kali digoreng atau dilapisi minyak. Proses ini dapat meningkatkan kandungan lemak trans yang berbahaya bagi kesehatan.

Buah kering dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang berisiko memicu penyakit jantung. Selain itu  juga bisa membahayakan kesehatan pembuluh darah jika dikonsumsi secara rutin. Tips aman mengonsumsinya adalah menghindari buah kering yang digoreng atau dilapisi gula. Pilihlah buah kering yang diproses secara alami tanpa tambahan minyak atau penggorengan.

Kunjungi kami di instagram untuk info menarik lainnya : Jatengkita.id

6. Potensi Peningkatan Gula Darah

(Gambar : istockphoto.com)

Kandungan gula alami dalam buah kering, meskipun berasal dari buah, tetap dapat menyebabkan lonjakan gula darah, terutama pada penderita diabetes. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu.

Hal ini juga berisiko komplikasi jangka panjang akibat peningkatan gula darah secara konsisten. Untuk itu, pilihlah buah kering dengan indeks glikemik rendah, seperti aprikot atau almond. Konsumsilah buah kering bersama makanan yang mengandung protein atau lemak sehat untuk menstabilkan gula darah.

7. Mengandung Tambahan Pewarna dan Perasa

Untuk meningkatkan daya tarik visual dan rasa, beberapa produsen menambahkan pewarna dan perasa buatan pada buah kering. Bahan tambahan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan jika dikonsumsi secara terus-menerus.

Hal ini dapat menimbulkan alergi atau reaksi sensitivitas terhadap bahan kimia tambahan. Selain itu juga risiko jangka panjang seperti gangguan hormon atau efek karsinogenik. Tips mencegahnya adalah pilih produk yang mencantumkan “tanpa pewarna atau perasa buatan” pada label kemasannya. Jika memungkinkan, buat buah kering sendiri di rumah dengan cara mengeringkan buah segar secara alami.

8. Berisiko Menyebabkan Ketergantungan pada Camilan Manis

Buah kering memiliki rasa manis yang alami. Tetapi, kandungan gulanya yang tinggi dapat membuat Anda terbiasa dengan makanan manis. Kebiasaan ini dapat berdampak buruk pada pola makan sehari-hari karena memicu keinginan untuk terus mengonsumsi camilan manis lainnya.

Kesulitan mengurangi asupan gula harian dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolik. Hal tersebut juga dapat meningkatkan kemungkinan mengonsumsi camilan manis olahan dengan gula tambahan, seperti kue atau cokelat.

Karena itu, kombinasikan buah kering dengan camilan sehat lainnya, seperti kacang-kacangan atau biji-bijian untuk mengurangi rasa manis berlebihan dan menambah asupan protein serta lemak sehat. Batasi konsumsi buah kering dalam porsi kecil untuk mencegah kebiasaan ngemil berlebihan.

9. Mengandung Aflatoksin pada Buah yang Tidak Terawat

(Ilustrasi : istockphoto.com)

Buah kering yang disimpan dalam kondisi yang tidak tepat, seperti di tempat yang lembap atau terkena sinar matahari langsung, berisiko terkontaminasi jamur. Jamur ini dapat menghasilkan aflatoksin, yaitu senyawa beracun yang dapat membahayakan kesehatan tubuh.

Risiko keracunan makanan yang ditandai dengan gejala seperti mual, muntah, atau diare. Dalam jangka panjang, aflatoksin dapat menyebabkan kerusakan hati dan meningkatkan risiko kanker hati. Anda perlu menyimpan buah kering di tempat yang kering, sejuk, dan terlindung dari paparan sinar matahari langsung untuk mencegah pertumbuhan jamur.

Pastikan untuk membeli buah kering dari produsen terpercaya yang menjaga standar kebersihan dan kualitas. Jika buah kering terlihat berjamur atau berubah warna, segera buang dan jangan dikonsumsi.

10. Tidak Cocok untuk Penderita Gangguan Pencernaan Tertentu

Bagi individu yang memiliki gangguan pencernaan tertentu, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) atau intoleransi fruktosa, buah kering dapat memicu gejala yang tidak nyaman. Kandungan serat tinggi dan fruktosa dalam buah kering dapat memperburuk kondisi pencernaan.

Hal tersebut dapat memperparah gejala IBS, seperti perut kembung, diare, atau sembelit. Selain itu juga menyebabkan ketidaknyamanan perut pada individu yang memiliki sensitivitas terhadap fruktosa atau serat tinggi.

Jika memiliki gangguan pencernaan, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi buah kering secara rutin. Pilih jenis buah kering yang lebih rendah kandungan seratnya, seperti aprikot, dan konsumsilah dalam jumlah kecil. Pastikan untuk mengonsumsi banyak air saat makan buah kering untuk membantu sistem pencernaan.

Baca juga : Manfaat Kurma Bagi Kesehatan : Makanan Alami yang Kaya Gizi