Memaknai Tradisi Nasi Tumpeng dalam Perayaan Kemerdekaan

Memaknai Tradisi Nasi Tumpeng dalam Perayaan Kemerdekaan
Kreasi nasi tumpeng untuk perayaan Kemerdekaan 17 Agustus (Gambar: Pinterest)

Jatengkita.id – Sebagai ikon kuliner Nusantara, nasi tumpeng identik dengan masyarakat Jawa ketika merayakan hari besar, seperti perayaan Kemerdekaan 17 Agustus.

Makanan tersebut merupakan hidangan nasi kuning berbentuk kerucut dengan isian aneka lauk pauk yang ditempatkan dalam satu nampan berukuran besar. Kehadirannya disajikan baik bersifat  formal, maupun non-formal.

Sajian nasi tumpeng saat perayaan malam 17 Agustus merupakan salah satu tradisi yang dilakukan masyarakat sejak lama.

Hal ini dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur atas keselamatan atau berkah dari tuhan Yang Maha Esa, solidaritas, dan keberhasilan. Tak hanya wujud perayaan semata, tetapi juga sarana memperkuat ikatan sosial.

Memperingati peristiwa penting seperti Agustusan dengan membuat nasi tumpeng juga bertujuan menyampaikan keinginan tertentu agar hajat terkabul.

Tumpeng memang sarat dengan makna. Apabila dipahami, kehadirannya bertujuan mengingatkan manusia akan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Nasi tumpeng memiliki kekuatan untuk menciptakan hubungan yang sifatnya vertikal antara manusia dengan Sang Pencipta.

Selain itu juga hubungan secara horizontal, yaitu antara manusia dan sesama. Menyajikan makanan tersebut dalam acara sakral merupakan bentuk terima kasih manusia dan keinginannya.

Dalam budaya masyarakat Jawa sendiri, tumpeng selalu dihidangkan pada perayaan malam 17 Agustus sebagai suatu hal yang wajib. Biasanya setiap perayaan menggunakan tumpeng dan kelengkapan di dalamnya sesuai dengan tujuan atau harapan yang hendak dicapai oleh pemangku hajat.

Penempatan nasi yang menjulang keatas merupakan harapan agar kehidupan semakin menuju kearah yang lebih baik. Selain itu, penyajian tumpeng sebagai rasa kebersamaan dibuktikan dengan acara makan bersama setelah pemotongan nasi.

Ritual memotong nasi tumpeng melengkapi kesan kebersamaan dan kekeluargaan. Kehadiran semua orang yang duduk dan doa bersama bertujuan untuk menghargai kerjasama dan persatuan dalam mengupayakan kesuksesan acara.

Oleh karena itu, budaya tumpeng ini menjadi ajang saling mengenal, berkumpul, dan mempererat hubungan sosial masyarakat.

nasi tumpeng
(Gambar: istockphoto.com)

Hal ini membuktikan, bahwa wujud manusia dalam menjaga keharmonisan dan nilai-nilai hidup lainnya, menjadi dasar persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia.

Baca juga: Memahami Tradisi Ingkung dalam Budaya Selamatan Masyarakat Jawa

Dalam konteks budaya Jawa, tumpeng lebih menekankan pada ungkapan rasa syukur manusia kepada Tuhan dan sebuah harapan.

Kehadiran tumpeng dianggap krusial sebagai sarana dari manusia untuk memohon kepada tuhan, agar mendapatkan perlindungan, keselamatan, kesejahteraan, keharmonisan, dan harapan terhadap lingkungan yang lebih baik.

Susunan tumpeng beserta lauk-pauknya juga mengartikan sebuah makna keseimbangan kehidupan dan keberagaman masyarakat. 

Tumpeng juga dimaknai sebagai lambang kehidupan. Di mana letak nasi yang berada di tengah sebagai simbol manusia. Kemudian nasinya yang dibuat kerucut menjulang tinggi keatas, adalah harapan agar kehidupan kita naik level.

Sedangkan isian lauk pauk yang bervariasi, dimaknai simbol alam beserta isinya. Umumnya, isian lauk pauk yang pasti ada pada nasi tumpeng berupa ayam. Simbol ini melambangkan penghormatan kepada Tuhan, hati yang tenang, dan kesabaran.

Selain itu ada telur, yang melambangkan kesamaan derajat manusia. Dan juga urap, yang melambangkan kesuburan dan berbagai potensi alam. Adapun lauk pauk lain sebagai pelengkap, mewakili kekayaan alam beserta flora dan fauna.

Semua bahan makanan yang ada dalam nasi tumpeng dipahami bahwa tumpeng bukanlah sekadar sajian nasi, tetapi sebuah simbol yang mempunyai banyak makna. Maka, bagi masyarakat, tumpeng dianggap sebagai simbol kemurnian.

Bentuk tumpeng yang tinggi dan nasi kuning yang tidak bercampur dengan warna lain melambangkan kesucian.

Follow akun instagram Jateng Kita untuk informasi menarik lainnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *