Jatengkita.id – Siapa saja bisa mengalami culture shock saat pertama berkunjung atau pindah ke tempat baru. Perbedaan budaya dan bahasa bisa jadi challenge dalam beradaptasi atau justru jadi pengalaman menarik yang bisa dinikmati.
Misalnya, perbedaan budaya antara Jawa Tengah dan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Sama-sama terletak di Pulau Jawa yang padat, dua area ini rupanya sering memberi kejutan culture shock yang unik.
Khususnya untuk yang berniat merantau ke daerah ini, yuk kita simak biar nggak kaget lagi!
- Bahasa dan Gaya Berbicara
Orang Jawa Tengah (Jateng) terkenal dengan tutur kata yang sopan dan lembut. Hal ini dipengaruhi oleh bahasa Jawa yang terkenal santun. Apalagi kalau bahasa Jawa Krama yang biasanya dipakai kepada orang yang lebih tua.
Di Jateng, kebanyakan orang masih menggunakan bahasa Jawa. Orang yang baru datang dari luar daerah dan nggak bisa bahasa Jawa, pasti cuma bisa cengo. Orang ditanya pakai bahasa Indonesia, tapi jawabnya pakai bahasa Jawa.
Sebaliknya, orang Jateng yang pertama kali ke daerah Jabodetabek, mungkin terkejut dengan bahasa di sana. Meski rata-rata pakai bahasa Indonesia, nada bicara dan pilihan katanya mungkin terdengar kasar bagi orang Jawa.
Apalagi, daerah yang lebih heterogen seperti Jakarta, di mana budaya global sudah merajalela hingga bahasa Inggris pun semakin sering digunakan. Terutama di Jaksel, yang terkenal dengan kata-kata “which is”, “literally”, dan sebagainya.

Selain itu, kebanyakan orang di Jawa Tengah juga berbicara dengan lebih pelan. Berbeda dengan nada bicara orang Jabodetabek yang lebih keras dan kerap dianggap kasar.
Terutama orang Betawi atau yang tinggal di Jakarta, begitu pindah ke Jateng, pasti nada bicaranya dianggap tinggi kayak orang marah-marah. Padahal, cuma gaya komunikasinya aja yang beda.
Bahasa “lo gue” atau “lu gua” juga lebih umum digunakan di Jabodetabek, berbeda dengan di Jateng yang cenderung menggunakan “aku kamu”. Bahkan di Jateng, kata “lo gue” dicap kasar.
Padahal, kalau di Jabodetabek, kata “aku kamu” cenderung digunakan sekelompok cewek feminim atau yang dianggap alim. Kalau cowok pakai kata itu, bisa-bisa dikatain nggak manly. Kecuali kalau cewek dan cowok pacaran, barulah mereka saling pakai kata “aku kamu”, biar so sweet.
- Ritme Kehidupan
Jabodetabek, khususnya Jakarta yang merupakan pusat perekonomian negeri, terkenal dengan hiruk-pikuknya.
Masyarakatnya cenderung lebih dinamis, segala sesuatu rasanya serba cepat. Ini bisa dilihat melalui kemacetan dan berbagai moda transportasinya yang selalu penuh. Mulai dari KRL, MRT, LRT, Transjakarta, angkot, bajaj, semua memadati lalu lintas. Karena itu, tingkat stresnya juga jadi lebih tinggi.

Beda dengan di Jawa Tengah, yang ritmenya masih lebih santai. Lalu lintasnya nggak sepadat Jabodetabek. Masyarakatnya juga lebih kekeluargaan, ramah dan sering tegur sapa, memberikan kesan yang lebih slow living.
Nggak heran kalau orang dari Jabodetabek suka berkunjung ke Jawa Tengah untuk liburan atau cari suasana baru.
- Perbedaan Rasa Makanan
Orang Jabodetabek yang pertama kali merantau ke Jawa Tengah, pasti kaget sama rasa makanannya yang cenderung manis. Mulai dari makanan warteg sampai jajanan, rata-rata rasanya lebih manis. Bahkan, rasa nasi Padang-nya pun nggak senendang di Jabodetabek.
Rasa ini bisa jadi nggak sesuai sama lidah orang Jabodetabek yang makanannya cenderung gurih dan pedas. Jadi, untuk yang biasa makan makanan dengan rasa yang nendang, cari makanan yang sesuai di Jawa Tengah bisa jadi tantangan.
- Es Teh yang Bikin Kaget
Ini bisa jadi salah satu yang paling shocking. Es teh, yang biasanya menjadi minuman saat makan, ternyata punya rasa yang beda di Jateng dan di Jabodetabek.
Kalau memesan es teh di Jawa Tengah, otomatis yang datang adalah es teh manis. Sebaliknya, kalau di Jabodetabek, yang datang adalah teh tawar. Jadi kalau mau pesan yang manis, bilangnya harus spesifik, “Es teh manis satu, ya!”
Terbaru untuk Anda : Rumah Joglo Tampilkan Harmoni Arsitektur dan Filosofinya
Itu dia beberapa perbedaan kultur antara Jawa Tengah dan Jabodetabek yang bikin culture shock. Perbedaan ini jadi bukti kekayaan budaya Indonesia yang masyarakatnya beragam.
Follow akun instagram Jateng Kita untuk informasi menarik lainnya!