Berhenti Minum Minuman Manis, Baik atau Buruk?

Berhenti Minum Minuman Manis, Baik atau Buruk?
Minumas Manis

Jatengkita.id – Menghentikan kebiasaan mengonsumsi minuman manis dapat menjadi langkah signifikan yang membawa banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, bukan tanpa tantangan karena pada awalnya, tubuh mungkin akan merespons dengan sejumlah perubahan yang terasa tidak nyaman.

Saat Anda berhenti menerima asupan gula tambahan dari berbagai jenis minuman manis seperti soda, teh manis, jus kemasan, hingga minuman energi, tubuh akan mulai mengalami penyesuaian yang cukup besar.

Sistem metabolisme yang sebelumnya terbiasa dengan lonjakan gula secara tiba-tiba akan bekerja untuk menyeimbangkan kembali kondisi internal. Proses ini sering kali memunculkan berbagai efek samping yang bisa dirasakan.

Beberapa di antaranya mungkin tidak langsung terlihat, tetapi memiliki dampak signifikan terhadap keseimbangan energi, suasana hati, hingga kesehatan secara keseluruhan. Berikut ini adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi ketika seseorang memutuskan untuk berhenti mengonsumsi minuman manis.

  1. Penurunan Energi Secara Mendadak

Gula dalam minuman manis adalah sumber energi cepat yang dapat meningkatkan kadar gula darah secara kilat. Saat Anda berhenti mengonsumsi minuman manis, tubuh kehilangan sumber energi instan ini.

Hal tersebut bisa menyebabkan penurunan energi yang mendadak dan rasa lelah, terutama bagi orang yang sebelumnya bergantung pada minuman manis untuk meningkatkan energi. Namun, ini biasanya bersifat sementara karena tubuh akan mulai menyesuaikan diri untuk mendapatkan energi dari sumber lain, seperti karbohidrat kompleks dan lemak sehat.

  1. Gejala Penarikan (Withdrawal)

Bagi banyak orang, gula dapat bertindak seperti zat adiktif. Ketika konsumsi gula dihentikan tiba-tiba, gejala penarikan seperti sakit kepala, perubahan suasana hati, mudah tersinggung, dan keinginan kuat untuk makan makanan manis mungkin muncul.

Ini terjadi karena tubuh sudah terbiasa dengan kadar gula yang tinggi. Perubahan ini bisa memengaruhi keseimbangan kimia dalam otak, terutama pada dopamin yang berperan dalam memberikan rasa senang.

  1. Penurunan Berat Badan

Salah satu efek jangka panjang yang paling terlihat dari berhenti mengonsumsi minuman manis adalah penurunan berat badan. Minuman manis mengandung kalori kosong yang artinya memberikan banyak kalori tanpa memberikan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.

This may contain: a person standing on a bathroom scale with a measuring tape around their ankles
(Gambar : Pinterest)

Saat kalori ini tidak lagi dikonsumsi, tubuh akan mulai menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi, yang dapat membantu penurunan berat badan secara signifikan. Penurunan berat badan ini akan lebih terasa jika dibarengi dengan pola makan sehat dan olahraga teratur.

  1. Perbaikan Kesehatan Gigi

Minuman manis, terutama soda, dikenal dapat merusak enamel gigi dan menyebabkan kerusakan gigi karena kandungan gula dan asam yang tinggi. Dengan berhenti mengonsumsi minuman manis, risiko kerusakan gigi dapat berkurang.

Selain itu, kebersihan mulut secara keseluruhan juga akan meningkat dan Anda mungkin melihat gigi menjadi lebih kuat dan lebih sehat dalam jangka panjang.

  1. Stabilitas Kadar Gula Darah

Salah satu manfaat utama dari berhenti minum minuman manis adalah stabilitas kadar gula darah. Minuman ini sering menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang cepat diikuti oleh penurunan drastis, yang dapat memicu kelelahan dan rasa lapar lebih cepat.

(Gambar : Pinterest)

Dengan menghentikan konsumsi minuman manis, kadar gula darah menjadi lebih stabil. Hal ini sangat bermanfaat bagi penderita diabetes atau orang yang berisiko terkena diabetes tipe 2.

  1. Perbaikan Fungsi Hati

Minuman manis yang kaya akan fruktosa, terutama dalam bentuk sirup jagung tinggi fruktosa, dapat menyebabkan penumpukan lemak di hati. Hal ini dapat menyebabkan penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD), yang bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.

Menghentikan konsumsi minuman ini dapat mengurangi risiko penyakit ini dan membantu hati memperbaiki kerusakan yang telah terjadi.

  1. Peningkatan Kesehatan Jantung

Konsumsi gula berlebih, terutama dari minuman manis, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Gula tambahan dapat meningkatkan tekanan darah, peradangan, dan kadar trigliserida, yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Dengan berhenti minum minuman manis, risiko penyakit jantung dapat berkurang, dan kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan dapat meningkat.

  1. Peningkatan Kualitas Tidur

Minuman manis, terutama yang mengandung kafein seperti soda dan minuman energi, dapat mengganggu pola tidur. Kafein dalam minuman ini dapat membuat Anda terjaga lebih lama dan mengganggu siklus tidur alami.

(Gambar : Pinterest)

Dengan menghentikan konsumsi minuman manis, terutama yang mengandung kafein, Anda mungkin akan merasakan perbaikan dalam kualitas tidur, merasa lebih segar di pagi hari, dan memiliki energi yang lebih stabil sepanjang hari.

  1. Perubahan Pada Nafsu Makan

Gula dapat memengaruhi hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, seperti insulin dan leptin. Ketika seseorang berhenti minum minuman manis, hormon-hormon ini menjadi lebih seimbang, yang dapat mengurangi nafsu makan berlebih dan keinginan untuk ngemil.

Hal ini juga dapat membantu dalam mengatur pola makan yang lebih sehat dan terkendali.

  1. Kulit Lebih Sehat

Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan peradangan di seluruh tubuh, termasuk pada kulit. Hal ini dapat memicu jerawat, kulit kusam, dan masalah kulit lainnya. Dengan berhenti mengonsumsi minuman manis, kulit sering kali menjadi lebih sehat, lebih cerah, dan masalah jerawat mungkin berkurang.

Selain itu, hidrasi tubuh akan meningkat jika minuman ini diganti dengan air putih, yang juga berkontribusi pada kesehatan kulit.

  1. Mengurangi Risiko Obesitas dan Penyakit Metabolik

Konsumsi minuman manis secara rutin telah lama dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas dan sindrom metabolik. Minuman ini dapat menyebabkan penumpukan lemak visceral, yang merupakan lemak berbahaya yang mengelilingi organ dalam dan berkontribusi pada berbagai penyakit kronis.

Dengan berhenti minum minuman ini, risiko terkena obesitas dan penyakit terkait metabolisme dapat berkurang secara signifikan.

  1. Perbaikan Kesehatan Mental

Konsumsi gula berlebih juga dapat memengaruhi kesehatan mental. Beberapa studi menunjukkan bahwa pola makan tinggi gula dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.

Saat Anda berhenti mengonsumsi gula tambahan dari minuman manis, perbaikan suasana hati dan pengurangan gejala kecemasan atau depresi mungkin terjadi. Prosesnya bisa memakan waktu karena tubuh perlu beradaptasi dengan pola makan yang lebih seimbang.

  1. Mengurangi Risiko Batu Ginjal

Minuman manis, terutama soda, dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal karena kandungan asam fosfatnya. Asam fosfat dapat mengurangi jumlah kalsium dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko batu ginjal.

(Gambar : Pinterest)

Berhenti minum minuman ini dapat membantu menjaga kesehatan ginjal dan mengurangi resiko terbentuknya batu ginjal.

  1. Pemulihan Cepat Setelah Olahraga

Banyak orang yang mengonsumsi minuman energi atau minuman manis setelah berolahraga karena mereka percaya bahwa minuman ini dapat membantu pemulihan. Namun, gula dalam minuman ini seringkali memberikan energi jangka pendek yang tidak berkelanjutan.

Berhenti mengonsumsi minuman manis dan menggantinya dengan air putih atau minuman isotonik alami dapat membantu pemulihan tubuh yang lebih baik setelah olahraga tanpa menambahkan kalori dan gula berlebih.

  1. Meningkatkan Kesehatan Usus

Gula dapat merusak keseimbangan bakteri di usus, yang dikenal sebagai mikrobioma usus. Ketika Anda berhenti mengonsumsi minuman manis, terutama yang mengandung gula tambahan, keseimbangan bakteri baik di usus dapat kembali pulih.

Kondisi tersebut berkontribusi pada pencernaan yang lebih sehat dan penyerapan nutrisi yang lebih baik.

Artikel terkait : Angka Diabetes Naik, Cukai Minuman Manis Harus Segera Eksis

Berhenti minum minuman manis bisa memberikan banyak manfaat jangka panjang bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Meskipun mungkin ada beberapa efek samping sementara, seperti gejala penarikan dan penurunan energi pada awalnya, manfaat yang diperoleh jauh lebih besar.

Tubuh akan mengalami perbaikan metabolisme, kesehatan jantung, stabilitas gula darah, dan peningkatan kualitas tidur serta kulit. Berhenti minum minuman manis adalah langkah yang efektif untuk meningkatkan kesehatan jangka panjang dan mencegah berbagai penyakit kronis.

Tonton video : Hati-Hati Si Manis Bikin Nangis