Solo – Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah, Martono, memberikan materi penyuluhan tentang pengembangan koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah (KUMKM) di Hatero Space, Solo, pada Kamis (20/2). Dalam penyuluhan tersebut, Martono menekankan pentingnya kolaborasi dalam keberlangsungan agribisnis tembakau agar lebih tangguh dan kompetitif.
Menurut Martono, keberlangsungan agribisnis tembakau memerlukan kolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya melalui kemitraan dengan swasta.
“Kemitraan dengan pihak swasta sangat diperlukan untuk memperluas akses pasar dan memberikan nilai tambah pada produk tembakau. Dengan demikian, para pelaku usaha dapat meningkatkan daya saing,” ujar Martono.
Selain itu, ia juga menekankan peran perguruan tinggi dan lembaga riset seperti BRIN dalam mendukung inovasi teknologi pertanian serta penerapan pertanian berkelanjutan.
“Dukungan dari perguruan tinggi dan lembaga riset sangat penting agar inovasi teknologi pertanian terus berkembang dan mampu meningkatkan produktivitas serta efisiensi usaha tani tembakau,” tambahnya.
Dengan adanya pendekatan kolaboratif antara pelaku usaha, swasta, dan lembaga riset, Martono optimis bahwa ekosistem agribisnis tembakau dapat berkembang lebih tangguh dan kompetitif.
“Jika seluruh pihak dapat bersinergi, kita dapat menciptakan ekosistem agribisnis yang lebih kuat dan mampu beradaptasi dengan tantangan industri saat ini,” tutupnya.
