Jatengkita.id – Dalam adat Jawa, kalender Jawa digunakan sebagai patokan penyelenggaraan upacara-upacara adat kerajaan. Kalender ini diciptakan pada masa pemerintahan Sultan Agung tahun 1613-1645. Hingga kini, masyarakat Jawa masih berpatokan pada kalender Jawa, termasuk untuk pernikahan.
Meski kemajuan zaman terus bergulir, masyarakat masih menjunjung tinggi warisan tersebut. Mereka masih mempercayai, menerapkan, dan melestarikannya.
Bagi masyarakat Jawa, kalender ini tidak hanya sekadar penunjuk waktu saja, melainkan juga memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Kalender Jawa digunakan untuk menentukan waktu pelaksanaan upacara besar dan suatu tradisi.
Weton merupakan hitungan lahir seseorang yang merujuk pada ramalan. Jadi tak heran jika weton jodoh seringkali banyak yang menggunakannya, terutama para orang tua calon pengantin. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah anaknya berjodoh dengan pasangannya tersebut atau tidak.
Dalam kelender Jawa, ada beberapa bulan yang dipercaya baik untuk menikah, di antaranya Jumadil Akhir, Rajab, Ruwah (Syaban), dan Besar (Dzulhijah). Bulan-bulan tersebut diyakini masyarakat membawa rezeki, kebaikan, keberkahan, serta kebahagian bagi pasangan yang menikah.
Pada bulan Jumadil Akhir, bulan ini dipercaya bisa membawa keberkahan rezeki dan keharmonisan dalam rumah tangga. Lalu ada bulan Rajab yang dipercaya bisa membawa keselamatan, keberkahan, dan kemudahan dalam menjalani kehidupan pernikahan.
Selanjutnya bulan Ruwah (Syaban) yang dipercaya bahwa bulan tersebut bisa membawa kedamaian, ketentraman, dan keselamatan dalam pernikahan. Dan pada bulan Besar (Dzulhijjah) diyakini bulan ini membawa banyak rezeki yang melimpah dan kebahagiaan besar.

Baca juga: Mengenal Tahun Duda dalam Tradisi Jawa, Benarkah Tahun Sial?
Meskipun saat ini sudah banyak yang meninggalkan weton Jawa, tapi masih banyak pula yang menggunakanya. Sebagain dari mereka masih percaya dengan kekuatan kalender Jawa atau weton Jawa.
Weton jodoh dalam kalender Jawa ini merupakan konsep budaya Jawa yang digunakan untuk menentukan kecocokan dan baik buruknya pasangan dalam suatu pernikahan. Sesuai dengan namanya, weton Jodoh adalah penanggalan yang berasal dari kalender Jawa yang dianggap bisa meramal jodoh.
Weton perjodohan ini dlihat berdasarkan hari kelahiran pasangan masing-masing dan menilai kecocokan antara keduanya sebelum menjalani bahtera rumah tangga.
Tentunya, kalender Jawa tersebut sangatlah penting bagi masyarakat Jawa. Selain sebagai warisan budaya, juga untuk menghindari beberapa kesialan atau hal yang tak diinginkan yang bisa merusak rencana.
Kepercayaan masyarakat terhadap perhitungan kalender Jawa ini korelasinya adalah untuk menentukan nasib. Terkait dengan adanya kepercayaan dan juga keyakinan terhadap suatu hal seperti yang ada di dalam kalender Jawa, tentunya semua itu kembali pada cara pandang masing-masing individu.
Kalender Jawa ini merupakan kepercayaan tradisional dari masyarakat yang sebenarnya bukan sesuatu yang tetap, mutlak maupun wajib. Menentukan pilihan menikah kapan adalah kepentingan dan keyakinan setiap orang.
Follow akun instagram Jateng Kita untuk informasi menarik lainnya!