Jatengkita.id – Kolesterol adalah sejenis lemak (lipid) yang diproduksi secara alami dan dibutuhkan oleh tubuh manusia. Di dalam tubuh, lemak ini diproduksi oleh hati, tetapi juga dapat diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Kolesterol dalam tubuh terdiri dari beberapa jenis yang akan diulas berikut ini.
- LDL (Low Density Lipoprotein)
Lipoprotein yang membawa kolesterol dan lemak lain dari hati ke jaringan dan organ di sekitarnya. Sering disebut sebagai kolesterol jahat karena berhubungan dengan penyakit kardiovaskular akibat dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah.
- HDL (High Density Lipoprotein)
Lipoprotein yang mengangkut kolesterol dan lemak lainnya dari jaringan dan organ kembali ke hati. Dikenal sebagai kolesterol baik karena dapat melarutkan kolesterol jahat (LDL).
- Trigliserida
Jenis lemak utama dalam tubuh manusia. Dalam kadar normal, trigliserida digunakan sebagai sumber energi. Namun, kadar trigliserida yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit pembuluh darah seperti jantung dan stroke.
- Kolesterol total
Jumlah keseluruhan kolesterol dalam tubuh. Secara umum, semua jenis lemak ini dalam tubuh tidak berbahaya jika berada dalam kadar normal.
Namun, jika kadarnya melebihi batas normal, dapat mempengaruhi kesehatan tubuh dan sering kali tidak menimbulkan gejala sehingga penderitanya tidak menyadari.
Penyebab Kolesterol
Banyak faktor yang dapat menyebabkan kolesterol tinggi, salah satunya adalah gaya hidup. Berikut ini adalah beberapa gaya hidup tidak sehat yang dapat memicu peningkatan kadar lemak jahat ini dalam darah.
- Kebiasaan mengonsumsi makanan tidak sehat
Contoh makanan tinggi lemak jenuh adalah santan, jeroan, otak sapi, daging kambing, daging bebek dengan kulit, kulit ayam, kerang, udang, cumi, dan telur burung puyuh. Makanan tersebut sangat berpengaruh terhadap kadar lemak jahat dalam darah.
- Kurangnya aktivitas fisik
Enggan berolahraga atau kurang melakukan aktivitas fisik juga berkontribusi pada peningkatan lemak jahat ini.
- Merokok
Rokok mengandung zat kimia bernama akrolein yang dapat menghambat fungsi HDL, baik dalam mengangkut timbunan lemak dari tubuh ke hati untuk dibuang. Hal ini menyebabkan penyempitan arteri atau aterosklerosis.
- Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras
- Obesitas dan lingkar pinggang yang berlebihan
Bagi orang Asia, obesitas berarti memiliki indeks massa tubuh di atas 25 (kg/m2), dan lingkar pinggang berlebihan berarti lebih dari 90 cm bagi laki-laki atau 80 cm bagi perempuan. Obesitas cenderung meningkatkan kadar lemak jahat dan trigliserida, serta menurunkan kadar HDL.
Kadar trigliserida yang tinggi bisa disebabkan oleh faktor genetik, kegemukan, terlalu banyak mengonsumsi minuman keras, serta makanan tinggi gula atau lemak.
- Faktor-faktor lain
Selain gaya hidup, beberapa kondisi medis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kelenjar tiroid yang kurang aktif, penyakit hati, dan penyakit ginjal dapat meningkatkan kadar lemak jenush ini. Mengobati kondisi-kondisi tersebut dapat membantu menurunkan kadarnya..
Kolesterol tinggi juga lebih rentan dialami oleh orang dari ras tertentu seperti Bangladesh, India, Sri Lanka, dan Pakistan. Usia juga mempengaruhi, dimana seiring bertambahnya usia, risiko terkena penyempitan arteri atau aterosklerosis meningkat.
Selain itu, riwayat keluarga atau faktor genetik juga berperan. Kondisi kolesterol tinggi yang diturunkan dalam keluarga disebut familial hypercholesterolaemia, dimana satu dari lima ratus orang mewarisi kondisi ini dari orang tua dan cenderung tidak bisa menghilangkan kelebihan lemak jahat dalam darah dengan sempurna.
Baca juga : 9 Resep Jahe Special Bantu Turunkan Kolesterol
Diagnosis Kolesterol Tinggi
Kadar kolesterol dalam darah dapat diukur melalui tes darah sederhana. Sampel darah yang diambil akan digunakan untuk menentukan tingkat kolesterol total, kolesterol jahat (LDL), kolesterol baik (HDL), dan trigliserida dalam darah. Sebelum melakukan tes, biasanya pasien diminta untuk berpuasa selama 10-12 jam agar hasil tes tidak terpengaruh oleh makanan yang masih dicerna.
Lemak jahat dalam periode Juli, maka total dalam darah diukur dengan satuan milimol per liter darah (mmol/L). Untuk orang dewasa yang sehat, tingkat kolesterol yang disarankan adalah 5 mmol/L atau kurang. Sedangkan bagi mereka yang berisiko tinggi disarankan 4 mmol/L A6au kurang.
LDL yang ideal adalah 3 mmol/L atau kurang bagi orang dewasa yang sehat, dan 2 mmol/L atau kurang bagi mereka yang berisiko tinggi. Sementara itu, untukyang hasilnya (HDL) yang ideal adalah di atas 1 mmol/L. Jika kadarnya di bawah itu, risiko terkena penyakit jantung akan meningkat.
Seseorang menjalani pemeriksaan kadar kolesterol darah jika berusia lebih dari 40 tahun, menderita diabetes atau tekanan darah tinggi. Atau juga mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, terdiagnosis dengan stroke ringan, penyakit arteri perifer, atau penyakit jantung koroner.
Selain itu, mereka yang mengidap penyakit ginjal, radang pankreas (pankreatitis), atau kelenjar tiroid yang kurang aktif juga disarankan menjalankan pemeriksaan. Hal ini dikarenakan penyakit-penyakit tersebut dapat meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol, juga dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan.
Pemeriksaan juga penting bagi mereka yang memiliki anggota keluarga dekat dengan gangguan kesehatan terkait kolesterol seperti familial hypercholesterolaemia atau riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular dini.
Misalnya ayah atau saudara laki-laki yang mengalami stroke, penyakit jantung, atau serangan jantung sebelum usia 55 tahun, serta ibu atau saudara perempuan yang mengalami kondisi serupa sebelum usia 65 tahun.
Dampak yang Ditimbulkan oleh Peningkatan Kolesterol
Kadar lemak jahat yang tinggi dapat menyebabkan pengendapan di pembuluh darah arteri, sehingga menyempitkan pembuluh dan mengganggu aliran darah ke jantung, otak, dan bagian tubuh lainnya.
Untuk mengetahui kadar kolesterol dalam tubuh, pemeriksaan darah dapat dilakukan, terutama bagi mereka yang memiliki hipertensi, diabetes, obesitas, atau penyakit lain yang dapat meningkatkan kadar kolesterol.
Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter sangat penting untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Cara Mengontrol Kolesterol Tinggi
Jika hasil diagnosis menunjukkan bahwa seseorang memiliki kolesterol tinggi, dokter biasanya akan menyarankan perubahan pola makan, berhenti merokok, dan meningkatkan frekuensi olahraga. Langkah-langkah ini juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah kolesterol tinggi meski dalam keadaan sehat.
Mengonsumsi makanan sehat dengan kandungan lemak jenuh rendah dapat membantu menurunkan kadar LDL dalam tubuh. Sebaiknya, hindari makanan tinggi lemak jenuh seperti daging kambing, daging bebek dan kulitnya, kulit ayam, jeroan, otak sapi, santan, kerupuk, kue dan biskuit, telur burung puyuh, serta cumi.
Secara umum, pria sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 30 gram lemak jenuh perhari, sementara untuk wanita tidak lebih dari 20 gram perhari. Kadar lemak jenuh dalam makanan dapat diketahui dari daftar takaran yang tertera di kemasan produk.
Banyak ahli nutrisi percaya bahwa lemak yang terkandung dalam buah alpukat serta minyak ikan tuna, makarel, dan salmon baik untuk kesehatan karena mengandung asam lemak omega-3. Bagi penderita kadar trigliserida tinggi, disarankan mengonsumsi asam lemak omega-3 untuk membantu menurunkan kadar trigliserida.
Mengonsumsi makanan yang mengandung omega-3, seperti ikan, dua kali seminggu diyakini bermanfaat. Namun, konsumsi berlebihan omega-3 juga harus dihindari karena dapat memicu obesitas.
Rekomendasi untuk Anda : AWAS BAHAYA OBESITAS!!!