Jatengkita.id – Tanah bergerak merusak beberapa desa di Kabupaten Brebes sejak Kamis (17/04/2025) dini hari. Data sementara mencatat sebanyak 353 warga diungsikan ke tempat yang lebih aman atau di tenda yang telah didirikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes.
BPBD juga merilis rincian rumah yang rusak di masing-masing dukuh yang terdampak. Dukuh Krajan menjadi yang paling parah dengan 17 rumah rusak berat dan 3 terancam. Kemudian di Dukuh Babakan ada 9 rumah rusak berat dan 53 rumah terancam.
Disusul Dukuh Karanganyar dengan kerusakan berat sebanyak 3 rumah. Terakhir, ada Dukung Cupang Bungur dengan 11 rumah terancam.
Selain rumah warga, fasilitas umum seperti jalan juga terdampak bencana ini. Kerusakan yang terjadi sangat parah, sehingga tidak lagi bisa dilalui.
Laporan awal BPBD menyebut bahwa tanah bergerak muncul pertama kali di titik koordinat Dukuh Krajan mengarah ke barat laut dengan kemiringan 60 derajat. BPBD merespon bencana tanah bergerak ini dengan sigap. Evakuasi langsung dilakukan serta penanganan darurat lainnya.
Selain mendirikan dua tenda pengungsian, BPBD juga telah berkoordinasi dengan pihak PLN untuk memutus aliran listrik. Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya potensi bahaya lain.
Selain itu, analisis kebutuhan logistik tambahan juga dilakukan, menyusul antisipasi potensi longsor susulan. Perlengkapan pengungsian warga seperti kasur dan selimut saat ini menjadi yang paling mendesak dibutuhkan oleh warga.
Pihak BPBD Brebes menyebut bahwa pergerakan tanah masih terus terjadi. Hal ini mengingat kondisi hujan yang dimungkinkan masih akan turun dalam beberapa hari ke depan. Karenanya, warga diminta untuk tetap waspada.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes akan bekerja sama dengan Badan Geologi untuk melakukan asesmen bencana ini. Hasil kajian tersebut nantinya akan membantu untuk memutuskan apakah warga perlu direlokasi atau tidak.
Baca juga : Banjir Brebes : Kerugian, Evakuasi, dan Pemulihan
Follow akun instagram Jateng Kita untuk informasi menarik lainnya!
