3 Menu Takjil Khas Solo yang Sayang Dilewatkan

3 Menu Takjil Khas Solo yang Sayang Dilewatkan
Es Dawt Selasih (Gambar : Pinterest)

Jatengkita.id – Bulan Ramadan menjadi waktu untuk memperbanyak ibadah. Selain itu, bulan puasa ini juga identik dengan berbagai kuliner khas. Kota Solo, sebagai salah satu kota yang kaya akan budaya dan tradisi, memiliki berbagai hidangan takjil khas Solo yang unik dan menggugah selera.

Salah satu yang paling terkenal adalah Bubur Samin, yang selalu dibagikan secara gratis. Selain itu, Solo juga memiliki takjil khas lainnya seperti Es Dawet Telasih dan Serabi Solo yang menjadi favorit masyarakat saat berbuka puasa.

1. Bubur Samin : Kuliner Ramadan yang Selalu Dibagikan Gratis

(Gambar : Pinterest)

Bubur Samin merupakan salah satu takjil khas yang selalu hadir di Masjid Darussalam, Jayengan, Solo, selama bulan Ramadan. Meskipun bukan berasal dari Solo, makanan ini memiliki sejarah panjang dalam perantauan orang Martapura, Kalimantan Selatan, yang menetap di kota ini.

Melansir dari laman resmi surakarta.go.id, Bubur Samin sebenarnya adalah makanan khas Banjarmasin yang biasa dikenal dengan sebutan Bubur Banjar.

Di Banjarmasin, hidangan ini dapat ditemukan sepanjang tahun dan bukan hanya di bulan Ramadan. Namun, keberadaannya di Solo memiliki makna sejarah tersendiri.

Pada awal abad ke-20, sekitar tahun 1907, banyak saudagar dan perajin batu mulia dari Martapura merantau ke Solo. Mereka mendirikan sebuah langgar atau musala di Jayengan, yang awalnya hanya berupa bangunan sederhana dari anyaman bambu.

Seiring waktu, komunitas perantau Martapura ini semakin berkembang, hingga akhirnya pada tahun 1930-an, musala tersebut direnovasi menjadi Masjid Darussalam yang berdinding tembok.

Di masjid inilah, tradisi berbuka puasa dengan Bubur Samin mulai berkembang. Awalnya, hidangan ini hanya dinikmati oleh para saudagar yang berkumpul untuk bersilaturahmi selama bulan Ramadan.

Namun, sejak tahun 1960-an, tradisi ini berubah menjadi kegiatan sosial yang lebih luas, di mana bubur ini dibagikan secara gratis kepada masyarakat sekitar.

Bubur Samin dibuat dari beras yang dimasak dengan santan, rempah-rempah khas seperti kapulaga, cengkih, kayu manis, dan daun salam. Tak ketinggalan, minyak samin menjadi bahan utama yang memberikan aroma khas dan cita rasa gurih.

Bubur ini biasanya disajikan dengan lauk seperti daging ayam atau daging sapi yang telah dimasak dengan bumbu khas Banjar.

Di Masjid Darussalam, pembagian Bubur Samin dilakukan setiap hari selama bulan Ramadan. Untuk menghindari kerumunan, pembagian dibagi menjadi dua sesi, yaitu 300 porsi untuk buka bersama di masjid dan 1.000 porsi lainnya untuk masyarakat yang datang mengantre.

Tradisi ini menjadi salah satu daya tarik kuliner khas Ramadan di Solo.

2. Es Dawet Telasih : Minuman Segar untuk Berbuka

(Gambar : Pinterest)

Takjil khas lainnya yang menjadi favorit masyarakat Solo saat berbuka puasa adalah Es Dawet Telasih. Berbeda dengan es dawet pada umumnya, Es Dawet Telasih memiliki tambahan komponen yang membuat rasanya semakin kaya dan nikmat.

Kuliner khas Solo ini memiliki isian yang lebih beragam dibandingkan dawet biasa. Dalam satu mangkuk, terdapat cendol hijau yang kenyal, ketan hitam yang lembut, tape ketan yang memberikan sensasi asam manis, jenang sumsum yang gurih, serta biji selasih yang memberikan tekstur unik.

Semua bahan ini kemudian disiram dengan gula cair dan santan segar, lalu ditambah dengan es batu untuk memberikan sensasi menyegarkan.

Salah satu tempat terbaik untuk menikmati Es Dawet Telasih adalah di Pasar Gede Solo. Di sini, terdapat warung legendaris yang sudah menjual Es Dawet Telasih sejak puluhan tahun lalu.

Minuman ini sangat cocok untuk melepas dahaga setelah seharian berpuasa, karena rasanya yang manis dan segar dapat mengembalikan energi dengan cepat.

3. Serabi Solo : Kudapan Manis untuk Takjil

takjil khas solo
(Gambar : Pinterest)

Serabi Solo adalah camilan khas yang sering dijadikan takjil oleh masyarakat setempat. Serabi ini berbeda dengan serabi dari daerah lain karena teksturnya yang lebih lembut dan aroma santannya yang kuat.

Serabi Solo dibuat dari campuran tepung beras, tepung tapioka, gula, daun pandan, dan santan. Adonan ini kemudian dimasak di atas wajan kecil hingga menghasilkan pinggiran yang renyah dan bagian tengah yang lembut.

Awalnya, serabi Solo hanya memiliki rasa manis dan gurih. Namun, seiring perkembangan zaman, kini tersedia berbagai varian rasa seperti cokelat, keju, stroberi, pandan, nangka, dan durian.

Artikel terkait : Kelezatan Serabi Solo sebagai Menu Takjil Ramadan

Serabi Notosuman adalah tempat paling terkenal untuk menikmati serabi khas Solo. Gerai ini telah beroperasi sejak tahun 1923 dan menjadi ikon kuliner Solo yang selalu ramai dikunjungi, terutama saat bulan Ramadan.

Serabi Notosuman sangat cocok dijadikan takjil karena rasanya yang ringan namun tetap mengenyangkan.

Solo memiliki beragam hidangan takjil khas yang selalu dinanti saat bulan Ramadan. Jika Anda berkesempatan berkunjung ke Solo selama Ramadan, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi ketiga takjil khas ini dan merasakan langsung keunikan kuliner kota budaya ini.

Follow akun instagram Jateng Kita untuk informasi menarik lainnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *