Jatengkita.id – Pemerintah terus mempercepat pembangunan infrastruktur jalan tol guna mendukung kelancaran mobilitas masyarakat, terutama selama musim libur besar seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru). Salah satu proyek yang menjadi sorotan adalah Tol Solo-Yogyakarta-NYIA (New Yogyakarta International Airport) Kulonprogo.
Segmen Klaten-Prambanan sepanjang 8.6 kilometer dijadwalkan siap difungsionalkan awal Desember 2024. Keberadaan tol ini diharapkan mampu mengurangi kemacetan, mempercepat waktu tempuh, dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan selama arus mudik dan balik Nataru.
Tol Klaten-Prambanan : Melengkapi Seksi Kartasura-Klaten

Menurut Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, Segmen Klaten-Prambanan merupakan bagian dari Seksi Kartasura-Purwomartani. Segmen ini melengkapi Seksi Kartasura-Klaten yang telah beroperasi sejak Oktober 2024 sepanjang 20.1 kilometer.
Difungsikannya segmen ini akan menyediakan total akses sepanjang 28.7 kilometer untuk memfasilitasi perjalanan antara Solo dan Yogyakarta.
“Pekerjaan konstruksi Segmen Klaten-Prambanan sudah selesai. Saat ini kami hanya menyelesaikan kelengkapan-kelengkapan yang dibutuhkan, seperti penerangan jalan. Insyaallah awal Desember 2024 ruas ini sudah bisa difungsionalkan,” jelas Dody dalam kunjungan kerjanya di Klaten, Jawa Tengah pada Ahad (17/11/2024).
Penerangan jalan menjadi prioritas utama, mengingat banyak pemudik yang diperkirakan tiba di wilayah ini pada malam hari atau dini hari. Fasilitas ini diharapkan dapat menekan angka kecelakaan di jalur nasional yang sebelumnya sering menjadi pilihan pemudik.
Manfaat Tol Solo-Yogyakarta-NYIA bagi Arus Mudik
Tol Solo-Yogyakarta-NYIA dibangun dengan panjang total 96.57 kilometer menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dengan total investasi sebesar 27.49 triliun.
Tol ini dirancang untuk mendukung konektivitas antara Solo, Yogyakarta, hingga Bandara NYIA Kulonprogo. Setelah selesai, tol ini akan terintegrasi dengan Tol Yogyakarta-Bawen dan Tol Semarang-Solo, sehingga menciptakan jaringan jalan bebas hambatan yang strategis di Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta.
Adapun manfaat signifikan yang ditawarkan dari tol ini diantaranya adalah sebagai berikut.
- Pengurangan Kemacetan
Dengan difungsikannya Segmen Klaten-Prambanan, beban pada jalan nasional yang selama ini menjadi andalan pemudik akan berkurang drastis. Pengurangan volume kendaraan di jalan arteri diperkirakan akan meningkatkan kelancaran perjalanan, terutama selama puncak arus mudik dan balik.
- Peningkatan Waktu Tempuh
Jalan tol memungkinkan perjalanan lebih singkat dan efisien. Pemudik yang biasanya memerlukan waktu lebih lama melalui jalur biasa akan menikmati perjalanan yang lebih cepat dengan adanya tol ini.
- Keselamatan yang Lebih Tinggi
Dibandingkan dengan jalan nasional yang kerap padat dan rawan kecelakaan, tol menawarkan standar keamanan lebih baik. Ruas Klaten-Prambanan yang akan difungsionalkan selama 24 jam dilengkapi penerangan jalan, sehingga memberikan kenyamanan ekstra bagi pengguna.
Perkembangan Pembangunan dan Target Penyelesaian

Tol Solo-Yogyakarta-NYIA dirancang dalam tiga tahap pembangunan.
- Tahap 1 : Kartasura-Purwomartani
Seksi ini mencakup Segmen Klaten-Prambanan yang akan difungsionalkan pada Desember 2024. Seluruh seksi Kartasura-Purwomartani dijadwalkan beroperasi penuh pada akhir 2025.
- Tahap 2 : Purwomartani-Ring Road Yogyakarta
Fase ini akan menghubungkan tol dengan area dalam Kota Yogyakarta untuk memberikan akses strategis ke pusat kota dan sekitarnya.
- Tahap 3 : Ring Road Yogyakarta-NYIA Kulonprogo
Adapun tahap terakhir akan menghubungkan tol hingga Bandara NYIA untuk mendukung kemudahan akses bagi wisatawan dan pelaku bisnis. Target penyelesaian tahap ini adalah 2027.
Dukungan Ekonomi dan Sosial
Selain manfaat langsung bagi pengguna jalan, kehadiran Tol Solo-Yogyakarta-NYIA diproyeksikan memberikan dampak positif pada berbagai sektor.
- Pertumbuhan Ekonomi
Peningkatan konektivitas akan mempercepat distribusi barang dan jasa. Akses yang lebih baik ke kawasan produktif, seperti industri dan pariwisata, juga akan mendorong investasi di Jawa Tengah dan DIY.
- Dukungan Pariwisata
Dengan tol yang menghubungkan Solo, Yogyakarta, dan Bandara NYIA, kawasan ini akan semakin menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Destinasi wisata seperti Candi Borobudur, Prambanan, dan kawasan Malioboro akan lebih mudah diakses.
- Peningkatan Mobilitas Penduduk
Tol ini akan mempermudah perjalanan harian maupun jarak jauh bagi masyarakat setempat, sehingga dapat memperkuat integrasi antarwilayah.

Tantangan dalam Implementasi
Meski menjanjikan banyak manfaat, proyek ini juga menghadapi sejumlah tantangan.
- Penyelesaian Tepat Waktu
Dengan target penyelesaian penuh pada 2027, pemerintah dan pihak pelaksana harus memastikan tidak ada kendala signifikan yang dapat menghambat progres pembangunan.
- Penyediaan Fasilitas Pendukung
Kelengkapan fasilitas seperti rest area, penerangan, dan rambu lalu lintas menjadi prioritas agar pengguna dapat menikmati perjalanan yang aman dan nyaman.
- Koordinasi Antarwilayah
Integrasi dengan tol-tol lain, seperti Tol Yogyakarta-Bawen dan Tol Semarang-Solo, memerlukan koordinasi lintas provinsi yang solid untuk memastikan konektivitas maksimal.
Harapan untuk Musim Libur Nataru 2024/2025
Dengan pembukaan fungsional Segmen Klaten-Prambanan, pemerintah berharap arus mudik Natal dan Tahun Baru dapat berjalan lancar. Pengguna jalan akan menikmati pengalaman berkendara yang lebih baik, sementara beban jalan nasional dapat diminimalkan.
Keberhasilan pengoperasian segmen ini juga diharapkan menjadi langkah awal menuju penyelesaian penuh Tol Solo-Yogyakarta-NYIA pada 2027. Diharapkan dapat membawa dampak jangka panjang bagi pembangunan wilayah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Tol ini tidak hanya menjadi jalur transportasi, tetapi juga simbol kemajuan infrastruktur yang mendukung integrasi ekonomi dan sosial di Jawa Tengah dan DIY. Pemerintah mengajak masyarakat untuk mendukung upaya pembangunan ini demi masa depan yang lebih baik.
Artikel terkait : Tol Solo-Yogyakarta Diharapkan Bisa Kembangkan Ekonomi dan Pariwisata