8 Desa Jateng Jadi Pilot Project Graduasi Pengentasan Kemiskinan

8 Desa Jateng Jadi Pilot Project Graduasi Pengentasan Kemiskinan
(Gambar : jatengprov.go.id)

Jatengkita.id – Pemerintah Pusat menetapkan delapan desa di Jawa Tengah sebagai pilot project graduasi pengentasan kemiskinan. Keputusan tersebut ditetapkan dalam acara Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Pilot Project Graduasi Bantuan Sosial Melalui Pemberdayaan Masyarakat pada hari Senin (24/02/2025) di Kantor Dinas Sosial Jawa Tengah.

Jawa Tengah terpilih sebagai percontohan karena menduduki peringkat tiga sebagai wilayah dengan tingkat kemiskinan ekstrem. Hal ini dituturkan langsung oleh Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono.

“Kenapa Jateng? Penduduk miskin di Jateng nomor 3,” bebernya.

Delapan dari 923 desa di Jawa Tengah akan menjadi awalan. Desa tersebut adalah Desa Pesodongan (Kabupaten Wonosobo), Desa Gambuhan (Pemalang), Desa Wlahar (Brebes), Desa Kalisalak (Banyumas), Desa Ngesrepbalong (Kendal), Desa Kepuhsari (Wonogiri), Desa Dimoro (Grobogan), dan Desa Purwosari (Magelang).

Menurut Agus, untuk mensukseskan pilot project ini, dibutuhkan strategi yang sinergis dengan berbagai elemen. Hal ini dalam rangka mengurangi angka kemiskinan di Jawa Tengah. Kerja sama dengan Pemda, perguruan tinggi, swasta, dan lembaga filantropi menjadi penting untuk dilakukan.

8 desa Jateng jadi pilot project graduasi pengentasan kemiskinan
(Gambar : jatengprov.go.id)

Dalam acara ini, turut hadir Kepala Dinas Sosial Jawa Tengah, Imam Masykur. Pihaknya menyebutkan graduasi penerima manfaat diarahkan pada tiga aspek. Pertama adalah peningkatan kualitas hidup. Kedua, peningkatan pendapatan. Dan ketiga adalah peningkatan aset.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno, menambahkan bahwa konsep pilot project ini bisa diinternalisasikan dengan program selama lima tahun ke depan dari pemerintahan Gubernur Jawa Tengah terpilih, Ahmad Luthfi.

Ia juga menyebutkan terkait penanganan pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah berbasis pada potensi desa. Melansir dari situs Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, semua potensi desa diidentifikasi untuk kemudian digerakkan agar mampu menangani kemiskinan di desa tersebut.

Disebutkan bahwa program graduasi bantuan sosial ini bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan secara akseleratif. Pada tahun 2024, angka kemiskinan di Jawa Tengah turun menjadi 9.38 persen dari tahun 2023 yang mencapai 10.77 persen.

Diharapkan program ini bisa menjadi langkah mengurangi angka kemiskinan di Jawa, sehingga mampu menuju cita-cita Indonesia sebagai negara gemah ripah loh jinawi dan berkeadilan sosial pada tahun 2045 mendatang.

Strategi maupun langkah-langkah yang telah disebutkan dinilai sebagai pendekatan yang lebih terarah dan berkelanjutan. Dengan demikian, komitmen dan upaya untuk mengurangi kemiskinan ekstrem di Jawa ini bisa berhasil.

Baca juga : Persentase Penduduk Miskin Jawa Tengah Turun 0.30 Persen

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *