Stop! Jauhi 7 Kebiasaan Penyebab Dompet Bapet

Stop! Jauhi 7 Kebiasaan Penyebab Dompet Bapet
(Gambar : istockphoto.com)

Jatengkita.id – Akhir bulan sering kali menjadi waktu yang menegangkan bagi banyak orang. Dompet bapet dan saldo rekening yang nyaris kosong menjadi realitas pahit yang kerap dihadapi, terutama jika tidak ada perencanaan keuangan yang matang.

Masalah ini biasanya berakar pada kebiasaan buruk yang sering dianggap remeh, namun ternyata memiliki dampak besar terhadap stabilitas keuangan.

Agar tidak terjebak dalam siklus yang sama setiap bulan, mari kita pelajari lebih dalam tentang tujuh kebiasaan buruk yang sering menjadi biang keladi dompet bapet setiap akhir bulan, serta cara mengatasinya.

  1. Belanja Impulsif Tanpa Perencanaan

Belanja impulsif atau membeli barang tanpa pikir panjang, adalah salah satu penyebab utama pengeluaran yang tidak terkendali. Diskon besar, promo menarik, atau iklan media sosial sering kali menggoda kita untuk membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Dampaknya adalah pengeluaran yang membengkak tanpa disadari, sehingga dana untuk kebutuhan utama sering kali terpakai. Barang yang dibeli secara impulsif sering kali tidak berguna dan justru hanya menjadi tumpukan di rumah.

Solusinya adalah membuat daftar belanja sebelum pergi ke toko atau belanja online dan patuhi daftar tersebut. Hindari belanja saat lapar atau lelah, karena kondisi ini dapat memengaruhi keputusan Anda untuk membeli barang yang tidak perlu.

Terapkan aturan “24 jam” sebelum membeli barang mahal untuk memastikan apakah itu benar-benar dibutuhkan.

  1. Sering Nongkrong di Kafe Mewah

Minum kopi di kafe mewah sudah menjadi gaya hidup, terutama bagi generasi milenial dan Gen Z. Namun, jika dilakukan terlalu sering, kebiasaan ini dapat menjadi beban finansial yang signifikan.

Dampaknya, biaya nongkrong yang terakumulasi dalam sebulan bisa mencapai jumlah yang cukup besar. Uang yang seharusnya ditabung habis untuk kepuasan sementara.

Solusi yang bisa diterapkan adalah mengurangi frekuensi nongkrong di kafe. Misalnya, tetapkan jadwal satu atau dua kali sebulan.

Buat kopi sendiri di rumah, atau gunakan alat seperti french press atau mesin kopi sederhana untuk pengalaman yang lebih hemat.

  1. Berlangganan Banyak Layanan Streaming

Layanan streaming seperti Netflix, Disney+, Spotify, dan lainnya memang menyenangkan. Tetapi, biaya langganan yang terus berjalan bisa menjadi pengeluaran besar jika tidak dikelola dengan bijak.

Hal ini berdampak pada pengeluaran rutin yang tidak terasa, tetapi membebani anggaran bulanan. Beberapa layanan jarang digunakan tetapi tetap dibayar karena lupa membatalkan langganan.

Solusi untuk masalah ini adalah memilih satu atau dua layanan yang paling sering digunakan dan hentikan langganan lainnya. Manfaatkan fitur berbagi akun jika diizinkan oleh platform untuk menghemat biaya.

Kunjungi kami di Instagram : jatengkita.id

  1. Mengandalkan Layanan Pesan Antar Makanan

Layanan pesan antar seperti ojek online mempermudah akses makanan. Tetapi, biayanya sering kali jauh lebih mahal dibandingkan memasak sendiri.

Dampaknya, biaya tambahan seperti ongkos kirim dan pajak membuat harga makanan membengkak. Selain itu juga adanya ketergantungan pada layanan ini dapat mengurangi kemampuan mengatur waktu dan anggaran.

Masak makanan sendiri di rumah bisa menjadi solusi. Selain lebih hemat, memasak juga memberi Anda kendali atas bahan makanan yang digunakan. Jika memesan makanan, gunakan promo atau diskon untuk mengurangi biaya.

belanja impulsif jadi kebiasaan bikin dompet bapet
(Gambar : istockphoto.com)
  1. Mengabaikan Pengeluaran Kecil

Pengeluaran kecil seperti membeli minuman kemasan, camilan, atau membayar parkir sering kali dianggap sepele. Namun, jika diakumulasi, pengeluaran kecil ini dapat menjadi beban besar dalam sebulan.

Dampaknya adalah kebocoran anggaran tanpa disadari, sehingga sulit mengontrol pengeluaran. Tidak ada catatan jelas ke mana uang Anda habis.

Oleh karena itu, penting untuk mencatat semua pengeluaran, termasuk yang kecil sekalipun. Dengan begitu, Anda dapat mengevaluasi pola pengeluaran dan menyesuaikan kebiasaan Anda. Kurangi kebiasaan membeli minuman atau camilan dari luar dengan membawa bekal sendiri.

  1. Menggunakan Kartu Kredit Secara Berlebihan

Kemudahan menggunakan kartu kredit sering kali membuat seseorang tergoda untuk berbelanja lebih dari kemampuan. Inilah yang membuat dompet bapet dan jika tidak terkendali, kebiasaan ini dapat memicu utang yang sulit dilunasi.

Hal ini berdampak pada tagihan kartu kredit yang membengkak, terutama jika hanya membayar jumlah minimum. Dampak lain adalah adanya beban bunga yang tinggi jika terlambat membayar.

Untuk itu, gunakan kartu kredit hanya untuk kebutuhan penting dan hindari menggunakannya untuk pembelian impulsif. Bayarlah tagihan kartu kredit secara penuh setiap bulan untuk menghindari bunga.

  1. Tidak Membuat Anggaran Bulanan

Tanpa anggaran, pengeluaran sering kali tidak terkontrol. Banyak orang merasa uangnya habis sebelum akhir bulan karena tidak tahu berapa yang sebenarnya bisa mereka keluarkan.

Hal ini menyebabkan tidak adanya alokasi untuk tabungan atau dana darurat. Pengeluaran sering kali melebihi pemasukan yang ujungnya dapat menyebabkan utang.

Untuk itu, buatlah anggaran bulanan dengan membagi pemasukan ke dalam beberapa kategori, seperti kebutuhan pokok, hiburan, dan tabungan. Gunakan aplikasi keuangan atau spreadsheet untuk membantu memonitor anggaran Anda.

Kebiasaan buruk dalam mengelola keuangan sering kali terjadi tanpa disadari, tetapi dampaknya dapat dirasakan setiap akhir bulan. Untuk menghindari situasi sulit ini, penting untuk mengenali kebiasaan buruk tersebut dan mulai mengambil langkah kecil untuk memperbaikinya.

Ingatlah bahwa mengubah pola pengeluaran membutuhkan waktu dan disiplin. Dengan perencanaan yang tepat, Anda dapat menjaga keuangan tetap sehat sepanjang bulan, mengurangi stres, dan bahkan mulai menabung untuk masa depan.

Anda mungkin suka : Frugal Living, Kunci Keseimbangan Antara Hemat dan Kualitas Hidup