Jatengkita.id – Saat hujan turun, udara jadi lebih sejuk dan suasana terasa pas untuk bersantai sambil menikmati camilan hangat. Di Jawa Tengah, ada banyak kudapan tradisional yang bukan hanya lezat, tapi juga membawa nostalgia akan cita rasa tempo dulu. Berikut lima camilan Jawa Tengah yang cocok menemani hari-hari hujan
- Mendoan Banyumas
Mendoan khas Banyumas jadi salah satu camilan yang paling dicari saat hujan turun. Aromanya yang gurih dan hangat seolah jadi teman sempurna untuk mengusir dinginnya cuaca.
Cara membuatnya pun simpel banget. Campur tepung terigu, tepung beras, tepung sagu, bawang putih halus, kunyit, ketumbar, daun bawang, garam, dan sedikit penyedap, lalu tambahkan air hingga adonannya kental.
Setelah itu, celupkan irisan tempe tipis ke dalam adonan dan goreng sebentar saja hingga bagian luar matang tapi dalamnya masih lembut dan sedikit basah.
Teksturnya yang lembut gurih dengan aroma rempah membuat mendoan nikmat disantap selagi hangat. Apalagi jika ditemani teh manis atau kopi panas. Tak heran kalau camilan satu ini selalu jadi favorit saat hujan mengguyur, ringan, renyah di luar, lembut.
- Serabi Solo
Serabi Solo menjadi salah satu camilan tradisional Jawa Tengah yang tak pernah kehilangan pesonanya. Teksturnya yang lembut berpadu dengan cita rasa gurih-manis membuat siapa pun mudah jatuh cinta sejak gigitan pertama.
Adonan serabi terbuat dari campuran tepung beras dan tepung tapioka yang diberi gula, ragi, garam, telur, serta santan hangat. Bahan-bahan sederhana tersebut menghasilkan aroma harum khas dan rasa gurih alami.
Kini, serabi juga sering dihiasi aneka topping seperti keju, nangka, atau meses yang menambah sensasi modern tanpa kehilangan cita rasa tradisionalnya. Disantap hangat saat hujan turun, serabi Solo terasa semakin nikmat.
Perpaduan rasa gurih, manis, dan aroma santan yang khas seolah memeluk tubuh dari dalam sehingga menciptakan suasana hangat, tenang, dan penuh kenangan di tengah rintik hujan.
- Lumpia Semarang
Lumpia Semarang jadi camilan Jawa Tengah yang selalu menggoda selera, apalagi saat hujan turun. Kulitnya yang renyah berpadu dengan isian hangat beraroma gurih, menghadirkan rasa yang bikin nyaman di cuaca dingin.
Untuk membuatnya, cukup gunakan kulit lumpia siap pakai dan isi dari rebung, ayam cincang, udang, serta telur orak-arik. Bahan-bahan tersebut bisa ditumis bersama bawang putih, bawang merah, dan bumbu seperti kecap manis, saus tiram, garam, merica, gula, dan minyak wijen.
Setelah dibungkus rapat, goreng hingga warnanya keemasan dan kulitnya garing sempurna. Disajikan hangat dengan saus manis pedas khasnya, lumpia Semarang tak hanya memanjakan lidah tapi juga menghadirkan kehangatan yang pas untuk menemani rintik hujan.
Baca juga: 3 Fakta Lumpia Semarang, Perpaduan Kuliner Tionghoa dan Jawa

- Bubur Candil
Bubur candil adalah camilan tradisional khas Jawa Tengah yang cocok banget dinikmati saat hujan turun. Camilan ini terbuat dari bola-bola kenyal berbahan tepung ketan yang direbus hingga mengapung.
Lalu disajikan dengan kuah gula merah hangat dan siraman santan gurih yang harum serta tambahan daun pandan.
Cara membuatnya cukup mudah. Untuk adonan candil, campurkan tepung ketan, sedikit tepung tapioka, garam, dan air hangat, lalu uleni hingga bisa dipulung dan dibentuk bola-bola kecil. Rebus bola-bola candil sampai mengapung, tanda sudah matang.
Kuahnya dibuat dari gula merah yang dimasak bersama air dan daun pandan hingga larut dan harum. Bisa ditambahkan sedikit larutan tepung untuk membuatnya lebih kental. Sementara itu, santan kental direbus terpisah dengan daun pandan dan sejumput garam sebagai pelengkap.
Perpaduan manis legit gula merah, kenyalnya candil, dan gurih santan hangat membuat bubur candil terasa begitu menenangkan di tengah dinginnya hujan. Rasanya yang lembut dan hangat tak hanya mengenyangkan, tapi juga menghidupkan suasana nyaman khas jajanan rumahan.
- Wingko Babat
Wingko Babat merupakan salah satu camilan tradisional yang tak lekang oleh waktu. Berasal dari daerah Babat, Lamongan, namun juga sangat populer di Semarang dan berbagai kota di Jawa Tengah, kue ini punya cita rasa yang khas dan menggugah selera.
Terbuat dari campuran kelapa parut, tepung ketan, gula, dan sedikit santan, Wingko Babat dipanggang hingga bagian luarnya kecokelatan sementara bagian dalamnya tetap lembut dan kenyal.
Aromanya yang harum dan rasa manis legit dari kelapa membuat siapa pun sulit menolak kelezatannya. Tak heran, kue ini sering dijadikan oleh-oleh khas atau teman santai di sore hari. Saat musim hujan tiba, Wingko Babat terasa semakin nikmat.
Hangatnya kue berpadu sempurna dengan secangkir teh atau kopi. Setiap gigitan menghadirkan sensasi lembut yang menenangkan, sekaligus membawa kenangan akan suasana rumah dan kehangatan khas Jawa Tengah.
Baca juga: Rekomendasi 4 Wedang Khas Jawa Tengah untuk Musim Hujan






