Dieng Culture Festival 2024 : Perayaan Keindahan Alam dan Budaya

Dieng Culture Festival 2024 : Perayaan Keindahan Alam dan Budaya
Pelepasan lampion jadi salah satu acara favorit di Dieng Culture Festival (Foto : Pinterest)

Jatengkita.idKabar gembira bagi para pecinta budaya dan keindahan alam! Dieng Culture Festival (DCF) kembali digelar pada Agustus 2024 setelah sempat ditiadakan pada tahun sebelumnya. Acara yang telah dinantikan ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 23 hingga 25 Agustus 2024, di Desa Wisata Dieng Kulon, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Persiapan dan Penyelenggaraan

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara, Tursiman, acara DCF diselenggarakan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pandawa dengan dukungan dari pemerintah daerah.

“Kami dari pemerintah daerah sifatnya back up, panitia yang akan melaksanakan dari Pokdarwis Dieng Pandawa,” kata Tursiman.

Dia juga memastikan bahwa proyek penataan kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng akan selesai sesuai target pada Juli mendatang, sehingga pergelaran DCF dapat terlaksana dengan baik.

Agenda dan Kegiatan

DCF 2024 mengusung tema “The Journey” dan akan menampilkan berbagai acara menarik yang memadukan keindahan alam Dieng dengan kekayaan budaya lokal. Beberapa kegiatan yang akan memeriahkan festival ini antara lain adalah sebagai berikut.

(Foto : Pinterest)
  1.     Pertunjukan Musik Jazz

Menampilkan artis-artis ibu kota yang akan menghibur para pengunjung dengan alunan musik jazz di tengah pesona alam Dieng.

  1.     Pelepasan Lampion dan Kembang Api

Momen magis ketika ribuan lampion dilepaskan ke langit malam Dieng, diiringi dengan pertunjukan kembang api yang spektakuler.

  1.     Pameran UMKM

Menampilkan produk-produk unggulan dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal, yang dapat dinikmati dan dibeli oleh para pengunjung.

  1.     Pertunjukan Kesenian Tradisional

Pagelaran seni tradisional Jawa yang memperkaya pengalaman budaya para pengunjung.

Puncak Acara : Ruwatan Rambut Gimbal

Salah satu acara yang paling dinantikan dalam DCF adalah prosesi ritual pencukuran rambut gimbal anak-anak Dieng atau dikenal dengan Ruwatan Rambut Gimbal. Anak-anak berambut gimbal ini dianggap sebagai titisan Kyai Kolo Dete dan Nini Roro Rence dan rambut mereka baru bisa dipotong setelah permintaan mereka dipenuhi.

Prosesi pemotongan rambut ini diawali dengan ritual doa di berbagai tempat suci seperti Candi Dwarawati, Kompleks Candi Arjuna, Sendang Maerokoco, dan lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan kirab menuju tempat pemotongan rambut.

Makna dan Filosofi

Dieng Culture Festival (DCF) memiliki makna dan filosofi yang mendalam, melampaui sekadar hiburan dan pariwisata. Festival ini merupakan sarana untuk melestarikan dan menghidupkan kembali budaya serta tradisi lokal yang telah diwariskan dari generasi ke generasi di Dieng, Jawa Tengah. Salah satu elemen paling unik dan sakral dari festival ini adalah prosesi Ruwatan Rambut Gimbal.

  • Makna Ruwatan Rambut Gimbal

Anak-anak dengan rambut gimbal di Dieng adalah fenomena alami yang dianggap sebagai titisan dari Kyai Kolo Dete dan Nini Roro Rence, tokoh mistis yang diyakini sebagai penjaga wilayah Dieng. Anak-anak ini dipercaya memiliki hubungan khusus dengan alam gaib dan rambut mereka tidak boleh dipotong sembarangan.

Prosesi Ruwatan Rambut Gimbal adalah upacara penyucian untuk mengusir nasib buruk dan mendatangkan keberkahan bagi anak-anak tersebut dan masyarakat Dieng pada umumnya.

(Foto : jateng.solopos.com)
  •  Filosofi di Balik Prosesi

Penyucian dan Pembebasan dari Kesialan

Ruwatan Rambut Gimbal memiliki tujuan untuk mengusir nasib buruk yang mungkin menghinggapi anak-anak dan masyarakat Dieng. Upacara ini melibatkan doa dan ritual yang dipimpin oleh para sesepuh, menunjukkan penghormatan terhadap kekuatan spiritual dan kepercayaan lokal.

Pemenuhan Keinginan Anak

Sebelum rambut gimbal anak-anak ini dipotong, permintaan mereka harus dipenuhi sebagai bentuk penghormatan dan keyakinan bahwa keinginan mereka adalah titipan dari dunia gaib. Hal ini mencerminkan filosofi bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan anak-anak adalah prioritas utama dalam masyarakat.

Pelestarian Budaya dan Tradisi

DCF dan prosesi Ruwatan Rambut Gimbal adalah upaya untuk menjaga dan melestarikan tradisi yang telah ada sejak zaman dahulu. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, festival ini memperkuat identitas budaya lokal dan memperkenalkan kekayaan budaya Dieng kepada dunia luar.

Harmoni dengan Alam

Dieng dikenal dengan keindahan alamnya, dan festival ini menekankan pentingnya hidup dalam harmoni dengan alam. Penghormatan terhadap anak-anak gimbal sebagai titisan alam gaib mencerminkan kepercayaan bahwa manusia harus menjaga keseimbangan dengan lingkungan sekitar.

Terkini : Bukan Aphelion, Ini Penyebab Fenomena Cuaca Dingin di Indonesia

Tips dan Informasi Penting

Untuk menikmati festival ini dengan maksimal, pengunjung disarankan untuk mempersiapkan diri dengan baik, termasuk memesan tiket jauh-jauh hari agar tidak kehabisan. BMKG juga memberikan tips untuk menjaga kesehatan selama festival, seperti cukup mengonsumsi air, serta makanan dan minuman yang mengandung vitamin C dan D. Hal ini mengingat suhu di Dieng yang lebih dingin, terutama pada malam hari.

DCF 2024 menjanjikan pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung. Dari keindahan alam, kekayaan budaya, hingga berbagai acara seru yang memeriahkan, semuanya menjadi daya tarik tersendiri. Hal tersebut menjadikan Dieng Culture Festival sebagai salah satu even budaya yang paling ditunggu-tunggu setiap tahunnya.

Konten terkait : Dieng Culture Festival – Festival Budaya Terbesar Tahun Ini