Jatengkita.id – Banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Sragen, Jawa Tengah telah surut hari Rabu (22/01/2025). Sebelumnya, banjir terjadi pada Senin (20/01/2025) sebagai dampak luapan sungai Bengawan Solo.
Air merendam enam kecamatan di Kabupaten Sragen, yaitu Kecamatan Sukodono, Tanon, Sambungmacan, Jenar, Sidoharjo, dan Sragen.
Mila (22), warga Kelurahan Cemeng Kecamatan Sambungmacan, mengaku lega dengan surutnya banjir ini.
“Di Kecamatan Sambungmacan kemarin ada 4 desa yang terendam. Kalau desa saya (Desa Tampungan), ada sekitar 20 rumah yang terkena banjir,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.
Mila mengaku bahwa volume air naik dengan cepat pada Senin, tepatnya selepas magrib. Air mulai mengalir masuk ke rumah-rumah warga sekitar jam tujuh malam. Rumah Mila sendiri terkena banjir setinggi betis orang dewasa.
Menurut penuturan Mila, banjir memang sering terjadi di daerahnya, tetapi tidak selalu sampai masuk rumah. Hal tersebut disebabkan luapan sungai dan bendungan yang dibuka.
Baca juga : Siaga Bencana! Cuaca Ekstrem Landa Jawa Tengah!
Tahun sebelumnya, banjir juga hanya menggenang jalanan. Baru tahun ini volume air meninggi hingga memasuki rumah-rumah warga.

Beberapa warga yang terkena dampak Senin kemarin telah mengungsi ke daerah yang lebih aman. Kini karena sudah surut, para pengungsi bisa kembali ke rumah. Aktivitas warga juga sudah normal kembali, baik bersekolah maupun bekerja.
“Kemarin siang sudah surut. Sekarang, barang-barang sudah aman semua,” tandas Mila.
Banjir di Kabupaten Sragen memang seringkali terjadi tiap musim penghujan tiba. Curah hujan yang tinggi menyebabkan sungai Bengawan Solo meluap ke jalan dan pemukiman warga.
BMKG sendiri telah memperingatkan potensi hujan lebat untuk daerah Jawa Tengah hingga sepekan ke depan. Masyarakat diimbau tetap waspada. Daerah lain di Jawa Tengah yang juga mengalami banjir di antaranya adalah area Pantura seperti Pekalongan, Kendal, dan Demak.
Sementara itu, daerah dataran tinggi seperti Wonosobo dan Banjarnegara juga diminta tetap waspada akan potensi bencana longsor. Seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pemerintah hingga warga harus saling gotong royong dalam mencegah dan menangani bencana alam.
Cuaca ekstrem yang melanda Jawa Tengah dimungkinkan masih akan berlangsung karena gejala La Nina.
Kunjungi kami di instagram @jatengkita