Jatengkita.id – Manga dan anime telah menjadi bagian integral dari budaya Jepang dan telah mengglobal menjadi fenomena yang mendunia. Keduanya bukan hanya sekedar bentuk hiburan, tetapi juga cerminan dari kehidupan sosial, politik, dan budaya Jepang.
Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah, perkembangan, pengaruh global, serta masa depan industri manga dan anime.
Awal Mula Manga : Dari Gambar ke Narasi
Manga adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada komik Jepang yang memiliki akar mendalam di sejarah seni Jepang. Asal-usul manga bisa dilacak kembali ke karya seni abad ke-12 yang dikenal sebagai Choju-giga atau “Gambar-gambar Hewan Bertingkah Laku Seperti Manusia”.
Karya-karya ini adalah rangkaian ilustrasi satir yang menggambarkan hewan-hewan yang berperilaku seperti manusia dan sering dianggap sebagai prototipe manga modern. Namun, manga dalam bentuk yang kita kenal sekarang mulai berkembang pada periode Edo (1603–1868) dengan munculnya cetakan kayu ukiyo-e.
Karya-karya seniman seperti Katsushika Hokusai yang menggunakan istilah “manga” dalam bukunya Hokusai Manga (1814), mulai menunjukkan ciri khas dari manga modern, yaitu penggunaan panel-panel gambar yang disusun secara naratif.
Pada abad ke-20, manga mulai berkembang lebih pesat dengan munculnya majalah-majalah komik yang mulai mencetak cerita-cerita panjang dalam format serial. Pasca Perang Dunia II, Osamu Tezuka yang dikenal sebagai “Bapak Manga“ membawa revolusi besar dalam dunia manga dengan karya-karya seperti Astro Boy (Tetsuwan Atom).
Tezuka memperkenalkan elemen-elemen sinematik dalam narasi manga dengan penggunaan panel yang lebih dinamis dan ekspresi karakter yang mendalam. Gaya ini menjadi dasar dari perkembangan manga modern.
Evolusi Anime : Dari Eksperimen Awal hingga Industri Raksasa
Anime, yang merujuk pada animasi Jepang, mulai berkembang pada awal abad ke-20. Inspirasi utama datang dari film animasi Barat seperti karya-karya Walt Disney. Tetapi dengan cepat, anime mengembangkan identitasnya sendiri.
Pada tahun 1917, anime pertama yang dikenal adalah Namakura Gatana. Meski masih sangat sederhana, film ini menandai awal dari apa yang akan menjadi industri animasi yang sangat besar. Pada 1960-an, anime mulai benar-benar berkembang dengan munculnya serial televisi.
Lagi-lagi, Osamu Tezuka memainkan peran penting dalam hal ini dengan menciptakan Astro Boy yang menjadi anime televisi pertama yang benar-benar populer. Tezuka memperkenalkan teknik animasi yang ekonomis, seperti penggunaan loop dan penghematan gerakan yang memungkinkan produksi anime dalam skala besar dengan biaya yang lebih rendah.
Sejak itu, anime terus berkembang dengan genre dan gaya yang semakin beragam. Dari mecha (robot besar) seperti Gundam dan Evangelion, hingga anime shoujo (untuk perempuan) seperti Sailor Moon, serta anime dengan narasi kompleks dan filosofis seperti Ghost in the Shell, anime telah menjadi medium yang kaya dan beragam. Sehingga, hal ini menarik penonton dari berbagai usia dan latar belakang.
Manga dan Anime di Kancah Internasional
Manga dan anime mulai menembus pasar internasional secara signifikan sejak tahun 1980-an dan 1990-an. Anime seperti Dragon Ball Z, Sailor Moon, dan Pokémon mulai ditayangkan di berbagai negara di luar Jepang dan mendapatkan sambutan hangat.
Kesuksesan anime ini membuka pintu bagi manga yang menjadi lebih mudah diakses oleh audiens internasional melalui terjemahan bahasa Inggris dan bahasa lainnya. Amerika Serikat, Eropa, dan Asia adalah pasar utama untuk manga dan anime. Tetapi pengaruhnya tidak terbatas pada wilayah-wilayah ini.
Di seluruh dunia, ada peningkatan minat terhadap budaya Jepang yang didorong oleh manga dan anime. Anime Conventions atau konvensi anime, mulai muncul di berbagai negara. Penggemar berkumpul untuk merayakan kecintaan mereka terhadap anime dan manga melalui cosplay, panel diskusi, dan pemutaran film.
Pengaruh global ini juga terlihat dalam industri film dan televisi Barat. Banyak film dan serial animasi Barat yang dipengaruhi oleh anime, baik dari segi visual, narasi, maupun tema. Contoh yang paling jelas adalah The Matrix yang terinspirasi oleh anime klasik seperti Ghost in the Shell dan Akira.
Peran Internet dalam Penyebaran Manga dan Anime
Internet telah memainkan peran besar dalam penyebaran manga dan anime secara global. Dengan kemunculan situs web streaming dan komunitas penggemar online, anime dan manga menjadi lebih mudah diakses oleh orang-orang di seluruh dunia.
Fansub (terjemahan yang dibuat oleh penggemar) dan scanlation (pemindaian manga yang diterjemahkan oleh penggemar) memungkinkan penggemar di luar Jepang untuk menikmati konten ini sebelum tersedia secara resmi di negara mereka.
Platform streaming seperti Crunchyroll, Funimation, dan Netflix juga telah berkontribusi besar dalam penyebaran anime secara legal. Dengan menyediakan anime terbaru bersamaan dengan penayangan di Jepang, platform ini membuat anime semakin mudah diakses oleh audiens global.
Sementara itu, manga juga semakin mudah diakses melalui platform digital seperti ComiXology, Manga Plus, dan Kindle. Internet juga memungkinkan munculnya komunitas penggemar global yang kuat.
Forum-forum online, grup media sosial, dan situs seperti MyAnimeList menjadi tempat di mana penggemar dari seluruh dunia bisa berbagi pendapat, diskusi, dan rekomendasi tentang anime dan manga. Hal ini tidak hanya memperluas jangkauan manga dan anime, tetapi juga membantu menciptakan budaya global yang kaya dan beragam.
Dampak terhadap Industri Hiburan dan Mode
Manga dan anime telah memberikan dampak yang besar terhadap berbagai aspek budaya populer, termasuk industri hiburan, mode, dan seni. Banyak kreator di industri film, animasi, dan video game yang terinspirasi oleh manga dan anime.
Misalnya, video game Jepang sering kali mengadopsi gaya visual dan naratif yang mirip dengan anime, seperti yang terlihat dalam seri Final Fantasy atau Persona. Di dunia mode, pengaruh manga dan anime juga terlihat jelas.
Cosplay, yang merupakan singkatan dari “costume play” adalah fenomena di mana orang berpakaian seperti karakter dari anime, manga, atau video game. Cosplay telah berkembang menjadi industri tersendiri dengan acara-acara besar yang diadakan di seluruh dunia. Bahkan hingga level kompetisi internasional yang diakui.
Selain itu, gaya busana yang dipengaruhi oleh anime juga mulai masuk ke dalam fashion mainstream. Desainer mode terkenal seperti Jeremy Scott dan Marc Jacobs telah merilis koleksi yang terinspirasi oleh anime dan merek-merek streetwear sering kali mengadopsi estetika anime dalam desain mereka.
Gaya rambut, makeup, dan aksesori yang terinspirasi oleh karakter anime juga telah menjadi tren di kalangan penggemar di seluruh dunia. Industri manga dan anime, meskipun telah meraih kesuksesan global, masih menghadapi sejumlah tantangan serius yang dapat memengaruhi masa depannya.
Masalah hak cipta dan pembajakan menjadi ancaman signifikan, merugikan para kreator, dan menghambat pertumbuhan industri secara keseluruhan. Selain itu, kondisi kerja yang sulit dan upah rendah bagi para animator menciptakan tantangan internal yang memerlukan reformasi untuk memastikan kesejahteraan tenaga kerja.
Untuk mempertahankan keberlanjutannya, industri ini perlu menghadapi dan mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Caranya bisa melalui inovasi, perlindungan hak cipta, dan perbaikan kondisi kerja.
Baca juga : 5 Fakta Menarik Film “Stand by Me Doraemon” yang Jarang Diketahui