Jatengkita.id – Israel mengklaim kematian sosok paling mereka cari, yaitu Yahya Sinwar pada Jumat (18/10/2024). Berita tersebut ramai diluncurkan oleh Amerika Serikat dan menuai beragam reaksi kepuasan dari Presiden dan Wakil Presiden Negeri Paman Sam.
Joe Biden menyatakan bahwa kabar terbunuhnya Sinwar menjadi hari yang baik bagi dunia. Menurutnya, tidak ada tempat bagi teroris untuk lolos dari keadilan.
“Ini adalah hari yang baik bagi Israel, bagi Amerika Serikat, dan bagi dunia. Hari ini, sekali lagi membuktikan bahwa tidak ada teroris di mana pun di dunia yang bisa lolos dari keadilan. Tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris dalam pidatonya juga mengungkapkan kepuasannya. Terbunuhnya Yahya Sinwar dianggapnya akan berpotensi bisa mengakhiri perang di Gaza.
Reaksi juga datang dari publik dunia pada umumnya dan muslim pada khususnya. Banyak yang berduka, tidak percaya dan memilih menunggu pernyataan resmi dari HAMAS, bahkan ada yang denial tentang syahidnya Sang Singa ini.
Hingga pada akhirnya, HAMAS mengonfirmasi secara resmi perihal syahidnya Sinwar. Yahya Sinwar merupakan Ketua Biro Politik HAMAS yang menggantikan Ismail Haniyah yang syahid pada 31 Juli 2024. Ia dibunuh oleh Israel di Iran. Sinwar kemudian menggantikan posisinya dan ia dikenal memiliki karakter tegas yang jauh berbeda dengan Ismail Haniyah.
Kronologi
Mengutip dari keterangan Komandan Gerakan Julid Fisabilillah, Erlangga Greshinov, dalam akun media sosialnya, Sinwar diketahui ikut dalam sergapan di Tel al-Sultan, Rafah. Ia bersama dengan dua pengawalnya bergerilya menghadapi tentara Israel yang menganggap Sinwar seperti tentara HAMAS lainnya.
Sinwar sempat terkena tembakan yang membuat salah satu lengannya putus. Saat akan disergap, ia melemparkan granat dan membuat duang orang Israel Defence Force (IDF) melarikan diri. Mereka lalu menggunakan drone untuk menyelidiki seorang pria bertutup keffiyeh yang masih bertahan di gedung.
Melihat hal itu, Sinwar langsung melemparkan sebilah kayu untuk untuk menghalau drone. Namun, IDF kembali menembak hingga menewaskannya. Mereka lalu membawa jasad Sinwar untuk diidentifikasi DNA-nya.
Propaganda Zionis
Yahya Sinwar merupakan sosok penting yang ditakuti oleh para musuh. Penunjukkannya menggantikan Ismail Haniyah menjadi ancaman serius bagi Zionis. Sinwar dikenal tegas, berani, dan keras. Ia tidak memainkan negosiasi seperti Haniyah.
Pembunuhan Israel yang menargetkan Haniyah saat itu dinilai justru menjadi blunder karena sosok yang menggantikannya ternyata lebih tidak diplomatif. Sinwar beberapa kali menjadi tahanan Israel dan menjadi orang yang paling dicari.
Israel bahkan membuat sayembara bagi siapapun yang bisa membunuh Sinwar akan mendapat hadiah yang amat besar. Keberadaannya memang dikenal sangat sulit dilacak oleh Zionis. Selama ia menggantikan posisi Haniyah, Israel terus memainkan narasi tentang perannya.
Mereka menyebarkan propaganda bahwa Sinwar bersembunyi di balik para tawanannya. Zionis juga mengangkat terus peristiwa 07 Oktober 2023 yang dipeloporinya seolah hal tersebut menjadi pemicu awal datangnya perang.
Zionis terus menyebut Sinwar sebagai teroris berlumur darah hingga menyamakannya dengan Adolf Hitler yang melakukan holocaust. Kini, Yahya Sinwar syahid dalam perang melawan Zionis.
Terbaru untuk Anda : Ssst! 6 Privasi Ini Harus Dirahasiakan dari Orang Lain