5 Film Komedi Korea Rating Terbaik, Cocok Buat Weekendmu

5 Film Komedi Korea Rating Terbaik, Cocok Buat Weekendmu
Hot Young bloods (Gambar : viu.com)

Jatengkita.id – Korea Selatan terkenal dengan kemampuannya dalam menghadirkan humor yang segar dan menghibur melalui film-film mereka. Dengan beragam tema dan gaya, film komedi Korea telah berhasil menarik perhatian penonton di seluruh dunia.

Kemasannya menawarkan tawa dan hiburan yang tak terlupakan. Beberapa film ini tidak hanya mendapatkan pujian dari kritikus. Tetapi, juga berhasil meraih rating tinggi berkat cerita yang menarik, karakter yang berkesan, dan dialog yang cerdas.

Dalam artikel ini, kami telah mengumpulkan 5 film komedi Korea dengan rating tertinggi yang pastinya akan menghibur Anda. Setiap film dalam daftar ini memiliki daya tarik unik, mulai dari komedi romantis yang penuh dengan momen-momen lucu hingga satir sosial yang tajam.

Jika Anda mencari hiburan yang bisa membuat Anda tertawa terbahak-bahak, daftar ini adalah panduan yang sempurna untuk menemukan film komedi Korea terbaik yang layak ditonton. Berikut ini beberapa rekomendasi film komedia korea dengan rating terbaik.

  1. Twenty
Film komedi Korea
(Gambar : Pinterest)

Twenty adalah film komedi Korea yang mengisahkan tentang tiga pria yang menjalin persahabatan sejak SMA. Mereka terikat oleh ketertarikan pada seorang wanita yang sama. Kyung-jae (Kang Ha-neul) adalah seorang pemalu yang bercita-cita bekerja di perusahaan besar.

Dong-woo (Lee Junho) memiliki impian menjadi pembuat manhwa (komik Korea), sementara Chi-ho (Kim Woo-bin) adalah seorang playboy yang hanya tertarik pada kesenangan, pacaran, dan hubungan seksual. Saat mereka mencapai usia 20 tahun dan lulus SMA, ketiganya berusaha mengejar impian masing-masing sambil menghadapi berbagai tantangan berat.

Disutradarai dan ditulis oleh Lee Byeong-heon, film ini menghadirkan materi yang familiar namun tetap menarik. Film ini menggambarkan transisi dari kehidupan remaja yang idealis menuju realitas dewasa yang sering kali lebih keras.

Twenty menyoroti dua masalah utama yang dihadapi ketiga karakter, yaitu perjuangan mereka dengan impian karier dan masalah percintaan. Film ini berhasil memberikan gambaran yang cukup akurat tentang perjalanan seseorang dari masa remaja penuh harapan ke dunia dewasa yang penuh tantangan.

Dengan menghadirkan berbagai situasi yang dapat membuat penonton merasa terhubung dengan karakter-karakternya, film ini memiliki potensi untuk menjadi cerita coming-of-age yang kuat. Namun, meskipun ada banyak elemen komedi yang diharapkan, film ini cenderung terlalu banyak menyuntikkan lelucon, yang bisa mengurangi dampak emosional dari kisahnya.

  1. Hot Young Bloods

Hot Young Bloods (피끓는 청춘) merupakan film Korea yang pertama kali dirilis pada tahun 2014 dan bisa segera disaksikan di aplikasi Viu dengan subtitle Indonesia. Film Korea ini disutradarai dan ditulis oleh Lee Yeon Woo dan berfokus pada persaingan, persahabatan, dan cinta rahasia yang terjadi di sebuah sekolah menengah atas di Heongseong.

Film komedi Korea berjudul Hot Young Bloods ini bertaburkan bintang muda yang rupawan juga, lho. Diketahui bahwa Hot Young Bloods dibintangi oleh Lee Jong Suk, Park Bo Young, Kim Young Kwang, hingga Lee Se Young. Aktris senior Ra Mi Ran juga bergabung dalam film romansa komedi ini.

Berlatar di pinggiran kota pada tahun 1982, Hot Young Bloods mengisahkan Young-sook (Park Bo-young) yang merupakan seorang pemimpin geng perempuan yang ditakuti di SMK Pertanian Hongseong. Meskipun dikenal karena ketangguhan dan sikapnya yang kasar, dia diam-diam menaruh hati pada Joong-gil (Lee Jong-suk), seorang playboy terkenal di sekolah.

Joong-gil, yang dikenal sebagai Casanova legendaris, memiliki reputasi memikat hati semua gadis di sekolah kecuali Young-sook. Gwang-sik (Kim Young-Kwang), pemimpin geng pria dari sekolah saingan, menganggap Young-sook sebagai pacarnya.

Kehadiran siswi pindahan baru (Lee Se-young) dari Seoul menambah kompleksitas situasi. So-hee, yang cantik dan berbeda dari gadis-gadis lain, membuat Joong-gil langsung jatuh cinta padanya. Young-sook merasa cemburu dan terlibat pertengkaran dengan So-hee untuk mencegah gadis baru itu mengambil perhatian Joong-gil.

Sementara itu, Gwang-sik, yang merasa curiga terhadap hubungan antara Young-sook dan Joong-gil, menggoda So-hee untuk memancing Joong-gil dan memperkeruh suasana.

  1. The Bros
This may contain: the bros are sitting on a bench together
(Gambar : Pinterest)

Dalam film The Bros yang disutradarai oleh Jang Yoo-Jeong, penonton diajak untuk mengikuti kisah dua bersaudara, Lee Suk Bong dan Lee Joo-Bong, yang jarang bertemu setelah sekian lama. Suk Bong, seorang guru sejarah Korea, memiliki ambisi besar untuk menjadi seperti Indiana Jones.

Ia bahkan tidak ragu untuk berhutang demi membiayai pencariannya akan harta karun dan peninggalan sejarah yang sangat diidamkannya. Di sisi lain, Joo-Bong adalah seorang pimpinan tim di sebuah firma arsitektur yang sukses.

Namun, ia memiliki impian untuk hidup di Jerman meskipun telah mencapai banyak hal dalam karirnya. Meskipun mereka memiliki tujuan hidup yang sangat berbeda, kedua saudara ini terpaksa bersatu ketika mendengar kabar kematian ayah mereka.

Kembali ke kampung halaman mereka yang kaya akan budaya, Suk Bong dan Joo-Bong memutuskan untuk bersama-sama menjalani perjalanan mencari harta karun tersembunyi. Dalam pencarian ini, film menggabungkan elemen aksi dengan sentuhan komedi yang disajikan oleh pemeran utama, seperti Ma Dong-Seok, Lee Dong-Hwi, dan Jo Woo-Jin.

Film komedi Korea yang berjudul The Bros menjadi perpaduan menarik antara aksi dan komedi. Tontonan ini menghadirkan cerita yang tak hanya memukau melalui petualangan mencari harta, tetapi juga menyentuh tema dinamika hubungan keluarga.

Meski terpisah selama bertahun-tahun dan memiliki pandangan hidup yang berbeda, Suk Bong dan Joo-Bong menemukan bahwa kebersamaan dalam pencarian harta karun membuka lembaran baru dalam hubungan keluarga mereka.

Film The Bros ini menghadirkan kehangatan keluarga dan liku-liku kehidupan yang dapat dirasakan oleh penonton. Dengan latar pedesaan yang memesona, film yang bertajuk The Bros berhasil menciptakan suasana yang mengundang penonton untuk meresapi keunikan perjalanan kedua bersaudara ini.

  1. 6/45
(Gambar : Pinterest)

Park Chun-woo (Go Kyung-pyo) adalah seorang tentara yang bertugas di perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan. Suatu hari, ia menerima tiket lotre yang ternyata memenangkan hadiah sebesar 5.7 miliar won. Namun, ia hanya bisa menukarkan tiket tersebut setelah masa wajib militernya selesai.

Selama bertugas, tiket tersebut terbawa angin dan melintasi perbatasan, kemudian ditemukan oleh seorang perwira Korea Utara bernama Ri Young-ho (Lee Yi-kyung) dan rekannya Cheol-jin (Kim Min-ho). Mereka segera menyadari bahwa tiket itu adalah tiket pemenang.

Situasi menjadi semakin rumit ketika lebih banyak tentara dari kedua belah pihak mengetahui tentang tiket tersebut, yang kemudian memicu perselisihan mengenai cara mendapatkan dan membagi hadiah.

Film komedi Korea 6/45 adalah karya kedua Park Gyu-tae sebagai sutradara setelah film pertamanya berjudul Bunt yang dirilis pada tahun 2007. Selain sebagai sutradara, Park Gyu-tae juga menulis naskah film ini dan didukung oleh berbagai bintang terkenal Korea Selatan.

Film ini mengangkat premis sederhana, yaitu bagaimana jika sebuah tiket lotre pemenang yang awalnya dimiliki oleh tentara Korea Selatan terbawa angin dan ditemukan oleh tentara Korea Utara?

Dengan latar belakang konflik yang masih berlangsung, film ini menawarkan sudut pandang baru tentang hubungan rumit antara kedua negara tersebut. Konflik itu dibalut dalam gaya komedi yang menghibur namun juga mengandung elemen haru.

Kisah di dalam film mengalir dengan alami meskipun ada elemen yang terkadang absurd dan tidak terduga. Beberapa momen menambah kesan realistis, sementara yang lainnya memberikan sentuhan komedi yang segar hingga akhir film.

Meskipun bagian awal film terasa lambat dengan 15 menit pertama yang kurang menonjol dalam hal komedi, film ini kemudian berkembang dengan berbagai situasi yang mengejutkan dan komedi yang terus mengalir.

Film ini ditutup dengan akhir yang memikat, meskipun mungkin terasa menurun dibandingkan dengan puncak plot dan komedi yang tercapai di pertengahan cerita. 6/45 mengambil latar DMZ atau Demilitarized Zone atau area yang membatasi Korea Utara dengan Korea Selatan. Di mana tentara dari kedua negara memiliki pasukan yang berjaga di area tersebut.

Berbagai insiden yang berhubungan dengan mata-mata sampai dengan pembunuhan terjadi. Sehingga, DMZ tersebut dikenal sebagai salah satu area dengan tensi atau ketegangan yang tinggi. Dan film ini mengambil gaya komedi sekaligus menunggangi ketegangan dari area ini.

Perbedaan antara kedua negara dialihkan dalam bentuk komedi satir. Menyindir perbedaan persepsi yang sama-sama sudah menjadi stereotip bagi keduanya. Korea Utara yang kolot dan konvensional, sementara Korea Selatan yang kapitalis dan ‘dipengaruhi’ Barat.

Tak jarang ada banyak harapan untuk unifikasi antara kedua negara yang dilontarkan oleh kedua pihak dalam film. Sementara pihak yang menginginkan kemenangan atas negara lainnya digambarkan sebagai villain yang mengancam perdamaian keduanya.

Meski membawa pesan yang menyentuh, film 6/45 tak ubahnya seperti film komedi lainnya, yaitu menghadirkan tawa dan canda selama hampir dua jam film berjalan, tapi lebur tak berbekas. Mungkin karena tidak semua penonton bisa memposisikan diri pada konflik Utara dan Selatan yang sudah terjalin sejak 1950 silam.

Selain komedi yang universal, penonton awam sepertinya tak begitu mengenal sebagian referensi berbentuk komedi tersebut, seperti perbedaan dialek antara kedua negara tersebut. Walaupun sebagian lainnya bisa dimengerti bagi penonton yang sudah mengenal Kpop atau K-movie sebelum menonton film ini.

  1. My Sassy Girl
This may contain: two people pointing at something in front of them and one person holding up a card
(Gambar : Pinterest)

My Sassy Girl adalah film komedi Korea yang mengisahkan Gyun-woo, seorang mahasiswa yang sering menghindari omelan ibunya dengan menggoda perempuan atau minum bersama teman-temannya. Suatu hari, ia terkejut saat seorang perempuan mabuk jatuh ke pelukannya di kereta bawah tanah.

Pertemuan yang tak terduga ini membawa keduanya ke situasi yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Dalam waktu singkat, mereka menjalin hubungan meskipun perempuan tersebut sering bersikap kasar terhadap Gyun-woo.

Namun, ternyata sikap tersebut adalah cara uniknya untuk menunjukkan perhatian. Seiring waktu, hubungan mereka menghadapi berbagai masalah. Salah satunya adalah ketika perempuan itu berhenti menghubungi Gyun-woo, membuatnya berpikir bahwa hubungan mereka telah berakhir.

Namun, tak lama kemudian, perempuan tersebut tiba-tiba menghubungi kembali dan meminta untuk bertemu. Berkat kepopulerannya, My Sassy Girl pun dibuatkan ulang versi lainnya oleh berbagai negara.

Tercatat ada Amerika, India, China, Nepal, Filipina, Lithuania dan terbaru ada Indonesia yang juga ikut membuat ulang filmnya. Versi dari Indonesianya sendiri diharapkan mampu mengulang kesuksesan filmnya di Korea. 

Baca juga : Suspense Parah! 8 Drakor Detektif Ini Menguji Keberanianmu