Jatengkita.id – Keributan terjadi di tempat karaoke di eks Sunan Kuning (SK) atau Komplek Argorejo Gang 3, Semarang Barat, Sabtu (30/03/2024). Seorang operator karaoke dikeroyok oleh tiga pengunjung yang salah satunya bersenjatakan pisau. Saat melakukan aksinya, para pelaku dalam kondisi mabuk terpengaruh minuman keras.
Para pelaku pecandu minuman keras sangatlah meresahkan masyarakat sekitar. Mari kita simak apa saja dampak negatif yang ditimbulkan akibat kecanduan minuman keras atau mabuk-mabukan!
Kapolsek Semarang Barat, Kompol Andre Bachtiar Winanomo mengatakan peristiwa berawal ketika pelaku dan dua temannya datang dengan mobil Yaris hitam sekitar pukul 01.00 WIB. Dua orang terus berada di room karaoke, sedangkan satu lainnya mondar-mandir keluar masuk.
Saat itulah, pelaku yang diajak masuk kembali ke room itu menarik satu operator hingga terjatuh. Kemudian terjadi keributan.
Tiga orang tamu tadi malah mengeroyok si operator, dan ada yang membawa pisau kemudian menyabetkan ke korban beberapa kali.
Dari kejadian tersebut sudah terbukti bahwasannya perilaku mabuk-mabukan sangatlah berdampak negative, bukan hanya terhadap diri sendiri saja namun kepada masyarakat di sekitarnya.
Terlalu banyak mengonsumsi alkohol dapat memicu kecanduan. Pengidap kondisi ini akan sangat sulit untuk menahan keinginan minum alkohol.
Jika keinginan tidak terpenuhi, ia merasakan sejumlah gejala, seperti merasa lelah, nafsu makan berkurang, emosi tidak terkontrol, gelisah, sulit tidur, hingga stres.
Adapun dampak kecanduan minuman keras bagi tubuh sebagai berikut :
- Kerusakan Jantung
Kecanduan alkohol pertama-tama menyebabkan kerusakan jantung. Alkohol berlebihan dapat melemahkan jantung. Karena itu, aliran darah ke seluruh tubuh terganggu.
Sejumlah gejala yang menunjukkan kondisi ini termasuk sesak napas, detak jantung tidak teratur (aritmia), kelelahan, batuk berkepanjangan, dan bahkan hipertensi, stroke, dan serangan jantung.
- Peradangan Pankreas
Kecanduan alkohol selanjutnya berdampak pada tubuh adalah peradangan pankreas, yang dikenal sebagai pankreatitis.
Ini terjadi karena terlalu banyak konsumsi alkohol menyebabkan penumpukan enzim di pankreas. Gejala peradangan pankreas termasuk sakit perut, mual, muntah, detak jantung meningkat, demam, dan diare.
- Merusak Otak
Alkohol memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan otak karena memperlambat penyaluran informasi antar saraf.
Jika minuman beralkohol mengandung etanol, mereka dapat merusak area tertentu dari otak. Akibatnya, pecandu alkohol cenderung mengalami perubahan perilaku, perubahan suasana hati yang ekstrim (mood swings), halusinasi, kehilangan ingatan, dan bahkan kejang.
- Infeksi Paru-Paru
Kecanduan alkohol dapat menyebabkan infeksi paru-paru. Konsumsi alkohol yang berlebihan mengurangi daya tahan tubuh.
Akibatnya, beberapa organ tubuh, termasuk paru-paru, menghadapi tantangan untuk melawan serangan bakteri dan virus yang menyebabkan penyakit. Pecandu alkohol lebih rentan terhadap infeksi pernapasan seperti tuberkulosis dan pneumonia.
- Kerusakan Hati
Kecanduan alkohol membuat fungsi hati menjadi tidak optimal. Akibatnya, racun dan limbah yang tidak terpakai tetap berada di dalam tubuh dan menyebabkan kerusakan hati, seperti sirosis hati.
- Kerusakan Ginjal
Alkohol memiliki efek diuretik yang bisa meningkatkan produksi urine dalam tubuh. Semakin banyak alkohol yang dikonsumsi, maka semakin banyak pula jumlah urine yang diproduksi.
Kondisi ini membuat ginjal kesulitan untuk mengatur aliran urine dan cairan tubuh. Keseimbangan elektrolit dalam tubuh menjadi terganggu dan memicu dehidrasi.
Jika dilihat dari segi sosial, kebiasaan minum minuman keras ini banyak menimbulkan masalah. Seperti misalnya perkelahian, ketidaknyamanan orang yang tinggal di sekitarnya, serta penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas dan tindakan kriminal seperti pencurian dan lain sebagainya.
Baca Juga Waspada! Internet Jadi Pintu Remaja Kecanduan Pornografi