Pentingnya Memahami Penggolongan Obat berdasarkan Logo dan Fungsinya

Pentingnya Memahami Penggolongan Obat berdasarkan Logo dan Fungsinya
(Gambar : istockphoto.com)

Jatengkita.id – Pemahaman tentang penggolongan obat merupakan hal penting untuk mendukung penggunaan obat yang aman dan efektif. Obat memiliki penggolongan berdasarkan simbol yang tercantum pada kemasannya.

Simbol ini menunjukkan tingkat risiko, syarat pembelian, dan aturan penggunaan obat tersebut. Berikut adalah ulasan lengkap tentang berbagai golongan obat yang perlu Anda ketahui.

  1. Obat Bebas (OTC/Over The Counter)
(Gambar : istockphoto.com)

Ciri Utamanya ditandai dengan logo lingkaran hijau dengan garis tepi hitam. Karakteristiknya yaitu obat bebas dapat dibeli tanpa resep dokter dan umumnya digunakan untuk menangani gejala penyakit ringan.

Contoh gejala tersebut meliputi sakit kepala, flu ringan, atau gangguan pencernaan. Obat ini relatif aman jika digunakan sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.

Contoh Obat Bebas

  • Parasetamol (penurun demam dan pereda nyeri)
  • Ibuprofen (anti-inflamasi ringan)
  • Antasida (penetral asam lambung)
  • Multivitamin (suplemen kesehatan)
  1. Obat Bebas Terbatas
(Gambar : istockphoto.com)

Ciri utamanya adalah memiliki logo lingkaran biru dengan garis tepi hitam disertai kotak peringatan berwarna hitam dengan tulisan putih.

Karakteristiknya yaitu obat bebas terbatas adalah jenis obat keras yang bisa dibeli tanpa resep dokter tetapi penggunaannya harus memperhatikan aturan yang tercantum pada kemasan. Aturan ini bertujuan untuk mencegah efek samping yang merugikan.

Contoh Peringatan pada Kemasan

  • P1 : Awas! Obat keras. Bacalah aturan pakainya.
  • P2 : Hanya untuk kumur, jangan ditelan.
  • P3  : Hanya untuk penggunaan luar tubuh.

Contoh Obat Bebas Terbatas

  • Chlorpheniramine Maleate (CTM, antihistamin)
  • Cetirizine (anti-alergi)
  • Bromhexine (pengencer dahak)
  • Ibuprofen (dosis terbatas untuk nyeri ringan)
  1. Obat Keras
(Gambar : istockphoto.com)

Ciri utamanya ditandai dengan logo lingkaran merah dengan garis tepi hitam dan memiliki huruf “K” di tengah yang menyentuh garis tepi.

Karakteristik obat keras ini hanya dapat diperoleh dengan resep dokter. Golongan ini digunakan untuk menangani kondisi medis yang lebih serius dan berpotensi memiliki efek samping yang berat jika tidak digunakan dengan benar.

Pengawasan dokter sangat diperlukan untuk memastikan keamanan penggunaannya.

Contoh Obat Keras

  • Antibiotik (amoksisilin, eritromisin)
  • Obat penenang (alprazolam, diazepam)
  • Obat anti-inflamasi steroid (dexamethasone)
  • Obat hipertensi (amlodipine, lisinopril)
  1. Obat Golongan Narkotika
(Gambar : istockphoto.com)

Ciri utamanya ditandai dengan logo lingkaran putih dengan garis tepi merah dan memiliki simbol “Palang Medali Merah” di tengah lingkaran. Karakteristik obat golongan narkotika ini digunakan dalam dunia medis sebagai anestesi (obat bius) atau analgesik (pereda nyeri kuat).

Penggunaannya memerlukan resep dokter dan diawasi secara ketat oleh pemerintah karena potensi penyalahgunaan dan efek adiktifnya.

Contoh Obat Narkotika

  • Morfin (analgesik untuk nyeri berat)
  • Codeine (pereda batuk dan nyeri sedang)
  • Tramadol (analgesik untuk nyeri sedang hingga berat)
  1. Golongan Obat Tradisional
penggolongan obat
(Gambar : Pinterest)

Selain obat modern, terdapat penggolongan obat tradisional yang juga diatur di Indonesia. Berikut adalah jenis-jenisnya.

Jamu

  • Ditandai dengan logo lingkaran hijau bergambar pohon.
  • Obat berbahan dasar herbal yang digunakan berdasarkan pengalaman tradisional.
  • Contoh : Diapet, Tolak Angin.

Obat Herbal Terstandar (OHT)

  • Ditandai dengan logo lingkaran hijau dengan tiga bintang di tengah.
  • Obat ini telah melalui uji pra-klinik untuk memastikan keamanan dan khasiatnya.
  • Contoh : Kiranti, Lelap.

Fitofarmaka

  • Ditandai dengan logo lingkaran hijau dengan simbol serpihan salju di tengah.
  • Obat berbahan herbal yang telah diuji klinis dan setara dengan obat modern.
  • Contoh : Stimuno, Tensigard.

Anda mungkin suka : Mitos atau Fakta : Minum Obat Hipertensi Bikin Ginjal Rusak?

Pentingnya Memahami Logo pada Kemasan Obat

Logo pada kemasan obat tidak hanya berfungsi sebagai identitas, tetapi juga sebagai panduan bagi konsumen dalam memilih obat yang sesuai kebutuhan. Berikut adalah alasan mengapa pemahaman ini sangat penting.

  1. Mencegah Efek Samping

Mengonsumsi obat tanpa memperhatikan logo dan aturan pemakaian dapat menyebabkan efek samping berbahaya, seperti keracunan obat atau reaksi alergi.

  1. Mendukung Keselamatan Pasien

Dengan memahami golongan obat, masyarakat dapat lebih bijak dalam melakukan swamedikasi (pengobatan mandiri) dan mengetahui kapan harus berkonsultasi dengan tenaga medis.

  1. Menghindari Penyalahgunaan Obat

Simbol seperti pada obat keras dan narkotika memberikan peringatan agar obat ini hanya digunakan sesuai anjuran dokter.

Peran Tenaga Kesehatan dalam Edukasi Penggunaan Obat

Selain memahami penggolongan obat, masyarakat juga memerlukan bimbingan dari tenaga kesehatan. Apoteker dan dokter memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan informasi yang jelas mengenai cara penggunaan obat yang benar, potensi efek samping, dan interaksi obat dengan makanan atau obat lain.

Memahami penggolongan obat berdasarkan logo dan fungsinya sangat penting untuk memastikan keamanan dan efektivitas pengobatan. Dengan mengenali jenis-jenis obat seperti obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, narkotika, dan obat tradisional, masyarakat dapat lebih bijak dalam menggunakan obat secara mandiri atau sesuai petunjuk medis.

Edukasi tentang simbol pada kemasan obat harus terus ditingkatkan guna mendukung upaya kesehatan masyarakat secara luas.

Tonton video : Manfaat Kunyit