Jatengkita.id – Stasiun Kebasen terletak di Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sebelumnya, stasiun ini hanya berfungsi sebagai stasiun biasa dengan kelas 4. Artinya, stasiun tersebut lebih difungsikan untuk layanan teknis operasional kereta api seperti persilangan dan penyusulan kereta.
Namun, seiring dengan meningkatnya kebutuhan transportasi di wilayah tersebut, Stasiun Kebasen diresmikan kembali sebagai stasiun yang melayani naik dan turun penumpang. Transformasi ini membuatnya naik kelas menjadi stasiun jenis 5.
Dengan demikian, kategori Stasiun Kebasen secara khusus melayani kebutuhan penumpang. Dengan pembukaan ini, stasiun ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
Kegunaan Stasiun Kelas 4
Stasiun kelas 4 umumnya memiliki fungsi operasional yang lebih teknis dibandingkan melayani masyarakat langsung. Stasiun ini biasanya digunakan untuk keperluan penyusulan kereta, yakni proses mengatur perjalanan kereta api agar jalur tetap lancar, terutama di jalur kereta dengan lalu lintas padat.
Selain itu, stasiun kelas 4 sering menjadi tempat pemberhentian sementara bagi kereta barang, kereta logistik, atau kereta api lain yang memerlukan pergantian masinis maupun pemeriksaan teknis.
Menurut PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), stasiun kelas 4 tidak dilengkapi fasilitas penumpang seperti loket tiket atau ruang tunggu. Hal ini karena memang tidak dirancang untuk melayani masyarakat secara langsung.
“Fungsi utama stasiun kelas 4 adalah mendukung kelancaran operasional kereta api di jalur lintas, bukan sebagai tempat pemberhentian penumpang,” ujar salah satu pejabat PT KAI dalam siaran persnya.
Peran Baru Sebagai Stasiun Penumpang
Seiring dengan peningkatan kebutuhan transportasi masyarakat, Stasiun Kebasen mengalami perubahan signifikan menjadi stasiun kelas 5. Stasiun kelas ini didesain khusus untuk melayani penumpang dengan menyediakan fasilitas yang lebih memadai.
Beberapa perubahan yang terlihat adalah penambahan ruang tunggu, dan loket tiket. Selain itu, ada peron yang lebih aman dan aksesibilitas stasiun lebih baik untuk semua kalangan, termasuk lansia dan penyandang disabilitas.
Berdasarkan peraturan PT KAI, stasiun kelas 5 wajib memenuhi standar pelayanan minimum untuk penumpang. Standar tersebut di antaranya ketersediaan toilet bersih, informasi jadwal perjalanan, dan keamanan area stasiun.
“Stasiun kelas 5 dirancang agar dapat memberikan kenyamanan kepada penumpang di wilayah yang memiliki kebutuhan layanan transportasi tinggi,” jelas Direktur Operasional PT KAI saat ditemui dalam peresmian Stasiun Kebasen.

Kemudahan yang Ditawarkan Stasiun Kebasen
Pembukaan kembali Stasiun Kebasen sebagai stasiun penumpang membawa berbagai kemudahan bagi masyarakat setempat. Lokasi stasiun yang strategis memudahkan warga untuk menjangkau layanan kereta api tanpa harus melakukan perjalanan jauh ke stasiun lain.
Selain itu, keberadaan stasiun ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan terhadap transportasi darat seperti bus dan kendaraan pribadi. Dua jenis transportasi tersebut sering terkendala oleh kemacetan dan waktu tempuh yang lebih lama.
Fasilitas baru yang tersedia juga memberikan kenyamanan lebih bagi para penumpang, misalnya kebersihan area stasiun. Pembelian tiket secara daring atau langsung di loket juga lebih mudah.
“Kami berharap Stasiun Kebasen menjadi solusi bagi masyarakat untuk mendapatkan akses transportasi yang cepat, aman, dan nyaman,” tambah perwakilan PT KAI.
Baca juga : Wakil Ketua DPRD Apresiasi Pengelolaan Waste to Energy TPA BLE Banyumas
Informasi Resmi tentang Peresmian Stasiun Kebasen
Peresmian Stasiun Kebasen dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia pada awal tahun ini. Hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan aksesibilitas transportasi di wilayah Banyumas.
Dalam acara peresmian, Direktur Utama PT KAI menyampaikan bahwa transformasi Stasiun Kebasen merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung konektivitas antardaerah dan meningkatkan layanan transportasi publik.
Acara peresmian yang digelar pada tanggal 15 Januari 2025 ini dihadiri oleh pejabat daerah, tokoh masyarakat, dan perwakilan dari PT KAI.
“Kami bangga dapat memberikan kontribusi nyata melalui pembukaan kembali Stasiun Kebasen. Hal ini diharapkan dapat mendukung kemajuan Banyumas,” ujar Direktur Utama PT KAI dalam sambutannya.
Selain itu, peresmian ini juga diramaikan dengan peluncuran layanan kereta api baru yang berhenti di Stasiun Kebasen untuk rute jarak pendek dan menengah.
Respon Masyarakat Kebasen terhadap Kehadiran Stasiun Ini
Antusiasme masyarakat Kecamatan Kebasen terhadap pembukaan kembali stasiun ini sangat tinggi. Banyak warga yang merasa terbantu dengan kehadiran stasiun penumpang di wilayah mereka, terutama untuk keperluan perjalanan jarak jauh ke kota-kota besar seperti Yogyakarta, Semarang, atau Jakarta.
Selain itu, keberadaan stasiun ini juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal. Hal ini dapat diupayakan dengan hadirnya peluang usaha baru di sekitar stasiun, seperti warung makan, toko kelontong, dan jasa transportasi lokal.
Meskipun ada segelintir kekhawatiran, seperti potensi peningkatan lalu lintas di sekitar area stasiun, mayoritas masyarakat menyambut positif perubahan ini.
Mereka melihatnya sebagai langkah maju yang tidak hanya mempermudah mobilitas, tetapi juga membawa dampak sosial-ekonomi yang signifikan bagi daerah Kebasen.
Dengan peran barunya, Stasiun Kebasen tidak lagi sekadar menjadi tempat persilangan kereta. Tetapi menjadi penghubung yang mendekatkan masyarakat Kebasen dengan berbagai kota di Indonesia.
Transformasi ini menjadi bukti bahwa pengembangan infrastruktur transportasi dapat memberikan dampak besar, tidak hanya dalam hal mobilitas tetapi juga dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.
Kunjungi kami di instagram : @jatengkita.id