Jatengkita.id – Belakangan ini, donghua atau anime China semakin ramai diperbincangkan. Pasalnya, donghua semakin menunjukkan taringnya baik dari segi animasi maupun plot, dengan level yang menyaingi anime Jepang.
Di antara banyak donghua yang populer, salah satunya adalah Link Click atau Shiguang Dailiren. Season pertama donghua ini rilis pada tahun 2021 dan season keduanya rilis pada 2023. Sedangkan, season ketiganya dijadwalkan akan tayang pada 2026 mendatang.
Sejak penayangannya, donghua ini menuai pujian atas animasinya yang keren dan plot ceritanya yang bikin penasaran. Bukan cuma itu, donghua ini juga punya opening yang kece badai dan momen-momen emosional dalam ceritanya.
Bahkan, di situs My Anime List, Link Click mendapat rating yang cukup tinggi, yaitu 8,72. Cerita berfokus pada Cheng Xiaoshi dan Lu Guang, dua pemuda berkemampuan supranatural yang mengelola sebuah studio foto.
Cheng Xiaoshi mampu masuk ke dalam foto dan mengulang masa lalu yang berlangsung di foto tersebut. Sedangkan, Lu Guang mampu melihat kejadian yang akan datang dari foto tersebut.
Menggabungkan kedua kekuatan unik ini, mereka menerima berbagai permintaan klien yang membawa mereka pada kasus-kasus misterius.
Dari kasus-kasus tersebut, kira-kira apa aja pelajaran yang bisa kita ambil? Yuk, simak di bawah ini!
- Merelakan Masa Lalu
Dalam cerita, Cheng Xiaoshi dan Lu Guang pergi “menjalani kembali” masa lalu untuk mengabulkan permintaan klien. Tapi, sekeras apa pun perjuangan mereka, tetap ada beberapa hal yang nggak bisa diubah.
Perjuangan mereka menunjukkan pada kita bahwa beberapa takdir—seperti kematian, bencana alam, atau sekadar pesan teks yang terlanjur dibaca orang—nggak bisa dicegah. Jadi, nggak ada gunanya menyesali yang udah terjadi. Don’t cry over spilled milk.
- Melakukan yang Terbaik di Masa Kini
Donghua bergenre mystery suspense ini memang bikin senam jantung. Gimana enggak, tiap Cheng Xiaoshi bikin rencana, ternyata rencananya Lu Guang lima langkah di depan, tapi ternyata rencana musuhnya sepuluh langkah di depan, tapi terus ada faktor X yang bikin semua rencana mereka amburadul dan endingnya di luar prediksi BMKG.
Penonton dibikin terus menebak-nebak apa yang terjadi, meski akhirnya nggak ketebak juga. Siapa musuh yang sesungguhnya? Gimana metode kejahatannya? Gimana cara menghadapinya?
Penonton dibikin tambah deg-degan gara-gara nyawa para karakter selalu di ujung tanduk. Apalagi—spoiler dikit—author donghua ini kejamnya nggak segan-segan ngebunuh karakter penting.
Meski begitu, Cheng Xiaoshi dan Lu Guang nggak pernah menyerah. Meski mereka nggak tahu siapa musuh mereka, meski mereka tahu musuh mereka pembunuh berantai berdarah dingin, meski mereka terluka dan teman mereka disandra, dua sekawan ini tetap berjuang tak kenal takut.
Karena, apa lagi yang bisa mereka lakukan selain yang terbaik?
- Mempersiapkan Masa Depan
Meski masa lalu nggak bisa diubah, bukan berarti masa depan kita bergantung sepenuhnya pada masa itu. Lu Guang dan Cheng Xiaoshi mengajarkan kita untuk berpikir ke depan.
Pikirkan tiap kemungkinan, untung-rugi tiap tindakan, dan rancang strategi. Dengan begitu, kita bisa mewujudkan masa depan yang kita inginkan.
- Setia Kawan
Yang ini jelas banget. Dari episode pertama pun kita udah melihat dinamika persahabatan Cheng Xiaoshi dan Lu Guang.
Mulai dari gimana mereka memiliki “koneksi” tiap menyelami foto, tindakan yang mereka ambil untuk melindungi satu sama lain, sampai yang paling ikonik, yaitu ritual mereka tepuk tangan sebelum masuk ke foto.
Padahal, sifat kedua cowok ini bagai dua kutub yang berbeda—Cheng Xiaoshi yang impulsif, berjiwa keadilan tinggi dan keras kepala, sedangkan Lu Guang berkepala dingin, kalkulatif, dan lebih dewasa dalam mengambil keputusan.
Tapi, perbedaan ini justru bikin mereka saling melengkapi. Di situasi paling genting pun, mereka percaya satu sama lain dan nggak saling meninggalkan. Salut!
- Tanggung Jawab
Ini krusial banget! Di beberapa kasus, Cheng Xiaoshi seringkali bertindak semaunya dan mengubah beberapa kejadian di masa lalu. Padahal, Lu Guang udah selalu ngingetin: “Lu harus ikutin kata gua.”
Tapi tetep aja Cheng Xiaoshi ngeyel. Akhirnya, dia sendiri yang harus bertanggung jawab karena Lu Guang sudah lepas tangan. Ini menunjukkan bahwa setiap tindakan kita di masa lalu ada konsekuensinya. Menghadapi konsekuensi itu adalah tanggung jawab kita masing-masing.
- Empati Sesama Manusia
Dari sekian banyak isu yang bisa diangkat dari donghua ini, ada satu isu yang jarang banget dibahas, yaitu soal penerapan empati.
Untuk menangani permintaan setiap klien, Cheng Xiaoshi harus “menyelam” ke dalam foto dan “merasuki” orang yang mengambil foto tersebut di waktu kejadian. Karenanya, dia mengalami kehidupan dan emosi dari sudut pandang orang tersebut.
Mulai dari menderitanya pegawai kantor yang dilecehkan bosnya sendiri, sedihnya seorang anak yang ibunya tewas karena melindunginya, sampai sakitnya anak yang mengalami KDRT oleh orangtuanya.
Cheng Xiaoshi yang punya moral tinggi jelas sering kesulitan tiap harus “merelakan” nyawa manusia di masa lalu. Meski tahu kematian nggak bisa dicegah, dia tetap berusaha menyelamatkan.
Dia selalu bertindak dengan merasakan emosi orang yang dia “rasuki” dan mengambil keputusan berdasarkan kondisi orang tersebut, meski dia tahu Lu Guang melarangnya.
Tindakannya yang tampak ceroboh ini sebetulnya beralasan, karena dia menjunjung moral dan empati yang tinggi pada sesama. Heroik!
Baca juga : Ongoing! Rekomendasi Anime Winter 2025 yang Nggak Boleh Dilewatkan!
Link Click ini jadi salah satu anime underrated yang kaya pengalaman. Karena jumlah episode per seasonnya cuma 12 aja, cocok banget buat maraton semaleman sambil ditemani popcorn atau mie instan.
Buat kamu yang masih ragu atau nggak terbiasa sama donghua, tenang aja, karena Link Click punya versi dubbing Jepang juga.
Selamat menonton!
Follow akun instagram Jateng Kita untuk informasi menarik lainnya!
