Jatengkita.id – Tak asing lagi bagi kita dengan nama-nama game kompetitif seperti Mobile Legends, Valorant, PUBG, Free Fire, hingga DOTA 2. Game-game ini atau terbaru disebut e-sports bukan sekadar hiburan, tetapi telah menjadi simbol perubahan budaya dan peluang ekonomi baru, terutama di kalangan Generasi Z.
Kehadiran mereka menciptakan fenomena menarik, yaitu bermain game kini bukan hanya aktivitas mengisi waktu luang, tetapi juga jalur menuju kesuksesan profesional.
Perkembangan E-sports di Indonesia
Industri e-sports di Indonesia berawal dari komunitas kecil gamer yang mengadakan turnamen lokal. Namun, perkembangan teknologi dan pengakuan pemerintah telah membawa e-sports ke tingkat nasional dan internasional.
Puncaknya terjadi pada Asian Games 2018, ketika e-sports diperkenalkan sebagai cabang olahraga ekshibisi. Sejak saat itu, turnamen besar seperti Piala Presiden E-sports menjadi bukti dukungan pemerintah terhadap industri ini.
Pada tahun 2023, Indonesia menyumbang 43 persen dari total 274.5 juta gamer di Asia Tenggara. Dukungan untuk ekosistem e-sports juga terus berkembang melalui program seperti Garudaku E-sports Academy, yang melatih generasi muda menjadi atlet profesional atau mengisi peran lain dalam industri seperti streamer, caster, dan manajer tim.
E-sports di Indonesia juga memiliki tingkat popularitas dan prestasi yang cukup besar di Asia Tenggara. Hal ini dapat terlihat dari adanya dominasi jumlah penonton turnamen baik secara daring maupun luring serta keikutsertaan tim e-Sport Indonesia dalam kancah Internasional.
Popularitas E-sports di Kalangan Gen Z
Generasi Z, yang tumbuh bersama internet dan teknologi, merupakan pendorong utama ledakan e-sports. Survei menunjukkan bahwa 62 persen Gen Z di Asia Tenggara adalah gamer aktif dan banyak dari mereka juga menjadi penonton setia turnamen atau konten kreator di platform seperti YouTube dan Twitch.
Perubahan paradigma ini menunjukkan bahwa bermain game bukan lagi aktivitas pasif. Profesi seperti pro player, streamer, komentator, hingga manajer tim kini menjadi pilihan karir yang menarik. Mereka melihat e-sports sebagai peluang untuk mengubah passion menjadi profesi yang diakui secara global.
Daya Tarik Ekonomi dan Teknologi
Tak dapat dipungkiri bahwa salah satu daya tarik besar dalam E-Sports adalah hadiah yang sangat besar jika memenangkan sebuah turnamen. Berikut ini penjelassan mengenai prize pool dalam beberapa turnamen internasional dalam beberapa game online.
- The International (Dota 2)
Tidak ada turnamen lain yang mendekati rekor prize pool The International (TI). Turnamen tahunan untuk game Dota 2 ini dikenal dengan jumlah hadiah yang selalu mengejutkan. The International 2021 bahkan mencetak rekor dengan total hadiah mencapai lebih dari $40 juta USD.
Hadiah di The International sebagian besar dikumpulkan melalui sistem crowdfunding di mana pemain membeli Battle Pass, yang sebagian hasilnya ditambahkan ke prize pool.
- Fortnite World Cup
Sejak Fortnite meledak dalam popularitasnya, turnamen Fortnite World Cup menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Pada edisi Fortnite World Cup 2019, total hadiah yang diberikan mencapai $30 juta USD dan menjadikannya salah satu turnamen e-sports dengan hadiah terbesar. Kompetisi ini menarik para pemain dari berbagai belahan dunia yang bersaing dalam kategori solo maupun duo.
- League of Legends World Championship
League of Legends atau yang sering disebut LoL merupakan salah satu game MOBA terpopuler di dunia. Turnamen tahunannya, World Championship, selalu menjadi acara yang dinanti-nantikan. Hadiah total untuk Worlds 2022 mencapai $2.25 juta USD dengan berbagai tambahan dari hasil penjualan dalam game.
Meskipun hadiah ini lebih kecil dibanding Dota 2, popularitas LoL yang luar biasa membuat turnamen ini tetap menjadi salah satu yang terbesar.
- PUBG Global Championship
Dengan popularitas PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG), turnamen PUBG Global Championship menawarkan hadiah yang besar. Pada edisi PUBG Global Championship 2021, total hadiah yang diperebutkan mencapai $4.3 juta USD.
Turnamen ini mengumpulkan tim terbaik dari seluruh dunia untuk bertanding dalam format Battle Royale, di mana hanya satu tim yang bisa keluar sebagai juara.
5. PUBG Mobile Global Championship (PMGC)
PUBG Mobile Global Championship (PMGC) adalah turnamen internasional utama untuk game PUBG Mobile, yang menghadirkan tim terbaik dari berbagai wilayah untuk bersaing memperebutkan gelar juara dunia. Pada edisi PMGC 2021, total hadiah yang diperebutkan mencapai $6 juta USD.
PMGC adalah salah satu turnamen dengan hadiah terbesar dalam e-sports mobile, yang mencerminkan popularitas dan pengaruh PUBG Mobile sebagai game battle royale di seluruh dunia.
6. M-Series (Mobile Legends)
M-Series adalah turnamen utama untuk Mobile Legends : Bang Bang (MLBB) yang diselenggarakan oleh Moonton, pengembang game ini. Untuk M4 World Championship yang diadakan pada tahun 2023, prize poolnya lebih besar, mencapai $800,000 USD, dengan hadiah tambahan dari crowdfunding dan dukungan sponsor.
M-Series menjadi ajang bergengsi untuk tim-tim terbaik dari seluruh dunia, terutama di kawasan Asia Tenggara, di mana Mobile Legends sangat populer.
7. Valorant Champions Tour (VCT)
Valorant Champions Tour (VCT) adalah turnamen e-sports utama untuk game Valorant, yang diselenggarakan oleh Riot Games. VCT memiliki format liga global, di mana tim dari seluruh dunia berkompetisi sepanjang tahun untuk mendapatkan tempat di Valorant Champions.
Pada edisi VCT 2023 Total hadiah yang diperebutkan mencapai $2 juta USD dengan hadiah utama diberikan kepada pemenang Valorant Champions yang merupakan ajang puncak dari kompetisi tersebut.
Selain hadiah besar dari turnamen seperti The International DOTA 2 atau Mobile Legends World Championship (M-Series), banyak pemain yang mendapatkan penghasilan dari konten streaming, sponsor, dan endorsement.
Di Indonesia, ekosistem ini diperkuat oleh dukungan sponsor dan investasi besar dari perusahaan teknologi, serta program pemberdayaan seperti Moonton Cares, yang meningkatkan akses teknologi di daerah kurang berkembang.
Terbaru untuk Anda : Great Job! Timnas Putri Indonesia Cetak Sejarah di Piala AFF Wanita 2024
Profesi Baru : Lebih dari Sekadar Pro-Player
Menjadi pro-player adalah salah satu jalur paling populer, tetapi bukan satu-satunya. Ekosistem e-sports menawarkan berbagai peluang karir, mulai dari caster, analis, hingga kreator konten. Platform seperti YouTube, Twitch, dan TikTok memungkinkan pemain membangun audiens dan menghasilkan pendapatan dari iklan, donasi, atau kerja sama dengan brand.
Di Indonesia, nama-nama seperti Mikoto (Rafli Fathur Rahman), Skylar (Schevenko Tendean), ataupun Lemon (Muhammad Ikhsan) menjadi bukti nyata bahwa bermain game dapat membawa kesuksesan. Mereka telah membangun komunitas besar dan menginspirasi banyak Gen Z untuk mengejar jalur karir serupa.
Tantangan dan Masa Depan E-sports Di Indonesia
Meski menjanjikan, e-sports memiliki tantangan, seperti persaingan ketat, tekanan untuk selalu berprestasi, serta risiko kelelahan fisik dan mental. Para player dalam e-sports juga dituntut untuk memiliki profesionalitas dalam menjalankan pekerjaannya.
Dengan potensi ekonomi yang besar dan pengaruh budaya yang kuat, e-sports kini tidak hanya menjadi tren tetapi juga masa depan yang menjanjikan. Generasi Z memimpin perubahan ini, menjadikan e-sports sebagai medium untuk menyalurkan passion, membangun komunitas, dan menciptakan masa depan yang lebih cerah di era digital.
Fenomena e-sports mencerminkan bagaimana budaya digital telah mengubah cara Generasi Z memandang hiburan, pekerjaan, dan peluang karir. Dengan dukungan pemerintah, industri, dan teknologi, e-sports tidak hanya menjadi tren, tetapi juga masa depan yang menjanjikan.
Bagi Gen Z, bermain game kini tidak hanya sekadar permainan—ini adalah peluang untuk mengubah passion menjadi profesi.
Tonton video : SPEED CHECKER ORIGINAL TAMIYA || ITEM NO. 15183 -【ミニ四駆】MINI 4WD